Hallo guys Author come back, alhamdulillah hari ini saya bisa up, dan insyaallah besok kalau saya tidak ada kesibukan di sekolah, saya kasih double part.
Tanpa banyak bac*t lagi yu mulai baca...
***
"Ingat, kalau sampai kalian berani menakuti apalagi menyakiti istri saya, saya tidak akan segan-segan untuk menghabisi nyawa kalian, ingat itu!" bentak Alvin.
Sontak semua orang bungkam atas bentakan Alvin, mereka tidak berani berbicara.
Hening, suasana tidak nyaman ini tidak berlangsung lama, sampai ada seorang perempuan baru saja datang dari belakang dan langsung angkat suara.
"Memangnya dia siapa kamu sayang?" tanya perempuan tersebut sambil meraih tangan Alvin.
Seila Anindita, dia'lah orangnya. Karyawan yang tadi sempat meremehkan seorang Nissa, istri dari Alvin Alexander.
Alvin langsung menepis dengan kasar tangan Seila dan menatapnya dengan tatapan membunuh.
Walau bagaimana pun, Alvin tetap Alvin, seorang mafia yang memiliki jiwa psikopat, tidak memiliki rasa dan perasaan, namun rasa dan perasaan itu tumbuh saat bersama dengan Nissa, Nissa itu seperti obat.
Alvin langsung mencengkeram rahang Seila erat, hingga sang empu meringis kesakitan, namun tak di beri ampun oleh Alvin.
"Dengar ya! Dia Nissa istri dari seorang Alvin Alexander, orang yang aku cintai satu-satunya, dan tiada kata dua untukku!" tegas Alvin, tangannya masih mencengkeram rahang Seila.
"Gue hanya kehilangan satu tulang rusuk bukan dua, dan lo... Masih mau menginjak-injak harga diri Nissa, gue bunuh lo sekarang juga, camkan itu!"
Alvin melepas cengkeramannya dengan keras tanpa belas kasihan, jiwa psikopatnya kambuh.
Semua orang di sana bergidik ketakutan melihat bosnya yang begitu menyeramkan di mata mereka.
"Teroris seperti itu di perjuangkan, secantik apa sih dia, lebih cantikkan aku pastinya hahaha..." Seila tertawa seperti orang gila yang kehilangan arah di mata Alvin.
Alvin mengambil pisau dari dalam saku jasnya, pisau murah yang harganya hanya palinb 15.000 rupiah.
Kenapa harus pisau murah bukan pisau mahal? Karena pisau murah pasti lebih tumpul dari pada pisau mahal.
Karena ketumpulannya itulah yang di inginkan oleh seorang pembunuh, itu akan menjadikan sakit yang lebih, di tambah lagi pisau karatan.
Memang pikiran seorang psikopat itu sudah seperti orang gila.
Sret...
Darah bercucuran dari pelipis Seila, dia meringis kesakitan.
"Aws..." ringis Seila.
Seila pergi dengan keadaan menangis dan masih mengeluarkan banyak darah akibat goresan dari pisau kesayangan Alvin.
"Ayo sayang kita pulang."
Alvin pun menggendong Nissa sampai mobil, Nissa yang di perlakukan romantis pun hanya tersenyum malu.
***
Mereka berdua langsung pulang ke rumah Alvin, dan masuk ke kamar.
"Kak,"
"Iya ada apa sayang?" tanya Alvin lembut sambil membuka niqob yang menutupi wajah Nissa.
"Nah begini'kan terlihat wajah bidadari syurga Kakak." puji alvin sambil mengelus pipi Nissa.
Blush...
Pipi Nissa terasa panas, tanpa waktu lama dia langsung menundukkan wajahnya.
"Nissa boleh tanya nggak Kak?" tanya Nissa yang masih menyembunyikan wajahnya.
"Apapun untuk Ilmy tercinta,"
"Kakak kok panggil aku Ilmy sih?" tanya Nissa dengan cemberut dan memonyongkan bibirnya lima centi.
Cup...
Alvin mencium bibi Nissa sekilas, yang membuat sang empu melayang terbang ke angkasa.
"Itu panggilan sayang dari Kakak, dan nggak boleh ada yang manggil seperti itu selain Kakak." tegas Alvin namun dengan nada lembut.
"Terus kapan aku nanya kalau Kakak terus goda aku?!?" tanya Nissa dengan cemberut.
"Enya atuh neng sok." ucap Alvin dengan bahasa sunda.
"Kakak itu psikopat ya?" tanya Nissa ragu.
Deg...
Maaf gantung lagi hehe.
Konwel biar saya semangat untuk up setiap hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
KING MAFIA & WANITA BERCADAR [END]
RomanceApa jadinya bila seorang king mafia of the world, dengan sifatnya yang dingin bak kutub utara bertemu dengan wanita bercadar yang kudet? Penasaran? Yu, baca ceritanya! X14 #rank 1 - cadar (17-04-2021) #rank 1 - mafia (02-06-2021)