Meet

1.7K 278 46
                                    

Sudah seminggu Jennie bekerja di caffe. Dia cukup bisa mengatur waktunya membuat jadwal lainnya tidak terganggu oleh jadwal kerjanya.

"Jen..." panggil Lea.

"Nee?"

"Kau belum bertemu bos kan?" Jennie mengangguk. "Kebetulan dia sedang ada disini. Jika kau ingin bertemu temui dia. Aku bilang padanya jika kau mahasiswi yang bekerja paruh waktu, mungkin kau bisa diberi bonus" ucap Lea.

"Kenapa? Tidak usah repot-repot bilang begitu Eonnie."

"Gwenchana. Kajja, temui dia"

Jennie mengangguk. Dia merapikan rambutnya lalu mengedarkan pandangannya dan melihat seseorang memakai kupluk dan sepatu vans-nya. Dia mengenalinya. Ya, sepatu Vans itu, dia orang yang Jennie tabrak di kampus.

Dia mendekatinya. "Ekhem... H-Hai bos" sapa Jennie.

Orang itu menoleh. Pandangan mereka bertemu. Jennie terkejut melihat orang itu, dan orang itu? Hanya Sedikit terkejut lalu wajahnya kembali datar.

"Jadi kau pegawai baruku?" tanya Rose.

Jennie tersenyum lalu mengangguk. "Ros-

"-Selamat bekerja. Semoga kau betah bekerja disini. Lea, aku pergi dulu" potong Rose.

Jennie terkejut. Dimana Rosie nya yang hangat dan lembut padanya dulu?
Dihadapannya hanyalah Roseanne Park yang dingin.

Rose pergi ke luar, Jennie mengejarnya. Dia tidak mau kecolongan lagi.

"Rosie!" panggilnya. Rose malah menggelengkan kepalanya lalu mempercepat jalannya.

"Rosie! Jamkamman!" Teriak Jennie.

Rose semakin Jauh. Jennie mulai berlari menembus kerumunan didepannya. Dia berhasil menemukannya.

"Rosie..."

Rose berhenti. Menutup matanya dalam-dalam. Hingga dia merasakan pelukan dari belakang.

"Bogosipda..." ucap Jennie dalam pelukan Rose.

Rose tidak menolaknya. Terlalu munafik jika dia menolak pelukan hangat ini. Dia juga merindukan Jennie.

Tiba-tiba dia mengingat Jisoo. Dia melepaskan pelukan ini. Perlahan dia berbalik menatap Jennie yang sedang menangis.

Hati Rose hancur melihat air mata itu. Dia menghapusnya, namun wajahnya tetap datar.

"Rosie-ahh... Bogosipda" ucap Jennie dengan suara parau nya.

"Sedang apa kau disini?"

Tidak, bukan itu jawaban yang Jennie inginkan.

"Sedang apa kau disini?" Rose mengulangi ucapannya.

Jennie menghapus sisa air matanya. "Aku... Sedang kuliah disini. Dan bekerja paruh waktu di Caffe mu."

"Untuk apa kau bekerja paruh waktu?" tanya Rose.

"Aku hanya tidak mau terus bergantung pada transferan dari eomma saja. Jadi aku bekerja paruh waktu disana."

Rose mengangguk. "Kembali bekerja"

"Eh? Rosie tunggu" ucap Jennie.

"Kembalilah. Bantu Lea,"

Jennie terdiam. Menatap Rose lekat-lekat. Dulu dia mengatakan bahwa dia mencintainya, tapi tatapan itu? Tak ada cinta sedikitpun disana.

"Pegawai baru harus bekerja dengan baik" ucap Rose.

"Tapi, aku kan temanmu"

"Disini aku bos mu. Kembali bekerja" ucap Rose tegas lalu berbalik dan kembali melangkah.

Friend TriangleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang