Biar aku makin semangat nulis, tolong beri vote untuk cerita ini! Makasih banyak.....
*
*
*
*
"Manusia emang gak bisa memaksakan diri untuk suka atau benci ke orang lain, itu adalah perasaan yang gak bisa kita kendalikan."
Abel Raviana Putri
*
*
*
*
Reihan
Sini kalian dateng ke kafe matahari! Gua, Aiden sama Sally ada di sana buat ngerjain pptAbel
Ya ampun semalem ini, apa itu gak ngerepotin Sally? Ini tugas kita kok dia yang ngerjain?Hani
Nenek gua dateng. Maaf gua gak bisa ke sana.Yerin
Gua juga gak bisa, gua harus nemenin Mamah ke rumah temennyaSintia
Gua mau. Gua gak mau ngelempar tanggung jawab kelompok kita ke orang lainAbel
Gua juga ikut.Abel
Reihan jemput dongSintia
Gua juga jemput dongReihan
Oke. OtwAbel segera bersiap-siap sembari menunggu Reihan datang. Beberapa menit kemudian terdengar suara klakson mobil yang dibunyikan berkali-kali membuat siapa saja yang mendengarnya pasti langsung kesal. Dari lantai bawah Abel bisa mendengar suara Sean tengah mengumpat. Abel terkekeh, itu pasti suara klakson mobil Reihan. Siapa lagi manusia tidak berakhlak yang bisa membuat kebisingan di rumah orang selain dia?
Abel menyambar jaket kulit yang tergantung di gagang pintu lemari lalu ia mengenakannya sambil menuruni tangga. Di bawah Abel melihat Sean sedang mengomeli Reihan yang malah cengengesan. Sementara Sintia sibuk menertawai keduanya.
"Nah akhirnya dateng," ucap Reihan dengan wajah lega dibuat-buat.
"Awas lo! Sekali lagi lo ngelakuin hal kayak tadi, gua lempar muka lo pake wajan kesayangan mamah gua," omel Sean, kentara sekali dia sangat kesal.
"Nanti kena amuk mamah lo loh Bang wajannya buat dilempar-lempar ke muka ganteng gua. Ngomong-ngomong orang tua lo mana?" tanya Reihan.
"Banyak nanya. Udah sono lo pergi! Gedeg gua liat muka lo," semprot Sean membuat Abel, Reihan dan Sintia terbahak.
"Ya udah Kak, kita pergi dulu," ucap Sintia.
"Oke. Hati-hati!" ucap Sean lalu berlalu pergi menuju dapur.
Abel, Reihan dan Sintia keluar dari rumah sambil masih terkekeh. Mereka masuk ke dalam mobil Reihan.
Sepanjang perjalanan diisi dengan nyanyian sumbang Reihan yang mengikuti lagu yang diputar di radio. Abel dan Sintia hanya bisa mengelus dada dan menutup telinga sambil mati-matian menahan diri untuk tidak menyumpal mulut Reihan dengan bungkus makanan ringan yang tertinggal di jok mobil.
Setelah melewati perjalanan yang memakan waktu singkat, mereka akhirnya sampai di kafe Matahari. Abel dan Sintia terang-terangan berucap penuh syukur karena akhirnya Reihan berhenti bernyanyi, jujur telinga mereka sedikit berdengung.
![](https://img.wattpad.com/cover/152121873-288-k443743.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship And Love (SUDAH TAMAT)
Novela JuvenilAbel, cewek pindahan dari sekolah lain yang jatuh cinta kepada cowok cupan alias cupu tampan bernama Aiden. Rupanya Aiden juga memiliki perasaan yang sama terhadap Abel. Namun di sisi lain Abel dipaksa bertunangan dengan Rael, laki-laki yang sering...