QUALITY TIME

9.3K 653 9
                                    

Hallo guys Author come back, up nih ada yg seneng? Maaf juga baru up, karena'kan baru saja lebaran, jadi gue mau quality time untuk keluarga, minal aidin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin...

Author lagi nggak mau banyak bacot, jadi yu mulai baca...

***

POV NISSA...

Khawatir, itu yang ada di benak'ku saat ini, orang yang selalu ada di sampingku saat aku sedih dan senang kini pergi entah kemana.

Aku takut dia berbuat nekad, dia seorang mafia yang juga psikopat kejam, aku takut, takut dia membunuh orang yang sudah bermain-main denganku tadi.

Semoga Allah selalu melindunginya, doa selalu'ku panjatkan untuknya, kasih sayangku tulus untuknya, aku tidak memandang dia siapa, karena aku menganggap dia sebagai imam, bukan sebagai orang yang sempurna di mata semua orang.

Ting tong...

Tanpa ragu aku buka pintu depan dengan semangat 45 berharap bahwa itu adalah sang Khullah tercinta, sang cogan.

POV AUTHOR...

"Assalamu'alaikum," salam sang pembuka pintu.

"Wa'alaikumsalam, Khullah," Nissa langsung berhambur kepelukan sang zauji, orang yang mengisi hatinya saat ini dan insyaallah seterusnya.

Alvin membalas pelukan itu tak kalah erat, dia mengecup kening Nissa dengan penuh rasa cinta.

Namun dalam hati terdalamnya Alvin merasa bersalah besar pada sang zaujati karena telah melakukan hal keji. Hati terkecilnya seperti terenyuh melihat sang istri yang begitu khawatir terhadapnya.

"Hey Khullah nggak papa kok, jangan sedih ya," ucap Alvin lembut seraya memegang pipi chubby sang istri unyu.

"Iya, makasih udah datang Khullah, ana khawatir dengan Khullah." terang Nissa, kini ia tak kuat menahan air matanya agar tak turun dari pelupuk mata, sontak hal itu membuat Alvin takut tak karuan.

"Sayang udah ya,"

Tanpa ragu, Alvin menggendong sang istri ala bridle style, dan sontak Nissa mengalungkan tangannya pada leher Alvin, ia menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Alvin karena malu (jomblo nyimak).

Alvin membawa sang istri masuk ke kamar dan lekas mengunci pintu, seperti dia ingin menerkam sang istri pada waktu itu juga (agresif).

"Khul-"

Nissa tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena suda dipotong oleh perbuatan Alvin, dia mencium Nissa dengan nafsu.

"Kak maaf, tapi ana lagi ada tamu bulanan," ujar Nissa tampak bersalah.

Alvin tampak kecewa pada sang tamu yang datang tidak tepat, dia sudah menahan semua ini dari beberapa hari belakang, dan sekarang malah ada penghalang (nyesek).

Namun di balik kekecewaan'nya, Alvin tetap berusaha tersenyum untuk menutupinya. Karena pada dasarnya seorang pria tidak ingin di anggap lemah, tidak ingin dirinya tidak berguna, tidak ingin menjadi beban pada orang.

Laki-laki hanya ingin dirinya di anggap berguna bagi orang lain, mereka ingin terus terlihat kuat tanpa semua orang tahu apa masalah yang sedang ia hadapi, mereka hanya ingin tidak merepotkan, cukup itu saja.

Nissa yang merasa bersalah pun reflek memeluk Alvin erat, ia mencium pipi Alvin sekilas agar setidaknya bisa sedikit menghilangkan rasa kecewa sang suami cogannya.

"Maafin Nissa," pinta Nissa lirih.

"Nggak papa, aku hanya mau hari ini terus bersama sang istri tercinta, QUALITY TIME."

Mereka berpelukan terus menerus, hingga adzan asar'lah yang menjadi pemberhentinya.

Ngakak guys, sebenernya Author kasian lihat Alvin kayak gituh, tapi lagi mau aja, wkwk.

KING MAFIA & WANITA BERCADAR [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang