KETAKUTAN NISSA

10.9K 732 9
                                    

Hallo guys Author come back, maaf telat up, lagi push rank sama temen hehe.

Please konwel, itu yang bikin gue semangat untuk up setiap hari, please please.

Nanti kalian juga komen bagaimana perasaan kalian setelah membaca part kali ini.

***

"Khumaira cantikku, khullah kesayanganmu pergi kerja dulu ya, assalamu'alaikum."

"Hati-hati kak, Wa'alaikumussalaam." jawab Nissa sambil mencium punggung tangan Alvin.

"Jangan NACKAL!" Nissa cemberut.

"Tenang, aku NACKAL sama kamu doang kok." ucap Alvin sambil tersenyum dan pergi.

***

POV NISSA...

Aku mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasa dengan bantuan para art yang jumlahnya kurang lebih dua puluh.

Karena memang aku yang menginginkannya, walau pun sudah di larang keras oleh Kak Alvin.

Selain bosan, mengerjakan pekerjaan rumah dan melayani suami itu pahala, jangan di sia-siakan.

***

Jam 11.00 aku baru selesai mengerjakan semuanya, mulai dari membersihkan rumah hingga mencuci.

Ku istirahatkan tubuh ini karena terasa pegal, kalian tahulah bagaimana rumah seorang Alvin Alexander itu bagaimana.

Ting tong...

Mungkin itu Kak Alvin, dia bilang tadi di telephone mau makan siang di rumah, jadi aku tidak perlu mengantarkan makanan.

Saat aku ingin beranjak pergi, tiba-tiba ada orang yang menarikku dari belakang secara tiba-tiba.

Aku di bawa menuju kamar, pintu kamar segera ia kunci dengan cepat.

"Siapa kamu? Hiks..." air mata mulai mengalir deras, aku sungguh takut kali ini.

"Lo tidak perlu tahu siapa gue, gue hanya ingin harta dan matinya Alvin! Hahaha..."

POV AUTHOR...

"Diam lo! Kalau enggak anak buah gue akan bunuh Alvin sekarang."

Nissa mengira itu adalah musuh Alvin, karena wajar seorang mafia mempunyai musuh.

Nissa hanya mengetahui bahwa Alvin adalah seorang mafia, namun tidak mengetahui bahwa Alvin adalah seorang king dari seluruh mafia.

Tidak mungkin ada yang bisa membunuh Alvin dengan mudah, di tambah banyaknya anggota dari mafia BLACK SALVATRUCHA.

"Jangan sakiti dia, aku akan menggantikannya hiks... hiks..." pinta Nissa dengan mata sembab dan tidak berhenti mengeluarkan air mata.

"Bagus, gue penasaran bagaimana wajah lo hingga membuat Alvin yang terkenal dingin dan kejam menikahi lo." orang itu terus mendekati Nissa secara perlahan, langkah demi langkah.

"Ja-jangan,"

"Tidak semudah itu Nona, kau tidak bisa kabur dariku." ucapnya dengan smirk walau tak terlihat karena menggunakan topeng sebagai ciri khas pembunuh bayaran.

Cadar Nissa sudah dipegang, orang itu menyeringai dan sudah percaya dengan kemenangan yang berpihak padanya.

Ting tong...

"Sial, tunggu aku kembali, kalau sampai kau memberi tahu semua ini pada Alvin, masa depanmu akan hancur di tanganku, camkan itu!" orang itu pergi dari jendela kamar seperti seorang ninja.

Nissa segera menghapus air matanya, dia tidak ingin Alvin mengetahui semua ini, dia hanya ingin keselamatan Alvin, inilah yang di namakan CINTA.

Nissa menghampiri Alvin dengan berusaha baik-baik saja sebaik mungkin.

"Assalamu'alaikum Khumaira sayang,"

"Wa'alaikumussalaam Khullah." jawab Nissa berpura-pura tersenyum di balik cadarnya.

"Kamu kenapa sayang, kamu habis nangis ya?" tanya Alvin cemas sambil memegang pipi Nissa.

"Tadi kelilipan, aku nggak nangis kok," ujar Nissa meyakinkan Alvin walau dalam hatinya ia ingin mencurahkan semuanya, ingin menceritakannya.

"Yakin?" Nissa hanya mengangguk.

Alvin merasa ada yang janggal pada Nissa, namun dia juga tidak bisa memaksakan egonya, mungkin itu privasi istrinya.

"Ya sudah kita makan dulu yu,"

"Ayo." ucap Nissa girang, memang makanan selalu nomor satu.

Maaf guys udah dulu ya, jangan maksa aku buat panjangin cb ini, sulit itu guys.

Mungkin kalau kalian penulis pasti berpikiran sama kayak aku, please konwel.

Tinggalkan jejak, ini baru permulaan nantikan saja part selanjutnya...

KING MAFIA & WANITA BERCADAR [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang