-Vote dulu yuk, biar ngga lupa, ehek-
Sinar matahari memasuki ruangannya, Jennie perlahan membuka matanya, dia melihat plafon putih dengan motif bunga. Dia duduk dan terdiam sebentar, sepertinya dia butuh sedikit waktu untuk mengumpulkan nyawanya.
Dia melihat ponselnya terlebih dahulu, "Hmm... tidak ada notifikasi." Jennie menaruhnya kembali di nakas dan pergi ke lemarinya untuk menyiapkan bajunya. Dia keluar dari kamarnya dan dia melihat Wendy sudah bangun, dia sedang membuat sarapan. "Kamu sudah bangun? Cepatlah mandi kita akan sarapan. Aku menunggumu." Katanya sambil sibuk memasak.
"Ah ne, Unnie. Aku akan segera bersiap." Kata Jennie. Beberapa menit kemudian, Jennie sudah selesai mandi, dia membuka pintu kamar mandi dan aroma wangi makanan tercium, sepertinya rasanya akan sangat lezat. Jennie pergi ke kamarnya untuk menaruh handuknya dan dia segera keluar karena Wendy sudah menunggunya di meja makan kecil dekat dapur. "Duduklah Jennie. Aku membuat bibimbap, semoga kamu menyukainya." Suruhnya.
(Hiraukan saja kimchinya, hehe)
Jennie mengambil sendoknya dan mencampurnya. Dia menyendokknya lalu memakannya. "Masisseo-yo Unnie, Jinjja." Kata Jennie dengan mata berbinar-binar, sangat diluar ekspektasi.
"Ah, syukurlah kamu menyukainya." Kata Wendy sambil tersenyum dan menikmati masakannya. Setelah selesai makan, Jennie mengambil piring Wendy, "Biarkan aku yang mencucinya Unnie, kamu sudah memasak."
Wendy mengiyakan dan dia menunggu Jennie di ruang tengah. Dia mengambil laptopnya dan membaca berita. Tidak lama setelah itu, Jennie mengajak Wendy untuk berangkat ke Universitas. "Unnie, aku sudah selesai. Gaja!" Mereka turun ke lantai 2 bukan lantai 1 karena mereka akan menggunakan jembatan penghubung dari dormnya ke Universitas untuk mempersingkat waktu.
Wendy dan Jennie berjalan bersamaan menuju kelasnya. Jennie sangat beruntung dia mempunyai teman di Amerika, jika tidak dia akan sendirian di hari pertamanya. "Kamu mau kopi? Aku ingin membelinya di vending machine." Tawar Wendy.
"Tidak terimakasih."
"Ah baiklah, tunggu sebentar ne." Kata Wendy sambil berjalan ke arah vending machine. Jennie mulai sedikit canggung karena dia sama sekali tidak mengenal siapa pun kecuali Wendy. Tiba-tiba dia tertabrak seorang namja, "I'm Sorry." Kata Jennie sambil membungkukan badannya. Namja itu hanya terdiam dan mengacuhkannya. "Ah dia terlihat sangat dingin dan bad boy." Batin Jennie. Setelah itu, Wendy memanggilnya dan menyuruh Jennie untuk menghampirinya. Jennie yang merasa terpanggil langsung menghampiri Wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Focus On You || YOONIE
General FictionSeorang bad boy yang mengikuti taruhan dan membuatnya terjebak dalam cinta. Hari demi hari, hatinya mulai luluh dengan seorang gadis yang cantik dan baik. Entah apa yang dipikirkannya, bagaimana dia bisa menyakitinya? "Apakah dia akan membawaku kelu...