Vote dulu ya sebelum membaca!!!
*
*
*
*
Setelah mengganti pakaian olahraganya dengan pakaian seragam osis, Abel pergi ke kantin dan membeli beberapa bungkus roti dan sekotak susu. Kemudian dia pergi ke ruang UKS, di sana masih ada Aiden, Reihan, Sintia, dan Ana. Mereka sedang berdiri mengelilingi Sally yang tengah terbaring di kasur dalam keadaan pingsan.
"Kalian ganti baju dulu! Biar gua yang jagain Sally," kata Abel memecah keheningan.
"Oh iya sampai kelupaan. Yuk Sin, kita ganti baju!" ajak Ana yang dituruti Sintia, mereka kemudian berlalu meninggalkan ruang UKS.
"Kita juga ganti yuk!" ajak Reihan kepada Aiden.
Aiden tampak ragu-ragu, dia memandang Sally cukup lama. Reihan bahkan harus memanggilnya dua kali baru Aiden mau pergi. Namun sebelum pergi dia memanggil Abel.
"Gua nitip Sally." Itulah yang ia katakan sebelum berlalu meninggalkan ruang UKS bersama Reihan.
Abel tersenyum kecut, Aiden tampak begitu perhatian dan mencemaskan Sally. Apakah Aiden menyukai Sally? Secara Aiden langsung akrab dengan Sally. Wajar sih, gadis secantik Sally mana mungkin tidak menarik perhatian laki-laki.
Abel mendudukan dirinya di kursi yang letaknya di samping ranjang yang Sally tempati. Abel menatap Sally dalam, Sally memanglah gadis yang cantik, bahkan dalam kondisi wajah pucat pun Sally tetap cantik. Jika Sally bersanding dengan Aiden tentunya dunia akan menyetujui, cantik dan tampan, sungguh serasi bukan? Membayangkan Aiden dan Sally bersama, berhasil membuat hati Abel perih luar biasa. Sudah sedalam itukah perasaan suka Abel terhadap Aiden?
"Boleh gak sih gua berharap kalau Aiden juga suka sama gua terus kita pacaran?"
"Hey!"
Lamunan Abel buyar ketika Aiden memanggilnya, laki-laki itu duduk di sebelah Abel sambil memandanginya heran. Aiden sudah memakai seragam.
"Lagi mikirin apa lo?" tanya Aiden.
"Bukan hal penting," sahut Abel cepat. "Lo ngapain ke sini?"
Aiden menelan ludah gugup, dia lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Lo sendirian, jadi gua berinisiatif nemenin lo."
"Ngapain juga cowok nungguin cewek sakit di UKS dodol? Mending lo suruh Sintia, Hani sama Yerin ke sini buat nemenin gua!" omel Abel.
Aiden membuka mulut namun menutupnya kembali. Dia tampak bingung dan salah tingkah sendiri.
"Nghh...."
Abel dan Aiden dibuat kaget dengan suara lenguhan yang tiba-tiba terdengar. Sally sudah sadar, gadis itu mengerjap-ngerjapkan matanya lucu. Tangan mungil gadis itu bergerak menyentuh kepalanya, sepertinya masih sakit akibat terkena bola. Abel buru-buru mengambil air putih dan memberikannya kepada Sally.
"Makasih," cicit Sally lalu meminum air putihnya.
"Kepala lo masih sakit ya?" tanya Aiden yang lebih seperti ke sebuah pernyataan.
Sally tersenyum tipis. "Nggak sakit banget kok."
"Lo mau pulang aja?" tanya Abel.
Sally menggeleng. "Nggak usah, di sini aja."
"Itu kepala lo mau gua pijit-pijit apa gimana?" tawar Abel.
Sally tertawa pelan. "Nggak usah, lagian sebentar lagi juga sembuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship And Love (SUDAH TAMAT)
Fiksi RemajaAbel, cewek pindahan dari sekolah lain yang jatuh cinta kepada cowok cupan alias cupu tampan bernama Aiden. Rupanya Aiden juga memiliki perasaan yang sama terhadap Abel. Namun di sisi lain Abel dipaksa bertunangan dengan Rael, laki-laki yang sering...