Ending

19.7K 802 46
                                    

Semilir angin menyentuh pipi sang gadis. Senyuman itu terus mengembang. Bibir mungil berwarna pink itu sungguh indah. Pipinya yang sedikit chubby menambah kesan kecantikan yang ada padanya. Kulitnya yang putih, juga matanya yang coklat mampu membuat siapapun terpesona akannya.

Ia–Alya Nidaulkharimah, seorang gadis cantik dengan sifatnya yang lemah lembut, gadis yang selalu menjaga tutur katanya. Anak dari pasangan Alvin dan Nissa. Kini usianya menginjak umur 17 tahun.

"Ning!" panggil seorang santriwati, ia menundukkan punggungnya. Dengan segera dia ingin menyalami Alya dengan takzim, namun dengan cepat Alya menariknya.

"Jangan panggil ana, ning! Biasa aja, ana juga manusia biasa seperti anti." Alya tersenyum, memperlihatkan lesung pipinya.

"Tap—"

"Udah, panggil ana pake nama aja. Oh iya, tadi ada apa panggil ana?"

"Tadi ... Ning dipanggil kyai," ujarnya balik tersenyum.

"Syukran, ukhty. Ana pamit dulu, assalamu'alaikum." Santriwati tadi mengangguk, lalu menjawab salam Alya.

_____

"Assalamu'alaikum, Abi!" seru Alya dengan semangatnya. Alvin tersenyum, dengan segera Alya mengambil tangan Alvin, untuk menyaliminya.

"Wa'alaikumsalam, anak abi."

"Ada apa, Bi?" Inilah salah satu kekurangan Alya, tidak bisa basa-basi, langsung to the point.

"Gak ada, abi hanya kangen sama anak abi," ujar Alvin dengan senyum hangatnya. Walau usianya sudah tidak muda, namun ketampanan itu tidak pernah luntur dimakan usia. Wibawanya semakin menambah.

"Umi mana, Bi?" tanya Alya sembari celingak-celinguk.

"Ada di dalam, masuk yu!" Alvin merangkul pundak sang anak. Tingginya jauh beda, tubuh Alya yang imut hanya sampai pundak sang abi.

"Umi!" Alya langsung memeluk Nissa. Nissa yang tidak tahu kedatangan sang anak, ia terlonjak kaget.

Beginilah Alya, sifatnya di luar sangat dewasa dan lemah lembut, namun saat bersama dengan keluarganya ... ia manja.

Alvin dan Nissa hanya memiliki satu anak, siapa lagi kalau bukan Alya, si gadis yang selalu menjaga tutur katanya. Sesuai dengan namanya, yang berarti wanita mulia yang mendatangkan kebaikan.

"Anak umi, kamu udah gede juga tetep aja manjanya gak ilang." Nissa terkekeh.

Bibir mungil Alya manyun beberapa centi. "Ih, Umi! Aku gak manja tahu ...!" rengek Alya.

"Hehe, iya-iya deh iya. Anak umi tetep aja gini, gak ubah-ubah."

"Kalau bisa berubah, namanya Bunglon, Umi!" cicit Alya. Sontak Alvin dan Nissa tertawa akan tingkah sang anak.

"Oh iya, kita jalan-jalan, yu! Abi kangen bareng kalian," ucap Alvin.

Nissa terkekeh. "Bukannya kita setiap hari selalu bareng-bareng, ya, Bi? Abi aja mungkin yang mau refreshing mungkin," ucap Nissa dengan senyuman khasnya.

"Hehe, itu Umi tahu."

_____

"Senja ... sederhana namun mampu membuat orang terpesona. Seperti kamu, sederhana namun mampu memikat hati seorang mafia, haha." Alvin tertawa terbahak-bahak.

Kini mereka sedang berada di pesisir pantai, salah satu bentuk ciptaan tuhan yang tak tertandingi keindahannya.

"Udah gak muda, tetep aja gombal," cicit Nissa pelan, namun Alvin masih bisa mendengarnya.

"Abi 'kan awet muda, Mi. Sama seperti Umi yang selalu awet di hati abi," ujar Alvin dengan nada menggoda. Ia mencolek pipi sang istri.

"Abi bisa aja," ucap Nissa pelan dengan malu-malu meong.

"Umi, Abi! Di sini ada anaknya, udah tahu aku single berkelas," ujar Alya dengan memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Hahaha ...!" Alvin dan Nissa kompak tertawa terbahak-bahak.

TAMAT ....

Bahagia itu sederhana, cukup bersama dengan orang yang selalu setia berada di samping kita, suka dan duka. Percaya bahwa takdir tuhan lebih indah dari apa yang kita bayangkan.

Kita punya keinginan, namun semesta punya kenyataan. Cukup jalani semua itu dengan ikhlas, ikuti skenarionya dengan bismillah.

Seorang mafia bersanding dengan wanita shalehah, kini dia juga berubah seiring berjalannya waktu, cukup ikuti takdir!

_____

Terima kasih untuk kalian para readers yang selalu setia menunggu cb ini update. Setia menunggu yang tidak pasti.

Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, tutur kata yang menyinggung hati kalian.

Pokoknya saya berterima kasih sebanyak-banyaknya untuk kalian. Tunggu karya-karya author selanjutnya.

KING MAFIA & WANITA BERCADAR [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang