Vote dulu sebelum membaca!
*
*
*
*
"Ya ampun kamu kok bisa babak belur gini?" pekik Anggita begitu melihat Sean yang baru saja memasuki ruang keluarga. "Cepet duduk dan ceritain semuanya!" seru Anggita tegas.
Sean menelan ludah gugup begitu melihat tatapan tajam yang diberikan Anggita untuknya. Sean berjalan pelan menuju sofa lalu duduk di sana, berhadapan dengan Anggita dan Abel. Adiknya terlihat khawatir sekaligus penasaran.
"Ayo jelasin kenapa kamu bisa babak belur!" ucap Anggita.
"Se-Sean habis berantem," jawab Sean.
"Berani-beraninya kamu berantem. Kalau anak orang kenapa-napa gara-gara kamu gimana? Masih SMA udah berani berantem," seru Anggita marah, dia melempar bantal sofa ke arah Sean, namun tidak kena.
"Tenang Mah tenang!" ucap Abel. "Emangnya kakak berantem sama siapa?"
"Rael, Satria sama Erix," jawab Sean.
"Apa?" seru Abel dan Anggita.
"Mereka nggak seharusnya kita biarin gitu aja. Kalau sekolah nggak bisa kasih mereka pelajaran ya Sean yang bertindak," jelas Sean lantang.
Abel dan Anggita terlihat terpukau begitu mendengar ucapan Sean.
"O-ooh... gitu, kamu ngga-nggak sepenuhnya salah sih," ujar Anggita sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Tapi kalau Rael ngadu ke orang tuanya gimana? Mereka bisa marah besar termasuk Papah kamu, dia bisa ngehukum kamu," ucap Anggita cemas.
"Sean nggak peduli papah bakal ngehukum Sean seberat apa nanti, tapi yang penting Sean udah bales perbuatan mereka ke Abel."
Abel menunduk dan memainkan ujung roknya. Dia merasa terharu sekaligus merasa bersalah. Di balik sikap menyebalkan Sean, dia adalah kakak yang baik dan sangat menyayangi Abel. Tapi di sisi lain Abel sangat takut jika Sean akan mendapatkan banyak masalah nanti gara-gara dirinya.
"Nggak usah merasa bersalah gitu! Itu udah tugas seorang kakak," ucap Sean santai.
Abel mengangkat kepalanya perlahan menghadap Sean, matanya berkaca-kaca. Dia berdiri lalu berjalan menuju sofa yang diduduki Sean. Abel duduk di sebelah Sean lalu memeluk kakaknya erat. "Makasih banyak, Kak. Sampai kakak sembuh aku janji bakal selalu bantuin Kakak. Biar aku yang rapiin tempat tidur kakak, biar aku yang ngambilin kakak makan sekalian nyuapin juga gak pa-pa, pokoknya setiap kakak butuh bantuan aku selalu siap bantu," ucap Abel setengah terisak.
"Beneran nih?" tanya Sean sambil senyum-senyum sendiri. Ternyata hikmah dari dia menghajar Rael, Satria dan Erix lumayan juga.
"Iya beneran," ucap Abel mantap.
"Bagus lah."
"Ngomong-ngomong Kakak sendiri yang udah ngehajar mereka?"
"Nggak lah. Kakak dibantun Heitan, Aiden sama Reihan."
"Ya ampun, mereka pasti babak belur juga. Aku harus balas budi sama mereka."
"Sebenarnya mereka nggak terlalu membantu sih. Mereka semua pada kalah dihajar trio berandal. Heitan sama Reihan sekali tabok langsung mental, si Aiden bahkan pingsan. Untung ada kakak yang nolongin mereka. Secara nggak langsung kakak yang berhasil ngalahin trio berandal," bohong Sean.
"Aiden sampai pingsan? Ya ampun kasian banget. Setau aku Aiden sama Reihan lumayan jago bela diri secara mereka rajin latihan karate," ucap Abel cemas.
![](https://img.wattpad.com/cover/152121873-288-k443743.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship And Love (SUDAH TAMAT)
Roman pour AdolescentsAbel, cewek pindahan dari sekolah lain yang jatuh cinta kepada cowok cupan alias cupu tampan bernama Aiden. Rupanya Aiden juga memiliki perasaan yang sama terhadap Abel. Namun di sisi lain Abel dipaksa bertunangan dengan Rael, laki-laki yang sering...