Jadwal hari ini adalah mencari jejak. Namun karna Rose sakit, dia tidak bisa mengikutinya dan berakhir di tenda darurat.
Dia hanya berbaring. Kepalanya pusing dan suhu tubuhnya panas. Jisoo sudah memberikannya obat. Namun tetap saja belum ada peningkatan. Ditambah hari ini dia belum bertemu dengan Jennie.
Rose sedang dijenguk teman satu tendanya.
"Kau tidak bisa ikut ya..." ucap Wendy.
"Nee... Mianhae"
"Gwenchana. Kami cukup hebat walau hanya berempat" ucap Seulgi.
"Astaga percaya diri sekali" ucap Jisoo.
"Eh, Ji, dimana Irene?" tanya Wendy.
"Yak! Kau ingin menikung temanmu sendiri?" ucap Seulgi.
"Bukan itu maksudku Seul... A-aku menanyakannya untukmu... Hehe"
"Irene sedang ada urusan. Kau tahu sendiri dia itu adalah ketua osis, jadi... Dia yang paling sibuk di acara perkemahan ini. "
"Astaga, calon kekasihku pekerja keras sekali" gumam Seulgi.
"Yak! Belum tentu dia mau padamu, bisa saja dia malah berbalik jatuh cinta padaku" ucap Tzuyu.
"Enak saja! Tidak bisa!"
Mereka tertawa. Setelah itu mereka harus ke lapangan karna harus segera pergi mencari jejak.
"Lice" panggil Rose.
Lisa berbalik. "Wae?"
"Jennie... Dia... Pergi dengan siapa?"
"Dengan Sana , Joy, dan Satunya itu siapa aku lupa"
"Lisa-yaa, tolong jaga dia"
"Baiklah. Akan aku jaga dia. Jangan khawatir, kau istirahat saja dulu."
Rose mengangguk. Setidaknya dia lega bisa menitipkan Jennie pada Lisa, walalupun jika soal Jennie dia tidak bisa mengandalkan siapapun.
***
Jennie terus mencuri pandang ke tenda darurat. Berharap Rose keluar dan memeluknya. Tapi sepertinya itu hanya ekspektasinya saja.
Jennie mendapatkan bagian. Dia harus mencari bendera hitam. Sedangkan Lisa, dia sedang mencari bendera putih didepan kelompok Jennie.
Jennie hanya ikut dengan Lesu. Entah kenapa, tapi sepertinya moodnya sangat buruk hari ini.
Ditambah Rose yang sakit dan belum bertemu dengannya, membuatnya terus memikirkannya.
"Jen?"
Jennie tetsentak saat Sana memanggil namanya. "Nde?"
"Gwenchanha? Kuperhatikan dari tadi kau melamun terus" ucap Joy.
"Nan Gwenchana. Eumm... Kemana kita selanjutnya?" tanya Jennie.
"Mencari bendera ke lima. Palli, Sepertinya kita ketinggalan. Lihat, kelompok Lisa sudah tidak terlihat lagi" ucap Jihyo.
Mereka mengangguk lalu mencari bendera terakhir mereka. Jennie melihat bendera terakhir itu tertempel di akar pohon. Dia langsung membawanya tanpa berfikir jika dihadapannya adalah Jurang.
"Aku harus membawanya." Jennie berjalan tanpa sepengetahuan kelompoknya. Dia berhasil menggapainya namun naas, kakinya tergelincir karna tanah basah setelah hujan semalam.
"Aaakkkhhh"
Sana, Jihyo, dan Joy langsung melihat kebelakang dan tidak menemukan Jennie. Mereka panik dan menghampiri sumber suara. Namun yang mereka dapatkan hanya dedaunan rindang saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Triangle
Novela Juvenilsederhana saja. aku mencintaimu, kau mencintainya, sedangkan aku sendiri mengabaikan hati yang selalu terjaga untukku. Cinta itu gila.