Saat ini Naruto sedang dilema. Setelah pulang sekolah kemudian ke tempat kerja adalah tujuan hidupnya setiap hari. Tapi apa yang menantinya setelah pulang adalah barang-barangnya sudah tersusun berantakan di luar.
"Bu ini uang semua uang sewanya",ucap Naruto memberikan setumpuk uang.
"Khe kukira kau tidak akan bisa melunasinya. Baiklah kau boleh tetap tinggal disini",ucap ibu pemilik apartemen setelah menghitung jumlah uang pemberian Naruto.
"Tidak. Arigatou aku akan pindah",ucap Naruto memberikan barang-barangnya kemudian meletakkan semuanya ke dalam tas yang lumayan besar.
Di jalanan aku hanya dapat menatap sendu jalanan yang dipenuhi lampu warna-warni yang begitu indah. Entah kemana langkah kakiku menuntunku ketika tanpa sadar berhenti di depan sebuah klup malam.
Menyadari itu aku pun berniat melangkah pergi sebelum sebuah tangan menghentikan aksiku.
"Nak siapa namamu? Kau begitu manis",tanya seorang wanita pirang panjang yang dikuncir ke belakang.
"Naruto",ucapku kebingungan dengan orang asing yang menghentikanku hanya untuk menanyakanku sebuah nama.
"Naruto kau begitu manis. Tinggalah di tempatku. Tidak baik seorang gadis muda sepertimu ke tempat seperti ini",ucap wanita asing itu menawarkan tempatnya pada Naruto.
"Hah",ucapku pelan dengan tampang yang masih kebingungan namun aku sama sekali tak menghentikan langkah kakiku ke tempat yang wanita itu tuju.
Tak lama sampailah aku ke tempat yang lumayan mewah dan besar bila dibandingkan bar yang tadi ku lihat.
Wanita cantik yang membawaku tadi masuk dengan memegang tanganku hingga sampailah kami ke dalam sebuah kamar dengan nuansa kuning bercampur biru yang indah. Tampak serasi sekali dengan warna rambut dan mataku.
"Sayang gantilah bajumu dengan piyama ini tapi sebelum itu kau harus mandi",ucap wanita itu lembut dan aku hanya mengangguk setuju.
Tak lama akhirnya aku selesai mandi dan berniat keluar kamar mewah yang indah itu.
Seorang wanita dengan pakaian maid datang menghampiriku. Aku hanya dapat terdiam begitu maid itu berkata padaku,"Nyonya telah menanti nona di ruangan pribadinya".
Maid itu pun menuntunku ke suatu ruangan. Mengetuk pintu kemudian mendapatkan jawaban ya dari dalam kemudian membukakan pintu itu untukku.
Aku pun masuk dan mendapati ruangan lainnya yang begitu indah di mataku.
"Naruto duduklah",ucap wanita itu dengan piyamanya.
Aku pun duduk di depan wanita cantik itu.
"Naruto bacalah surat ini lalu tanda tangani jika kau setuju",ucap wanita yang menantiku itu.
Setelah membaca isi surat itu aku pun kembali menatap wanita cantik yang membawaku ke rumah mewahnya.
"Mengapa nyonya menawarkan ini padaku?",tanyaku penasaran akan surat yang berisi tentang pengangkatanku jadi bagian dari keluarga wanita cantik itu.
"Panggil saja aku baa-san mulai saat ini",ucap wanita yang ku panggil nyonya itu.
"Baa-san",panggilku dan wanita itu pun tersenyum senang. Senyuman indah tidak seperti seseorang yang ingin memanfaatkanku.
"Bagus. Kau begitu mirip dengan anak dari menantuku yang tiba-tiba menghilang. Karena itu maukah Naru menandatangi suratnya?",tanya wanita itu santai.
Melihat itu menawarkan surat pengangkatanku entah mengapa aku merasa senang dan bahagia. Aku pun tanpa sadar menandatangani surat itu.
"Sekarang kau bisa tidur sayang. Besok kau akan ku perkenalkan pada orang tuamu",ucap wanita itu menyampaikan niatnya padaku untuk besok.
Aku bingung tapi tak menolaknya. Saat sadar aku sudah ada di kamarku. Berbaring di kasur empuk itu membuatku langsung tertidur.
Begitu pagi menjelang, aku terbangun dari tidurku dan mendapati seragam sekolahku yang sudah tersetrika rapi seperti baru digantung di depan pintu.
Bersiap-siap aku pun mandi lalu memakai seragam sekolah baruku itu. Lalu turun ke lantai pertama.
Disambut dengan banyaknya maid wanita dan beberapa orang pria berseragam hitam. Aku melihat meja tempatku akan sarapan di pagi ini tapi melihat dua orang asing yang juga duduk di sana.
"Naruto perkenalkan mulai sekarang mereka adalah kedua orang tuamu. Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina",ucap baa-san membuatku tahu siapa kedua orang yang ada di depanku ini.
"Kyaa kau sangat mirip dengan putri kandung kami",ucap wanita bersurai merah yang akan ku panggil kaa-san mulai sekarang.
"Tenanglah Kushina",ucap pria yang akan ku panggil tou-san dengan nada dingin yang membuatku kurang nyaman tapi segera ku tepis rasa itu dan bersikap santai.
"Ohayou tou-san kaa-san baa-san",ucapku memberi salam dengan berani.
"Hngh",Kushina hanya kesenangan mendengarnya.
"Ohayou anak kaa-san",sapa Kushina juga padaku.
"Ohayou Naruto",sapa Minato juga padaku tapi dengan senyum di wajahnya membuatku bahagia juga tenang di saat bersamaan.
'Jangan pernah menilai orang hanya dari penampilan. Penampilan hanya akan menipumu jika kau tak tahu seperti apa dia sebenarnya',batinku mengingat kalimat itu di hati dan pikiranku.
"Arigatou telah menerimaku menjadi keluarga kalian",ucapku dengan senyuman yang membuat semua orang yang ada di sana terpana termasuk keluarga baruku mulai sekarang.
"Tentu saja",ucap Kushina senang.
"Ya",balas Minato tenang.
Akhirnya aku pun berangkat ke sekolah dengan mobil tidak seperti biasanya karena aku selalu ke sekolah dengan jalan kaki.
Sesampainya di sekolah aku merasa membuat kehebohan. Merasa kurang nyaman dengan itu aku pun berkata kepada Pak Supir untuk menurunkanku di tempat sepi dalam area sekolah sehingga bisa membuatku menghindari keramaian yang pastinya akan menyulitkanku dengan berbagai pertanyaan sehingga aku pasti akan sangat kerepotan hingga telat masuk sekolah itulah pikirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAKEMONO
FantasyMonster yang tercipta dari kenangan yang tersegel. Sebelumnya judul cerita ini adalah NARUTO BEAUTIFUL GIRL🔥🔥