Menyesal//12

22 3 0
                                    

Menutup lembaran lama membuka lembaran baru, jauh lebih baik daripada menyesalkan apa yang sudah berlalu.

---

.......

"Silakan keluar nona adira" ujar devan yang membukakan pintu rumahnya untuk adira

"Terimakasih" ujar dira menyelonong masuk dan langsung duduk dibangku

"Perasaan gue ga nyuruh lo masuk"ujar devan

"Tapi gue maunya masuk" ujar dira

"Oke terserah lo gue ngalah" ujar devan

"Muka lo ko biasa aja si" ujar dira

"Emang orang ganteng mah ditegesin bae" ujar devan percaya diri

"Heh maksud gue tadi muka lo pucet sekarang udah kaya biasa" ujar dira

"Iyalah ada lo disini"ujar devan

"Gue balik ya kayanya lo juga udah mendingan" ujar dira

"Jangan dir, lo disini aja sama gue" ujar devan

"Gue curiga nih ama lo jangan jangan" ujar dira

"Ga ya gue ga kaya yang ada dipikiran lo" ujar devan

"Emang lo tau gue mikirin apa" ujar dira

"Mikirin gue" ujar devan dengan sangat
percaya diri

"Seorang adira putri pratama mikirin devan apa kata orang" ujar dira

"Makanya jangan mikirin kata orang terus idup lo ga maju-maju nanti" ujar devan

"Iya udah tau, gue mau balik aja lo juga udah sehat ini ga kaya tadi" ujar dira yang ingin beranjak pergi namun tangannya dicekal

"Aduh pala gue" ujar van

"Kalo ga jago ekting gak usah so" ujar dira

"Ya supaya lo gak balik pulang" ujar devan

"Akal-akalan lo doang" ujar dira

"Oke lo boleh balik setelah dengerin gue jelasin" ujar devan

"Five minutes" ujar dira

"Dikit ama-"

"Protes ga gue dengerin" ujar dira

"Duduk dibangku depan aja yu dir" ajak devan dan diikuti dira dibelakang

"Surat itu surat yang gue bikin sendiri dir, gue cuma mau liat segimana perduli lo sama gue, tadinya gue kira lo ga akan perduli ke gue ataupun lo nyari gue, tapi ternyata gue salah dir, lo nyari gue, lo perduli sama gue" ujar devan membuat dira menganga dan geleng-geleng kepala

"Gue perduli sama lo karen-"

"Gue tau dir, karna lo gak bisa move on dari gue kan" ujar devan

"Karna kita temenan devan, wajar kalo temen perduli ke temennya kan?" tanya dira

"Lo bener kita temenan, guenya aja yang terlalu berharap kalo lo bakal balik ke gue" ujar devan

ADIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang