Part 33

722 58 43
                                    


Setelah mengantar Saza, mereka berencana mengantar Helsa pulang. Hanya ada Jea, Gavin, dan Helsa di dalam mobil Gavin yang diselimuti keheningan karena tidak ada topik yang akan dibahas.

"Kak Gavin inget jalan ke rumah aku?" tanya Helsa memecahkan keheningan. Gavin hanya menyahuti dengan deheman.

"Saza ada masalah apa kok kayaknya sedih gitu?" tanya Jea tanpa menoleh ke belakang. Ia sangat penasaran.

"Dia belum cerita, Kak. Masalah hati, kayaknya ada masalah sama Kak Riddan," kata Helsa. Jea hanya manggut-manggut saja. "Hari ini juga ulang tahun Saza, Kak. Mungkin dia sedih karena gak ada ngucapin. Soalnya temen-temen gak ada yang tahu ataupun peduli sama ulang tahunnya," tutur Helsa yang tampak sedih.

Hanya mereka berdua yang diasingkan oleh teman-temannya kelas mereka. Jujur saja ada perasaan iri di hati mereka melihat teman-temannya bisa bergaul dengan mudah. Hanya mereka berdua yang tidak bisa akrab. Itu semua karena teman-teman sekelasnya tidak ada yang suka dengan Saza ataupun Helsa.

"Ulang tahunnya?" gumam Jea sambil memikirkan sesuatu. "Gimana kalau kita kasih kejutan? Sekalian gue pengin akrab sama kalian," saran Jea sambil tersenyum pada Helsa.

"Serius, Kak? Tapi kan katanya Kak Jea mau ke rumah sakit."

"Ke rumah sakit bisa nanti. Yuk kita ke mall beli hadiah sama kue."

"Sekarang?" tanya Gavin.

"Enggak, tahun depan," kata Jea sambil menatap Gavin dengan tatapan sinis.

"Kok lama? Kan ulang tahunnya sekarang," balas Gavin heran.

"Ih! Sekaranglah! Lo kayak Bang Sopo deh," geram Jea. Satu tangannya terangkat dan hendak mencakar Gavin dengan kuku panjangnya.

"Dan lo Bang Jarwo," balas Gavin sambil tersenyum miring. Jea hanya menatap Gavin dengan tatapan datar lalu kembali ke aktivitasnya, yaitu bermain ponsel.

Segera Gavin melajukan mobilnya menuju mall yang jaraknya tidak terlalu jauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Segera Gavin melajukan mobilnya menuju mall yang jaraknya tidak terlalu jauh. Hanya beberapa menit saja mereka sudah sampai tempat tujuan.

"Lo sama Helsa nyari hadiah ya. Gue beli kuenya," kata Jea sambil melirik Helsa yang tampak tersenyum sumringah saat mendengar perkataan Jea.

"Loh kok gue? Lo aja sama Helsa beli hadiahnya. Gue beli kue," tolak Gavin sambil mendorong Jea ke dekat Helsa.

Kemudian Jea menarik tali Hoodie hitam bertuliskan 'Bullshit' yang dikenakan oleh Gavin dan mendekatkan wajahnya ke telinga Gavin. "Lo bisa tanya-tanya kesukaan Saza. Itu bisa bantu PDKT lo sama Saza," bisiknya lalu segera pergi meninggalkan Gavin berdua dengan Helsa.

 Itu bisa bantu PDKT lo sama Saza," bisiknya lalu segera pergi meninggalkan Gavin berdua dengan Helsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Impromptu Couple (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang