NACKAL

11.3K 786 13
                                    

Hallo guys Author come back, banyak banget yang minta extra, Author nggak tahu bisa atau tidak, lagi mentok nih.

Saya usahakan agak panjang cbnya, semoga kalian suka, jangan lupa tinggalkan jejak, jangan pelit nanti kuburannya sempit.

***

"Sayang, kamu masih ingatkan persyaratannya?" Alvin mendekat dan membuka niqob Nissa.

"Iya Khullah, memang apa, insyaallah Nisaa bisa penuhi selagi bisa."

Deg...

Hati Alvin serasa berdesir mendengar panggilan sayang dari istrinya, rasa hangat terus menjalar ke seluruh tubuh.

"Bener nih boleh?"

"Ih kan Khullah yang minta," ucap Nissa jengkel.

"Layani suami kamu ini selama seminggu penuh." ucap Alvin tersenyum smirk dan merasa penuh kemenangan.

"APA?!?"

"Maaf Kak," lirih Nissa kemudian menundukan kepala karena sudah terlanjur malu.

"Sudah janji loh," goda Alvin sambil mencium curuk leher Nissa.

"Iya deh, demi sahabat." ucap Nissa mendramatisir.

"Jadi kamu nggak ikhlas?"

"Ikhlas kok." ucap Nissa cepat.

Nissa membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Alvin, kini mereka beradu pandang, menyalimi netra satu sama lain, menikmati rasa nyaman yang tidak mereka dapatkan dari orang lain.

"Ana uhibbuka fillah." Nissa memandang Alvin dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Memang semenjak mereka mulai bersama, ada rasa yang mulai tumbuh di hati Nissa, rasa yang memang baru pertama kali ia rasakan.

Alvin memeluk Nissa dengan erat, seolah takut kehilangan, takut akan takdir.

Hembusan nafas Alvin menerpa wajah Nissa, mereka saling menikmati indahnya irama deguban jantung yang tak biasa, namun mereka benar-benar menikmatinya.

Nafas mint Alvin tercium oleh Nissa, itu seakan membuat Nissa candu di buatnya, di tambah aroma khas suaminya yang membuatnya tambah merasa nyaman.

"Tetaplah seperti ini, jangan pernah tinggalkan aku, aku tidak ingin kehilangan tulang rusuk untuk ke dua kalinya." mata Alvin berkaca-kaca saat mengucapkan kalimat indah itu, seakan memang benar-benar takut.

"Pasti, Nissa juga tidak ingin kehilangan Khullah, tetaplah jadi tulang punggung Nissa kak." Alvin hanya mengangguk meyakinkan sang bidadari.

Mereka larut dalam indahnya malam, syurga dunia (Author nggak tahu😝).

***

"Kak bangun, kita shalat tahajud yu," ajak Nissa yang baru saja selesai mandi.

"Hmmm iya."

"Nih pake handuk! Aaaaaaaaaaaa." Nissa langsung menjatuhkan badannya dan menutupi wajahnya dengan bantal.

Alvin terkekeh, masih ada ternyata wanita sepolos Nissa, unyu-unyu.

"Padahal udah sering lihat... Hahaha." ucap Alvin dan langsung berlari menuju kamar mandi, takut kena amuk sang istri polos.

Nissa tersenyum sendiri dengan tingkah konyolnya, bagaimana kalau Zizah mendengarnya, malu sampai ke ubun-ubun.

***

Pasangan halal itu melaksakan shalat tahajud dengan khusyu, menikmati setiap ibadah mereka kepada Allah dengan bersama.

Nikmat mana lagi yang kamu dustakan, bersyukurlah dengan keadaan kita sekarang, mungkin masih ada orang yang di beri ujian lebih dari kita, tapi ingat Allah tidak akan memberi cobaan lebih dari batas kemampuan hambanya.

Setelah selesai melaksakan shalat tahajud, kini mereka lanjutkan dengan rutinitas seperti biasa, murajaah dan menyetorkan hafalan Nissa pada Alvin.

"Ini bacanya bukan gini sayang, nanti kamu aku kasih hukuman." ucap Alvin dengan senyum penuh tanda tanya.

"I-iya,"

***

"Hukuman kamu ini..." ucap Alvin sambil menunjuk pipi kanannya.

"Ish kesempatan dalam kesempitan." ucap Nissa geram.

Cup...

"Yang satu lagi iri yang," ucap Alvin terkekeh geli dengan sikafnya.

Cup...

"Hahaha... Ini hadiah buat kamu, karena sudah nurut sama aku." ucap Alvin.

Alvin mencium bibir Nissa sekilas, dan hal itu berhasil membuat Nissa menjadi patung seketika.

Alvin kabur secepat kilat, takut tersambar petir dari istri polosnya.

"KAKAK!!!"

'Ya Allah jantung aku mau copot.' batin Nissa sambil tersenyum seperti orang g*la.

***

"Khumaira cantikku, khullah kesayanganmu pergi kerja dulu ya, assalamu'alaikum."

"Hati-hati kak, Wa'alaikumussalaam." jawab Nissa sambil mencium punggung tangan Alvin.

"Jangan NACKAL!" Nissa cemberut.

"Tenang aku NACKAL sama kamu doang kok." ucap Alvin sambil tersenyum dan pergi.

***

Udah dulu ya, Author janji part selanjutnya bakal seru abis dan agak di panjangin, kalau sekarang nggak bisa, maaf ya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

KING MAFIA & WANITA BERCADAR [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang