Tawa Seungmin dan Jeongin menjadi satu-satu nya bunyi indah untuk wanita paruh baya itu. Ia ikut tersenyum kala dapur nya menjadi tidak berbentuk karena ulah anak dan cucu nya. Tujuan utama ingin membuat kue. Namun perang tepung menjadi tidak dapat di hindari saat dengan jahil nya Jeongin mengendap-endap naik ke atas kursi, dan memberi satu olesan bubuk putih itu ke pipi ibu nya.
"Mom… Lihat lihat.. Kau seperti badut. Hahah" Seungmin berpura-pura mengerucutkan bibir. Merajuk palsu untuk mendapatkan kelengahan anak nya, dan kemudian di balas dengan olesan yang lebih banyak.
"Aaaaaa…. Neneeeekkkk… Mommyyyy mengejarku. Hahahha" Jeongin berlari lincah di ikuti Seungmin dengan sedikit tepung dalam genggaman nya.
"Badut Ayenie harus bersiap mendapat hujan tepung dari badut Mommy, okay ?" Seungmin menahan gemas nya saat menyaksikan sang buah hati berlarian mengelilingi ruang keluarga meminta perlindungan Baekhyun.
"Sudah berhenti… Kue kalian tidak akan selesai jika kalian terus bermain seperti ini." senyum penuh ejekan lucu masih terpatri di bibir mungil Jeongin. Membuat Seungmin segera berlari menyusul Jeongin yang bersembunyi di balik kaki nenek nya. Mengangkat tinggi-tinggi untuk di bawa ke taman belakang.
"Ma… Kue di oven nanti tolong di angkat ya. Aku akan memberi bocah nakal ini hukuman." bukan nya takut, Jeongin justru menenggelamkan kepala nya di ceruk leher Seungmin. Terkikik geli, melihat gelengan dan senyum manis Baekhyun.
"Mommy…." Jeongin mengangkat kepala nya dari leher Seungmin.
"Hm ?" Seungmin duduk di kursi goyang favorit nya dulu. Saat masih tinggal bersama orang tua nya, ia akan menghabiskan berjam-jam sekedar membaca buku dan mendengarkan musik, di kursi ini.
"Mommy.. Kenapa mengajak Ayenie kemari ?" Seungmin menyaman kan posisi Jeongin di atas paha nya.
"Ini tempat favorit mom dulu… Ayenie suka ?" Jeongin hanya mengangguk, menyandarkan kepala nya pada dada Seungmin. Mulai di jemput kantuk saat semilir angin menyapa.
"Ayenie hari ini belajar apa saja di Sekolah ?" dengan mengerjabkan mata nya beberapa kali, ternyata cukup efektif bagi Jeongin untuk mengusir kantuk nya. Saat bercerita dengan ibu nya adalah saat paling menyenangkan.
"Ah… Mom.. Ayenie mendapat pekerjaan rumah tentang menulis cerita saat libur sekolah." nampak sedikit lesu, membuat Seungmin merasa bersalah. Karena kesibukan Hyunjin, mereka sama sekali tak mengajak Jeongin kemana pun. Hanya ke toko buku saja.
"Tapi Ayenie tidak pergi liburan kemanapun kan ?" Jeongin mendongak sebentar memastikan Seungmin masih mendengar nya.
"Maafkan Dad yang sangat sibuk… Tapi Ayenie tau tidak, jika liburan mu sangat bermanfaat." sebelum sempat melempar tanya nya, Seungmin kembali menyambung ucapan.
"Ayenie menghabiskan liburan dengan membantu Mommy di toko buku. Mengisi hari libur sekolah tidak selalu dengan berlibur ke tempat wisata kan ? Membantu mommy juga salah satu cara mengisi hari libur. Tentu nya lebih bermanfaat." Jeongin nampak berpikir sejenak, memastikan ucapan ibu nya bukan sekedar omong kosong. Membayangkan cerita nya pasti akan menjadi sangat keren.
"Ayenie sayang mommy…"
"Mommy too…." saat kembali mengingat sesuatu. Jeongin melompat turun dari dekapan Seungmin.
"Mom… Tunggu disini, jangan kemanapun okay !" Jeongin mewanti-wanti dengan gerakan lucu. Seungmin yang masih kebingungan hanya mengangguk dengan mulut terbuka sedikit lebar. Menunggu anak nya kembali seperti perintah, dan aneh nya ia menurut saja.
Jeongin menyembunyikan kedua tangan nya di belakang, berjalan pelan dengan tersipu malu.
"Ayenie menyembunyikan apa ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Me To The Begining (Hyunmin Ver)
Hayran Kurgu"Aku tidak mau menikah denganmu dasar dower" -Seungmin "Aku juga tidak mau menikah denganmu dasar mong" -Hyunjin