Vote dulu sebelum membaca!
*
*
*
*
"Pagi!" sapa Abel ramah saat melihat Rael datang ke ruang makan.
"Kok lo belum pergi?" Bukannya menjawab Rael malah mengusir.
"Iya-iya, bentar lagi gua pergi," kesal Abel lalu mengambil sepotong kue buatan Anggita di atas piring. "Daripada gak lo makan, mending buat gua."
Rael duduk di hadapan Abel lalu mengambil sepotong kue. "Gua bakal makan kok. Bilang makasih ke mamah lo!" katanya lalu memakan kuenya. "Kuenya enak."
Abel mengernyit bingung. "Katanya lo gak suka manis?"
"Kuenya gak manis-manis banget. Gua gak bakal mati karena diabetes gara-gara makan kue satu loyang," jelas Rael.
Abel terkekeh, lalu dia memakai tas pernak-perniknya. "Gua keluar dulu ya, nungguin ojol dateng," ucap Abel.
Rael menatap Abel tanpa berkedip, wajahnya sangat datar membuat Abel tidak dapat menangkap maksud tatapan itu.
"Kenapa lo liatin gua kaya gitu?" tanya Abel yang mulai risih. "Terpesona sama kecantikan gua?"
"Apaan sih lo," sinis Rael. "Ayo gua anter pulang."
"Lah kok mendadak gini? Kasihan dong ojolnya kalau gua cancel."
"Ya ojolnya tetep dapet bayaran kok. Gua yang akan bayar," ucap Rael, ia berdiri lalu melengos pergi.
Abel menatap punggung Rael dengan ekspresi heran. "Itu manusia kerasukan jenis setan apalagi dah?"
Abel segera mengejar Rael yang sudah berada di depan gerbang rumahnya. Lelaki itu tengah berbicara dengan driver ojek online laki-laki yang usianya masih muda. Abel berjalan mendekat.
"Nah ini orangnya," ucap Rael.
"Ini Mbak Abel ya?" tanya sang driver.
"Iya," jawab Abel.
"Apa iya mbak mau cancel orderannya?" tanya sang driver.
"Iya. Maaf ya, Mas!" ucap Abel dengan senyum malu-malu.
"Tapi Mas tetep dapet bayaran kok," ucap Rael, dia memberikan sejumlah uang kepada sang driver.
"Makasih ya, Mas!" ucap sang driver setelah menerima uang tersebut.
"Iya."
"Kalau begitu saya pergi dulu. Permisi, Mas! Mbak!"
Setelah sang driver pergi, Rael memandang Abel. "Tunggu di sini, gua mau ambil mobil dulu," ucapnya lalu berlalu pergi.
"Itu manusia kok jadi aneh? Kadang-kadang baik kadang-kadang nyebelin. Ya gak pa-pa sih kalau baik, malah bagus," gumam Abel.
Beberapa saat kemudian Rael datang dengan mobilnya. "Masuk!" ucap lelaki itu yang segera dituruti Abel.
Selama perjalanan hanya keheningan yang menyelimuti. Rael fokus menyetir sedangkan Abel memandang bagian-bagian mobil sport milik Rael, sok sibuk.
"Makasih ya," celutuk Rael memecah keheningan.
"Hah?"
"Yang semalem."
Abel paham, yang dimaksud Rael pasti tentang Abel yang telah menenangkan Rael saat lelaki itu bermimpi bertemu mamahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship And Love (SUDAH TAMAT)
Ficțiune adolescențiAbel, cewek pindahan dari sekolah lain yang jatuh cinta kepada cowok cupan alias cupu tampan bernama Aiden. Rupanya Aiden juga memiliki perasaan yang sama terhadap Abel. Namun di sisi lain Abel dipaksa bertunangan dengan Rael, laki-laki yang sering...