Disinilah Jennie sekarang. Ruangan gelap yang hanya ada penerangan dari celah jendela. Jennie perlahan membuka matanya. Dia melihat sekeliling. Dia berada di tempat yang tidak dia kenal.
Jennie merasakan tangan dan kakinya diikat. Dia panik, Dia harus keluar dari ruangan ini. Dan dia takut jika Kai melukainya.
Krieettt
Pintu terbuka memperlihatkan seseorang yang mendekatinya. Jennie melihat wajahnya dengan seksama.
"S-Sehun?"
"Hai Jen, kau sudah bangun?" tanya Sehun.
Jennie mengangguk lalu menangis. "Sehun, toling aku, keluarkan aku dari sini. Kumohon... Hiks..."
"Mianhae Jen, aku ingin menolongmu. Tapi Kai menyuru ku untuk menjagamu disini" ucap Sehun.
"Yak! Kenapa kau menurut sekali padanya!"
"Karna... Aku menyukainya" ucap Sehun.
Sudah Jennie duga. Ada sesuatu antara Sehun dan Kai.
"Yak! Jika kau menyukainya kenapa kau malah membantunya? Bawa kabur dia bodoh! Perjuangkan dia!"
"Tidak bisa. Karna Kai menyukaimu Jen. Mianhae, tapi aku juga ingin melihat orang yang merebut Kai tersiksa dibawahnya. Walau aku juga sakit melihat Kai dan kau...
"Yak! Apa yang kau bicarakan sialan!" teriak Jennie sambil meronta.
"Malam ini... Akan menjadi malam yang panjang untukmu dan Kai. Jika kau ingin menjadi kekasihnya, dia tidak akan menyebarkan berita ini pada siapapun. Tapi jika kau menolaknya lagi... Maafkan aku Jen..." ucap Sehun lalu pergi.
Jennie menangis. Dia sangat takut jika Kai macam-macam padanya. Dia sangat membutuhkan seseorang.
"Hiks... Rosie..."
***
"Bagaimana Seul?" tanya ku cemas. Kulihat Seulgi sedang berkutat dengan laptopnya.
"Sepertinya Jennie tidak ada di Seoul Chaeng" ucap Seulgi.
"Yang benar?" Sulgi mengangguk.
Aku sangat cemas sekarang. Karna aku melihat kutipan di surat Jennie.
"Jangan menolakku atau menyesal"
"Aaakkhhh sialan! Dia sudah Lulus tapi kenapa selalu mengganggu! Akan aku buat dia menderita!"
Kurasakan elusan di pundakku. Kulihat Jisoo tersenyum padaku.
"Jichu-yaa" aku memeluknya. Aku sangat khawatir dengan Jennie. Aku butuh seseorang untuk menguatkanku.
"Gwenchana" ucapnya.
"Bagaimana ini?"
"Kita harus mencarinya. Kita cari keberadaan atau kediaman Kai" ucap Seulgi.
"Majja."
Kami pergi ke rumah Kai. Rumah yang cukup besar. Aku melihat sekeliling dan ada pos penjaga disana. Aku menghampiri salah satu penjaga disana.
"Anyeonghaseyo"ucapku.
Sang penjaga menoleh.
"Eoh, ada yang bisa kubantu nona?"
"Apa Kim Jong in ada di dalam?" tanyaku.
"Maaf tapi anda siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Triangle
Teen Fictionsederhana saja. aku mencintaimu, kau mencintainya, sedangkan aku sendiri mengabaikan hati yang selalu terjaga untukku. Cinta itu gila.