Teman/Fans/Keluarga bagian 2

548 45 7
                                    

Akhirnya aku dapat menghindari kehebohan saat kedatangan mobil terlalu mewah milik baa-san ku. Sesampainya di kelas aku langsung duduk di tempatku.

Melihat sekitar, banyak yang sudah mendapatkan teman bahkan berkelompok.

'Aku pasti sendiri lagi',pikirku melihat sekitarku.

Saat ini kondisi kelas yang paling menarik perhatianku. Pertama seorang pria yang tidur di pojokan. Kedua pria yang sibuk melihat ke luar jendela. Ketiga wanita yang malu-malu. Keempat wanita yang berteriak histeris. Kelima pria yang sibuk dengan serangga. Keenam pria yang sibuk dengan makanannya. Ketujuh pria yang menyembunyikan anjingnya agar tidak ketahuan. Kedelapan pria yang terlalu rajin dengan bukunya. Kesembilan wanita yang tengah membaca buku. Kesepuluh wanita yang membawa berbagai jenis senjata. Kesebelas pria yang terlalu semangat dengan pakaian eksentriknya. Kedua belas diriku yang hanya diam memperhatikan mereka.

"Apa yang kau lakukan?",tanya seorang wanita mengagetkanku.

"Sibuk dengan pikiranku mungkin",ucapku kurang yakin.

"Namaku Hinata Hyuga. Bertemanlah denganku",ucap Hinata yang ingin kami berteman.

"Tentu. Mohon bantuannya untuk kedepannya",ucapku senang karena pertama kalinya di tahun ajaran baru ini ada yang memulai pembicaraan denganku. Tapi disisi lain mengagumi kecantikan teman barunya.

'Cih aku keduluan',desis perempuan bersurai pink cemburu.

Seingatku pelajaran pertama adalah pelajaran olahraga. Pelajaran yang berjalan menggunakan kekuatan fisik manusia.

'Semoga saja aku tidak keseleo seperti terakhir kali. Kali ini aku harus pemanasan yang serius",ucapku penuh tekat.

Jam pelajaran olahraga dimulai...

"Perkenalkan namaku Guy Sensei yang akan mengajar kalian di bidang olahraga",ucap Guy penuh semangat.

"Baiklah pertama-tama kita akan melakukan pemanasan. Pilihlah satu orang untuk jadi pasangan kalian",ucap Guy dengan senyum pemberi semangatnya.

"Naruto. Berpasanganlah denganku",ajak Hinata memegang kedua tanganku dan memberiku sebuah senyuman yang sungguh cantik.

"Iya",balasku senang.

Kami pun melakukan pemanasan yang seperti yang diminta.

"Sekarang kita akan melakukan lari keliling lapangan sebanyak mungkin",ucap Guy Sensei dengan buku nilai di tangannya dan peluit di bibirnya.

"Naruto pulang ini datang ke rumahku ya?",ajak Hinata padaku di sela-sela pemanasan.

Tak jauh dari keduanya Sakura yang mendengar pembicaraan keduanya merasa cemburu karena Hinata telah lebih dulu mengambil garis start.

Sakura dan Hinata sudah bersahabat sejak kecil. Dan mereka selalu meributkan hal kecil terutama karena mereka memiliki banyak sekali kesamaan di tambah rasa tak ingin kalah keduanya.

"Aku juga mau ikut",ucap Sakura menghampiri keduanya.

Hinata yang mendengar itu sedikit kesal karena waktunya berduaan dengan Naruto jadi kurang efektif.

'Takkan ku biarkan kau melangkah lebih jauh dari ini Hinata-chan',batin Sakura pada Hinata dan di sambut de-glare-an dari Hinata.

'Kesempatanku berduaan dengan Naruto hilang',batin Hinata tak terima.

"Hng lebih banyak teman lebih baik",ucap Naruto dengan tidak pekanya.

"Asyik Arigatou Naru-chan",ucap Sakura kesenangan lalu kemudian melirik Hinata seperti mengatakan,'Hahahha sepertinya kali ini aku yang menang'.

"Ah ngomong-ngomong namaku Sakura Haruno",ucap Sakura menyadari Naruto belum tahu namanya.

"Iya",balasku senang mendapatkan teman secara tidak langsung.

Akhirnya waktu pulang sekolah pun tiba...

Naruto saat ini sedang berjalan keluar kelas. Di sambut Hinata dan Sakura yang telah menanti di depan kelas.

Tak terasa langkahku lebih ringan dari biasanya tapi hanya bertahan sebentar karena kedua teman baruku ini yang sedang meributkan sesuatu.

"Naru-chan naiklah ke mobilku?",ajak Sakura memegang tanganku dan sedikit menariknya.

Tapi disisi lain kurasakan tanganku yang lain juga ada yang menariknya membuatku dalam masalah.

"Tidak. Naruto kan mau ke rumahku jadi harus naik mobilku",ucap Hinata tak terima dan menarik tangan Naruto.

"Tidak. Naik mobilku akan lebih cepat",ucap Sakura kesal dan menarik tanganku lebih kencang.

"Tidak. Aku yang mengajaknya duluan jadi dia harus ikut denganku",ucap Hinata tak ingin kalah.

Aku. Aku hanya diam mencoba meminta pertolongan lewat tatapan mataku dan tak sengaja tertuju pada seorang pria bersurai hitam dengan rambut pantat ayam. Dia juga balik melihatku dan dapat kulihat matanya yang menyipit tajam.

'Dasar bocah-bocah kurang kerjaan',ucap Sasuke lewat tatapan matanya padaku. Itulah yang kurasakan dan lelaki yang ku tahu Sasuke itu hanya berlalu pergi dengan santainya seakan tak ada yang terjadi seperti aku yang tidak pernah meminta pertolongan padanya.

Aku hanya dapat menangis bombay dalam hati,'Semoga tanganku tidak tambah panjang'.

"Bagaimana jika kita jalan saja bersama-sama?",usulku pada Hinata dan Sakura tapi sesaat kemudian aku langsung menyesalinya.

"Naruto kau akan aman bila bersamaku",ucap Hinata dengan wajah polosnya.

"Tidak Naru-chan kau akan terpanggang jika bersamanya",bantah Sakura.

"Naru-chan. Kita juga tidak boleh berjalan kaki nanti kamu jadi hitam lalu berkeringat lalu sakit karena kelelahan",lanjut Sakura menceramahi ku.

"Sakura hanya akan menyakitimu. Lebih baik kau pilih aku dan buang dia jauh-jauh",ucap Hinata dengan mata tajamnya menatap Sakura.

"Naru-chan jangan percaya dia. Dia hanya membohongimu dan akan menyisakmu",ucap Sakura dengan kejamnya pada Hinata.

"Justru kau yang akan mengganggunya jika tetap bersama kami. Lebih baik kau pulang sana. Aku mengajak Naruto bukan kau",ucap Hinata benar-benar tak ingin kalah karena kata-kata kejam Sakura.

"Naru-chan percaya padaku. Dia sangat kejam lebih baik kau bersamaku saja dan menghabiskan sisa hari bersama",bujuk Hinata mencoba membuat Naruto memihaknya.

"Bersama? Tidak dia akan pergi denganku",bantah Sakura kemudian karena tak terima Naru-chan nya lebih memilih Hinata.

"Naruto dengar aku. Aku adalah teman pertamaku kau harus lebih percaya padaku bukan dia",ucap Hinata halus tapi masih tak melepas tarikan tangannya pada Naruto.

"Naru-chan kau tidak akan begitu tega kan...",ucap Sakura...

"Khem khem kalian kenapa masih disini?",tegur seorang pria dengan pakaian satpam pada kami membuatku tersadar akan keadaan sekitar yang telah sunyi dan hampir menjelang malam.

"Krik krik krik krik",bunyi jangkrik.

Hingga akhirnya Hinata dan Sakura kedua teman baruku harus mengalah dan melepasku pergi. Aku pun pulang ke rumah baa-san keluarga baruku dengan melepas lelah.

Malam pun tiba...

"Naru sayang bersiap-siaplah karena dalam beberapa hari ke depan Naru akan tinggal di Mansion tou-san dan kaa-san mu",ucap baa-sanku kemudian kami pun memulai menyantap hidangan yang telah ada di meja dan memakannya hingga kenyang.
Hanya berdua karena tou-san dan kaa-san ku sudah pulang ke rumah eh Mansion untuk mempersiapkan banyak hal untuk kepindahanku.


BAKEMONOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang