Part 34

699 60 24
                                    


"Kok gak bilang-bilang pergi sama Gavin?" tanya Riddan menginterogasi. Sementara Jea hanya bisa cengengesan karena tidak tahu mau bilang apa.

"Gue buru-buru pulang padahal buat nganterin lo," tambah Riddan kesal.

"Siapa suruh lo gak bilang-bilang mau nganter gue?"

"Udah deh. Berantem mulu," celetuk Gavin yang sedari tadi menyimak.

"Diem lo, Setan! Ngapain lo di sini?" Riddan mendelik kesal.

"Santai dong. Sensi banget," gerutu Gavin tanpa menatap Riddan.

"Gue sampai gak nganterin Saza pulang gara-gara lo, Je."

"Kok gue yang salah? Gue gak nyuruh lo nganterin gue ke rumah sakit kok. Lagian rumah Saza itu deket, bisa jalan kaki. Yang tadi nganter dia pulang juga gue sama Gavin kalau lo takut pacar kesayangan lo itu kenapa-kenapa," cerocos Jea kesal.

"Kok jadi lo yang kesel? Harusnya gue dong!"

"Emang lo doang yang boleh kesel? Gue juga berhak dong kesel. Lagian lo punya pacar kok dimanjain banget," kata Jea yang masih kesal. "Mau aja dimanfaatin," gumam Jea yang tidak bisa didengar oleh Riddan.

"Udah ya. Gue gak mau ribut sama lo," kata Riddan lalu bangun dari duduknya dan meninggalkannya Jea bersama Gavin di ruang tamu.

"Nyebelin banget. Pengin banget gue bongkar rahasia pacar busuknya itu," geram Jea sambil menatap kepergian Riddan.

"Sabar, Je. Tunggu pilihan Saza aja. Gue tebak dia pasti milih putus daripada rahasianya dibongkar," kata Gavin.

"Hm …."

"Lo tahu gak?"

"Enggak," jawab Jea cepat. Gavin langsung berdecak dibuatnya.

"Gue belum selesai ngomong, njir. Lo inget foto yang gue ambil waktu lo sama Riddan?"

"Inget dong."

"Gue suruh Yula ngegosipin kalian. Biar Saza tahu. Jadi waktu gue minta id line Yula, gue bukan mau modus. Jangan salah paham," tutur Gavin.

"What? Kok lo gak bilang-bilang? Kalau Saza ngadu ke Riddan, nanti gue yang kena marah."

"Mungkin tadi Saza kelihatan sedih itu karena foto itu. Soalnya Yula bilang ke gue kalau rencananya sukses."

"Sssttt! Jangan keras-keras. Kalau Riddan denger gimana?" bisik Jea.

🍄🍄🍄

Hari ini Riddan sudah rapi dengan balutan kaos putih polos dan celana jeans yang membuatnya terlihat makin tampan. Kemudian ia mengambil kemeja hijau tua dengan motif kotak-kotak dan memakainya sebagai luaran.

"Mau kemana rapi gitu?" tanya Jea sambil menatap Riddan dengan tatapan datar. Sementara Riddan menoleh sambil menyemprotkan parfum ke atas. Kemudian cowok itu berputar-putar sambil tersenyum seperti orang gila.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Impromptu Couple (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang