KEJUJURAN

15.6K 1K 20
                                    

Hallo guys Author come back, welcome back to my cerbung hehe.

Oke dari kemarin banyak yang penasaran bagaimana reaksi Alvin? Apa Nissa akan marah? Bagaimana kelanjutannya?

Oke mungkin di part kali ini akan terjawab semua pertanyaan kalian, oh iya mungkin cerbung ini tidak akan buat banyak part.

Kalau kalian nggak setuju dengan keputusan saya, bisa komen, mungkin itu akan membuat pikiran saya berubah.

Oke tanpa banyak bac*t lagi yu mulai baca...

***

ALVIN POV...

"Enya atuh neng sok." ucapku dengan bahasa sunda.

"Kakak itu psikopat ya?"

Deg...

Pertanyaan ini yang tidak ingin ku dengar dari mulut Ilmy, walau bagaimana pun ini sudah terjadi.

Sungguh aku tidak ingin menyakiti perasaan Ilmy dan membuat Ilmy benci terhadapku hanya karena aku seorang mafia yang memiliki jiwa psikopat.

Aku sama sekali tidak bisa berkata bohong pada Ilmy, tapi aku juga tidak ingin Ilmy membenciku.

Aku tidak boleh egois, mungkin lebih cepat lebih baik, dan lebih baik dia mendengarnya langsung dariku dari pada tahu dari mulut orang lain.

"Kak?" panggil Nissa membuatku terkejut.

"Kalau Kakak berkata jujur kamu jangan marah ya," ucapku lirih dengan menundukkan kepala.

Jujur aku sangat takut kali ini, lebih takut dari pada di kepung oleh sepuluh ribu musuh, aku bisa menangani masalah tentang pembunuhan sesulit apapun, tapi ini! Sungguh aku tidak sanggup.

"Aku akan terima apapun itu Kak, insyaallah." ucap Nissa.

"Bismillah, sebenarnya Kakak itu memang seorang psikopat, lebih tepatnya mafia," ucapku lirih.

"Tapi jiwa psikopat Kakak tiba-tiba menghilang bila dekat kamu, lebih tepatnya lagi rasa yang telah mati kini hidup kembali."

"Kakak jujur ya, Kakak memang sering bunuh orang, tapi kalau ada sebabnya. Kakak tidak akan membunuh orang tanpa sebab."

"Semoga kamu bisa terima Kakak apa adanya." jelasku dengan lirih.

Nissa tersenyum, ini tidak seperti dugaanku, apakah Nissa bisa menerima aku? Entahlah.

"Makasih Kakak udah jujur sama aku, Kakak jangan salahkan takdir yang membuat Kakak memiliki jiwa psikopat, insyaallah dengan izin Allah Kakak bisa ngendaliin atau bahkan menghilangkan'nya."

"Aku juga nggak masalah Kakak seperti ini, Ilmy mau kita sama-sama belajar menjadi lebih baik ya Kak." terang Nissa sambil tersenyum manis.

Aku langsung memeluk Nissa dengan erat, rasanya tidak ingin ku lepaskan bidadari tak bersayap ini.

Aku merasa tidak pantas berada di dekatnya, aku seorang yang rendah akan ilmu agama berjodoh dengan wanita sholeha yang taat akan perintahNya.

"Kita sama-sama belajar ya."

***

AUTHOR POV...

"Sayang kita jalan-jalan yu!" ajak Alvin yang baru saja selesai mandi.

"Astagfirullah!" ucap Nissa yang reflek langsung menutup mata.

"Kenapa sayang?" tanya Alvin sambil mengikis jarak di antara mereka berdua.

"Iiih Kakak pake baju dulu sana!" pinta Nissa yang masih menutup matanya.

"Sering lihat juga masih aja malu, padahalkan Kakak pake handuk." ucap Alvin terkekeh geli.

"Kakak!"

Nissa yang kesal pun langsung keluar kamar dan langsung pergi untuk memasak.

***

Nissa yang sedang memasak terkejut kala Alvin tiba-tiba memeluknya dari belakang.

"Sayang," panggil Alvin sambil mencium pipi Nissa lembut.

"Kakak! Ilmy lagi masak jangan ganggu!" kesal Ilmy namun tak di gubris oleh Alvin.

Alvin membalikan badan Nissa dan otomatis pandangan mereka bertemu.

'Ya ampun jantung diam kamu, jangan sampai copot, benarkan Kak Alvin itu manusia super yang bisa nyetrum.' batin Nissa.

Konwel biar saya semangat next... Semoga saya bisa kasih double part ya.

Maaf kalo gaje, soalnya otak Author lagi di pinjam temen 😂.

KING MAFIA & WANITA BERCADAR [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang