ADIRA

Bandung//21

Time is travel
Waktu adalah perjalanan,dimana didalam perjalanan itu kita harus menikmatinya,tidak berlari dan tidak terdiam. pelan tapi pasti agar setiap waktu bisa berjalan dengan seharusnya tanpa ada sebuah penyesalan.

-------

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih empat jam lewat sepuluh menit, merekapun sampai di salah satu restoran yang berada di perkebunan terkenal di daerah bandung, adira turun dari motor dan arvin memarkirkan motornya di satu parkiran di sebuah resto yang cukup terkenal dibandung ini, karna lokasi ini berada di pinggir jalan.

"Ra kamu cape" ucap arvin karna melihat adira tanpa ekspresi

"Kamu?" tanya dira

"Kan tadi kamu duluan yang ngomong kamu" peringat arvin, padahal dira bertanya apakah arvin cape atau tidak dia malah mempermasalahkan aku, kamu.

"Gapapa ya ngomong aku kamu aja" dira

"Iya aku lebih suka kamu ngomong aku kamu ke aku dari pada lo gue" kata arvin jujur

"Iyaaa aku juga, kita mau kemana? " tanya dira

"Ayo masuk" kata arvin mengalihkan pembicaraan

"Wait aku nelfon bang andra dulu, takut dia nyariin kita" ucap dira dan mengambil handphonenya namun tangannya di cekal arvin.

"Bang andra lagi pdkt sama kak mara, termasuk aku" kata arvin membuat dira meliriknya dan berkata

"Sama siapa?" tanya dira polos

"Anaknya pak pratama" jawaban arvin membuat dira tersenyum lebar dan mengaitkan tangannya pada arvin untuk masuk ke dalam resto dan menyebrangi jembatan .

Mereka berdua melangkahkan kakinya memasuki resto yang cukup terkenal di bandung, resto yang berlantai dua, dan bentuk bangunanya menyerupai kapal raksasa yang bagian depannya menjorok ke salah satu situ disitu, untuk memasuki restaurant ini pengunjung bisa memilih diantara dua pintu.

Yang pertama, melalui jembatan gantung yang cukup panjang, jembatan ini menyebrangi lahan kebun teh dan langsung membawa pengunjung ke lantai dua, dan pintu lainnya melalui bagian bawah kapal.

Interior sebuah kapal yang didominasi bahan kayu, lantai, bangku, dan mejanya pun semua terbuat dari kayu.

Dekorasi seperti ban pelampung, tali tambang, untaian bendera, serta kemudi kapal semakin melengkapi "kapal" ini, suasana restoran ini benar-benar membuat pengunjung, seolah sedang berada dikapal.

Pengunjung bisa memilih area tempat duduk di teras luar, disini bangku dan meja disusun di antara tiang-tiang kapal, dilengkapi geledak kayu.

Adira sangat spechles dengan tempat yang arvin tuju, karna ia suka sekali dengan pemandangan dari bawah jembatan, adira pun tak menyiayiakan kesempatan ini.

"Ayo kita foto" ajak dira antusias pada arvin

"Siapa ya yang motoin?" tanya arvin

"Sini saya fotoin" tawar salah satu waiters yang bekerja disitu, dira dan arvin langsung mengiyakan dan arvin akan memberikan tip lebih untuk pelayan ini.