Salah siapa//19

13 3 0
                                    

Ada tiga hal yang harus selalu kamu ucap di dunia ini, yang pertama 'terimakasih' yang kedua 'tolong' dan yang ketiga 'maaf'

.......

Adira memutuskan untuk membuatkan arvin secangkir teh hangat, setelah selesai membuat teh hangat untuk arvin adira melangkahkan kakinya menaiki tangga dan menuju balkon di depan kamar villa.

"Nih" kata dira memberikan teh hangat pada arvin

"Gue kopi, lo teh, cewek gak boleh ngopi kebanyakan" arvin

"Udah bekas gue, lo teh aja gue yang bikin loh ini" ucap dira tidak dingin lagi karna ia sudah berjanji pada andra akan menyelesaikan masalahnya dengan arvin.

"Gue minum ya" kata arvin dan meminum teh buatan dira

"Gimana enak ga? " tanya arvin

"Gak enak kemanisan" jawab dira

"Lo minumnya sambil ngeliatiin gue si" ucap dira percaya diri

"Gak bisa di gombalin ya lo" kata arvin membuat dira tertawa, gue seneng liat lo ketawa karna gue dir, gue harap ini gak terakhir kalinya gue liat lo ketawa karna gue, fikirnya.

Setelah menjalankan kewajiban mereka sebagai seorang muslim, akhirnya adira memulai pembicaraan pada arvin.

"Mau kemana?" tanya dira pada arvin

"Ikut aja" jawab arvin

"Wait for mee" ucap dira dan arvin yang melihat dira seperti ini tersenyum tipis.

Adira melangkahkan kakinya menuju kamar mandi yang berada dikamarnya ia mencuci mukanya agar lebih terlihat fresh, ia mengambil celana levis panjang hitamnya dan memakainya, ia memakai sweater dan memoles mukanya tipis, dan rambutnya ia cepol asal.

"Ayo" kata dira yang keluar dari kamarnya dan arvin melangkahkan kakinya menghampiri dira.

"Jalan kaki ya dir gapapa kan?" tanya arvin

"Asal sama lo" jawab dira dan tersenyum pada arvin mengaitkan tangannya pada tangan arvin, dan arvin hanya tersenyum melihat dira seperti ini.

Mereka berdua menuruni anak tangga dan baru saja dira berniat menutup villanya, dira melihat vina ternyata ia sudah pulang bersama rangga dan berada di gazebo taman.

"Vina rangga gue pergi ya sebentar" kata dira sedikit berteriak

"Hati-hati ka, kalo jadian pj" vina

"Have fun ka" rangga

Mereka berdua pun berjalan menuju kebun teh melewati tangga dan bukit yang tadi siang adira lewati, adira heran mengapa arvin bisa tau dan sangat hafal jalan disini, adira saja tadi hampir nyasar untung hatinya bisa diajak berbicara, disini banyak lampu jadi jalannya cukup terang.

"Dir gue sebenernya jemput lo, tapi gue ga nyamperin lo karna gue liat lo sama devan" to the point arvin dan dira hanya diam mendengarkan

"Maafin gue ya dir, seharusnya gue gak telat jemput lo" kata arvin menyesal dan adira masih mendengarkan penjelasan arvin

"Pas gue mau jemput lo, mobil kak mara mogok, handphone gue ketinggalan di rumah, selesai gue nolongin kak mara dan ninggalin dia dibengkel, gue kesekolah lo dan lo lagi pelukan sama devan harusnya gue yang lo peluk disana, gue bener-bener minta maaf" kata arvin lagi dan dira menghentikan langkahnya dan melepaskan kaitan tangannya pada arvin dan memeluk arvin.

"Yang di mall itu kak mara dir, kaka gue yang sekarang di deketin andra" kata arvin dan dira hanya tersenyum tipis karna arvin menjawab pertanyaan yang berada dikepalanya.

ADIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang