20. Pertunangan

208 36 0
                                    

Vote dulu sebelum baca!

*

*

*

*

"Lo bener-bener nggak bisa berbuat apa-apa untuk masalah pertunangan Abel?" Reihan membuka suara, saat ini Reihan tengah berada di kamar Aiden, mereka bermain PS bersama.

Aiden meremas kaleng sodanya hingga remuk. "Gua nggak bisa berbuat apa-apa meskipun gua pengin banget. Andai ada cara, andai ada jalan buat batalin pertunangan Abel."

"Pertunangan Abel, maksud kalian apa?" tanya Heitan yang tiba-tiba datang ke kamar Aiden.

"Itu Bang, Abel mau tunangan sama Rael," tutur Reihan.

"HAH! YANG BENER LO?" teriak Heitan kaget.

"Beneran, Bang. Kuping gua sendiri yang denger dari Abel kemarin."

"Dari semua cowok, kenapa kudu si Rael sih? Kasihan Abel," ucap Heitan dengan nada prihatin, lalu ia memandang Aiden. "Kasihan juga adek gua yang cintanya karam di tengah jalan. Ngungkapin perasaan aja belum eh... udah ketikung."

Aiden menatap Heitan sinis, namun dia tidak mengatakan apapun. Dia sedang sangat galau saat ini. Selama beberapa hari ini Aiden tidak dapat tidur nyenyak, bahkan nafsu makannya hilang.

Di sekolah, Abel terlihat jauh lebih kacau. Gadis itu juga sepertinya tidak bisa tidur nyenyak, nafsu makannya hilang dan terkadang Abel datang ke sekolah dalam keadaan mata sembab. Abel terlihat sangat mengenaskan. Selama ini Aiden ingin sekali memeluk gadis itu, Aiden ingin sekali membuat Abel tersenyum karena selama beberapa hari ini sosok Abel yang ceria hilang entah kemana.

* * * *

"Pagi, Abel!" seru Haris saat melihat putrinya duduk di meja makan.

Abel tidak menjawab sapaan Haris, malahan dia melemparkan tatapan marah kepada ayahnya.

"Oh iya, Papah hampir lupa kasih tau kamu. Pertunangan kamu sama Rael akan dilaksanakan dua hari lagi," ucap Haris dengan wajah berseri-seri, tidak terlalu memusingkan tatapan marah Abel dan juga Sean.

Abel menghela nafas panjang. "Untuk kesekian kalinya Abel mohon sama Papah, Abel nggak mau tunangan sama Rael," kesal Abel, matanya sudah berkaca-kaca.

"Sayangnya Papah nggak mau nerima permohonan kamu. Keputusan para orang tua udah mutlak."

"Tapi Abel udah suka sama orang lain, Pah!" kata Abel tidak menyerah.

"Itu hanya cinta monyet Abel, bentar lagi juga perasaan suka kamu bakal hilang. Itu hal yang sering dialami oleh para remaja. Lagipula ini demi masa depan kamu, Rael anak orang kaya dan otomatis masa depan kamu bakal terjamin."

"Tapi Rael bukan cowok yang baik, Pah!" kesal Sean. "Inget dengan apa yang cowok itu lakuin ke Abel terakhir kali?"

"Itu karena Rael belum dewasa, mungkin dia cuma iseng waktu itu. Papah yakin kok Rael akan berubah suatu saat nanti."

"Iseng apanya?" seru Abel dan Sean berang.

"Hey udah-udah!" lerai Anggita sambil meletakan dua gelas susu untuk Abel dan Sean. "Sayang, mending kamu berangkat! Udah siang ini," lanjutnya kepada Haris.

Friendship And Love (SUDAH TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang