Vote dulu yuk, biar ngga lupa nih, ehek.
Orang-orang itu langsung masuk dan menutup pintunya. Jennie tidak tahu apa yang terjadi dan mereka siapa? Akhirnya dia kembali duduk, dia sedikit khawatir dengan Suga. "Apakah mereka sekelompok gangster? Menakutkan sekali. Tapi untuk apa dia berurusan dengan mereka? Siapa mereka?" Pikir Jennie.
"YAAA! Lepaskan aku, get off from me. Aku bisa keluar tanpa kalian seret seperti ini. Aku tau tubuhku kecil tapi tidak begini caranya." Kata Woo Zi sedikit berteriak. Jennie melihatnya digeret keluar oleh orang-orang itu.
"YA! Biarkan aku masuk. Aku bukan orang asing, kalian juga mengetahui aku siapa." Teriak Woo Zi sambil mengetuk pintu sedikit keras. Dia harus mengontrol suaranya karena dia sedang di rumah sakit.
"Woo Zi-ssi?"
"Ah miane-yo, Jennie-ya aku membuatmu menunggu selama itu."
"Gwenchana-yo, kalian pasti ingin bercerita satu sama lain. Aku memahaminya."
"Ah gomawo."
"Duduklah disini." Suruh Jennie kepada Woo Zi dan dia langsung duduk di sebelah Jennie. Mereka menunggu orang-orang itu keluar. Jennie ingin bertanya kepada Woo Zi tetapi dia merasa tidak enak. "Aku enaknya bertanya atau tidak ya?" Batin Jennie.
"Woo Zi-ssi, kalau aku boleh tau. Mereka siapa?" Tanya Jennie yang sedikit tidak enak dengan lawan bicaranya.
"Kamu belum mengetahui mereka?"
"N-ne?"
"Suga rupanya belum menceritakannya kepadamu. Itu adalah appa Suga, dia membawa banyak sekali pengawal hanya untuk pergi ke rumah sakit ini."
"M-mwo?"
"Jennie-ya, sepertinya kamu membuat kesalahan, kamu mengatainya seram, besar, dan menakutkan." Batin Jennie.
"Ne, sepertinya Suga belum sempat menceritakan tentang dirinya kepadamu. Aku yakin suatu saat dia pasti akan menceritakannya."
"Tidak apa."
"Aku yakin Suga Hyung bisa mengatasi masalahnya dengan appanya. Mereka tidak pernah akur sejak kepergian eommanya. Jennie-ssi, jika kamu sudah dekat dengannya kamu akan tau dia adalah orang yang sangat baik, dia tidak selamanya dia buruk."
"Jujur saja, dia adalah teman pertamaku ketika aku kecil. Aku tidak mempunyai teman dan aku sering di bully karena tubuhku yang kecil. Anehnya dia tidak malu memiliki sepupu yang seperti ini, dia menyemangati setiap kali aku melakukan hal-hal yang aku minati. Dia adalah Hyung terbaik yang pernah ku kenal."
"Ne... Aku mengetahui itu, saat pertemuan pertama kami. Aku merasa salah menilainya, aku beranggapan bahwa dia adalah anak yang nakal dan tidak mempunyai hati. Tapi setelah kejadian ini, aku mengenalnya dari sisi baiknya. Dia adalah orang yang penyanyang, aku merasa dia ingin seseorang memberinya kasih sayang."
"Aku berterimakasih kepadamu Jennie-ssi, sedikit banyak kamu merubah hidupnya jauh lebih baik daripada dia harus berteman dengan Vernon dan Mark."
"Tidak bukan aku yang merubahnya tetapi dia yang berusaha keluar dan merubah sifatnya."
"Jennie-ssi, omong-omong umurmu berapa? Aku sampai tidak bisa berkenalan denganmu."
"Aku? Aku berumur 24."
"Sungguh? Aku mengira kamu seumuran denganku. Maafkan aku tidak memanggilmu noona dari awal."
"Tidak apa Woo Zi-ssi. Kamu tidak mengetahuinya." Kata Jennie sambil tertawa. Tiba-tiba orang-orang itu keluar, Jennie langsung mengubah raut mukanya yang awalnya tersenyum menjadi sedikit takut. Seorang namja yang berumur 40-an datang menemui Woo Zi dengan raut muka yang marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Focus On You || YOONIE
General FictionSeorang bad boy yang mengikuti taruhan dan membuatnya terjebak dalam cinta. Hari demi hari, hatinya mulai luluh dengan seorang gadis yang cantik dan baik. Entah apa yang dipikirkannya, bagaimana dia bisa menyakitinya? "Apakah dia akan membawaku kelu...