KEMARAHAN

9.4K 649 25
                                    

Hallo guys Author come back, ada yang rindu nggak nih sama gue, pasti nggak ya? Yaudah nggak papa, gue cuman mau ngetik aja, sama kasian dengan yang udah nunggu cb gue dengan setia.

Tanpa banyak bacot lagi, yu mulai baca...

***

"Ah... Kau memang sangat ke-jam." kata-kata terakhir dari seorang Broto telah terucap dan...

DOR!!!

"Rasanya aku sudah rindu dengan Nissa, maafkan aku ya Allah, aku berjanji ini untuk yang terakhir kalinya." ucap Alvin sungguh.

"Tapi-" Alvin tersenyum smirk kala mengingat orang yang baru saja melihat wajah polos istrinya.

"Lihat saja amarahku brengs*k!"

Alvin menghampiri pemuda itu dengan aura berbeda, kini amarahnya sudah benar-benar memuncak.

"Apa maksud Anda melihat istri saya?" aura Alvin menjadi hitam, ini adalah sifat tersembunyi dari Alvin Alexander.

"Cantik," gumam pemuda itu tanpa sadar, emosi Alvin meledak kala kata-kata itu keluar dari pemuda yang sangat dia benci.

'Maafkan aku,' batin Alvin sendu.

Bugh...

Satu pukulan dilayangkan dengan emosi, kini pemuda itu lemas tak berdaya dengan darah yang keluar dari mulutnya.

Alvin mencekik pemuda itu emosi, terlihat jelas luka yang di karena'kan cakaran Alvin yang sangat keras.

"Aaaaaaaaaaa, kenapa kau lancang melihat wajah istriku?!?" Alvin berteriak frustasi.

"Dia cantik, aku ingin jadi suaminya." ucapnya dengan keadaan lemas, Alvin semakin menjadi-jadi di buatnya.

"Akan aku buat mayatmu menjadi santapan singa kesayanganku!"

Alvin mengambil kapak yang sudah menunggu untuk di gunakan dari tadi, dengan senyum menyeringai penuh amarah dia mendekat ke arah pemuda itu.

"Rasakan lah nak, ini sekali seumur hidup mu, dan saya hanya ingin bilang sesuatu..." Alvin menarik nafas panjang, sebenernya ia tidak ingin mengatakan ini, tapi dia tidak bisa mengontrolnya.

"AKU CINTA DARAH!" teriak Alvin menggelegar hingga membuat para mafioso tersentak kaget.

Darah bercucuran kala alvin memotong kaki sang pemuda dengan brutal, senyum kepuasan terpancar di wajah tampannya. 

"Darah segar, hmmm," Alvin mencolek darah itu penuh hawa nafsu dan lapar akan darah.

Ia menjilat darah segar tersebut, tapi wajahnya tiba-tiba berubah menjadi penyesalan.

"Ah jijik gue jilat darah lo, orang yang Jelas-jelas sudah melihat bidadari gue, rasakan akibatnya!"

Alvin mengambil samurai yang dari tadi ada di sampingnya, dan...

Kepala sang pemuda itu menggelinding jauh dari asalnya, ya Alvin memenggal kepalanya  dengan hawa nafsu tinggi.

Darah di mana-mana, kini baju yang di pakai Alvin penuh dengan darah, ia tersenyum dengan smirk.

Tidak selesai di sana, Alvin mencincang tubuh pemuda itu menjadi empat bagian, kemudian menyuruh para mafioso untuk segera memberikan pada singa kesayangannya.

***

POV NISSA...

Khawatir, itu yang ada di benak'ku saat ini, orang yang selalu ada di sampingku saat aku sedih dan senang kini pergi entah kemana.

Aku takut dia berbuat nekad, dia seorang mafia yang juga psikopat kejam, aku takut, takut dia membunuh orang yang sudah bermain-main denganku tadi.

Semoga Allah selalu melindunginya, doa selalu ku panjatkan untuknya, kasih sayangku tulus untuknya, aku tidak memandang dia siapa, karena aku menganggap dia sebagai imam, bukan sebagai orang yang sempurna di mata semua orang.

Maaf gaje, besok gue lanjut lagi mumpung baru beli kuota, kemarin nggak up karena ada masalah besar guys di tambah gue lagi nggak punya kuota.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam literasi.

KING MAFIA & WANITA BERCADAR [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang