Devan bertemu ayah//9

17 3 0
                                    

Kamu bertingkah seolah aku yang salah. Padahal, kamu yang membuat aku berubah. Kamu menjauh seolah aku yang membuatmu lelah. Padahal, kamu yang lebih dulu membuatku menyerah. Kamu bertingkah seolah aku yang terlalu pasrah pada takdir yang membuat kita berpisah.

Tapi, kamu yang lebih dulu melangkah tanpa ada niat untuk memperbaiki apa yang terlanjur patah.

----

Sudah 25 menit mereka berada dijalanan, hari ini hari wekeend jadi jalanan dijakarta macet tapi tidak begitu padat, mereka berdua pun sampai dirumah dira, sesampainya dirumah dira, ternyata ada mobil aldy, dira takut sekali kepada ayahnya aldy karna membawa devan ke rumahnya.

"Van lo beneran mau masuk? Di dalem ada ayah gue nanti kalo lo berant-" ujar dira takut dan tangannya digenggam devan, ucapannya pun dipotong devan

"ayo masuk" ujar devan yakin

"Assalamualaikum" ujar dira dan devan berbarengan

"Waalaikumsalammm neng dira" jawab bik sumi

"Bi ada ayah?" tanya dira melepaskan genggaman devan

"Ada neng, ayah neng baru pulang dari bogor" jawab bik sumi

"Hm yaudah bi, bibi tolong ambilin dira mangkok ya bi" ujar dira

"Van duduk lo mau mejeng disitu?" tanya dira

"Iya mau gue, biar dira balik lagi ke gue" jawab devan asal dan hanya dilirik dira dengan mata sinisnya

"Becanda dir gue, kita kan friend " ujar devan

"Serah lo" ujar dira

"Neng nih mangkoknya" ujar bik sumi membawa mangkuk besar 3 yang kecil 2 dan beberapa sendok serta garpu

"Bi makasih ya" ujar dira dan bik sumi ingin pergi ke dapur namun ucapan dira menghentikan langkahnya

"Bik dira belom selesai ngomong" ujar dira lagi

"Iya neng maaf, kunaon neng?" tanya bik sumi

"Ini bik buat bibi" ujar mengambil satu bungkus ramen yang ia beli tadi

"Makasih ya non" ujar bik sumi

"Sama sama bi" ujar dira

Ekhem

Suara deheman seseorang menghentikan langkah dira membuka ramen

"Ayah" ujar dira mencoba santai padahal ia panik dan takut setengah mati

"Om apa kabar" ujar devan menyalimi tangan aldy ayahnya dira

"Om baik, gimana bola?" tanya aldy

Ayahnya mengajukan pertanyaan pada devan, dan dira senang ternyata ini lebih baik dari dugaan dan perkiraannya.

"Masuk final om devan, nonton devan ya om" ujar devan

"Om usahain, ini saja om hanya pulang menemui anak om, ingin pamit dan mereka tidak ada satupun yang dirumah" sindir aldy ayahnya

ADIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang