07

43.2K 3.4K 105
                                    

Jangan lupa vote dan komen guys!

*
*
*

Tepat pukul 06:45, Fiona telah sampai di sekolahnya dan langsung memarkirkan mobilnya di parkiran.

"Itukan anak baru yang caper ke Arga."

"Cantik banget anjir."

"Cih tukang caper datang guyss."

"Namanya siapa si? Sok cantik banget."

"Body nya itu loh, keren!"

Beberapa komentar pujian dan makian sampai terdengar di telinga Fiona. Namun, Fiona tetap santuy menanggapinya, walaupun rasanya ingin sekali mencabik-cabik mulut pedas yang telah memakinya.

Waktu di SMA nya dulu Fiona sering menjadi pusat perhatian. Jadi, ia sudah terbiasa oleh tatapan tatapan itu.

"Fio!" teriak Bela.

"Hei!" sapa Fiona.

"Anjir! Baru dua hari lo udah jadi famous aja Fi."

"Udahlah biarin, gak penting juga."

"Hai guyss," sapa Acha dan Rina.

"Yuk ke kelas." Lanjut Acha.

Saat mau ke kelas, Arga dan kawan- kawan datang dengan motor ninja mereka masing-masing.

"Aaaaa geng Tiger datang."

"Most wanted datang woi."

"Eh eh Naufal gebetan gue tuh."

"Kak Rio uwu deh."

"Arga nya guee!"

Kurang lebih seperti itulah respon mereka saat melihat most wanted kesayanganya.

"Ayaaang!" teriak Kenzi lalu menghampiri Bela dan di ikuti teman temanya.

"Gak usah lebay deh Ken."

"Hahaha mampus lo!" ledek Rio.

"Ihh kok kamu gitu sihh." Ucapnya mendramatis keadaan.

"Jijay anjing!" komentar Naufal melihat muka sok imut Kenzi.

"Mau kemana Fi?" tanya Acha saat Fiona akan pergi.

"Bentar, ada barang yang ketinggalan di mobil."

Kepergian Fiona mengundang semua tatap mata melihat kearahnya, termasuk Arga.

"Nih jaket lo! Udah gue cuci!" ketus Fiona melemparkan paper bag warna hitam.

"Aduh aduh bau baunya ada yang lagi PDKT nih."

"Wah Arga gak cerita cerita kalo lagi deket sama Fio."

"Ngomongnya si gak suka."

"Pepet terus woi."

"Anjayyyy!"

"Diem deh! Gausah pada bacot!" ucapnya dengan tatapan tajam.

"Semalem gue nolongin dia yang lagi dikepung preman, terus bajunya dia sobek!" jelasnya membuat mereka menganggukan kepalanya.

"Awas loh dari kata nolongin bisa berubah jadi cinta!" goda Bela.

"Gak mungkin!" ujar Arga dan Fiona.

"Herman deh gue, lo berdua tuh kalo ngomong barengan terus, kayaknya emang beneran jodoh deh." Celetuk Rio.

"Heran tolol!" geram Naufal.

"Yee suka-suka gue dong, kan gue yang ngomong." Sewot Rio.

"Gue duluan!" pamit Fiona lalu meninggalkan teman-temanya.

"Eh Fi tungguin!"

"Kuy lah cabut!"

Tepat mereka pergi, bunyi bel masuk terdengar nyaring ditelinga mereka.

Kringgg...kringgg...

***

"Guyss, minta perhatianya bentar, guru biologi lagi ada rapat dengan Bapak Kepsek. Jadi kita Free, tapi harus ngerjain buku paket hal 50,"

"Besok dikumpulkan!" ucap ketua kelas 12 Ipa 2 lagi, yaitu kelas Arga.

"Yuhuu free."

"Ga usah dikerjain lah."

"Yuk kita ngantin."

Suasana kelas Arga kini seperti pasar, ada yang gosip ria di pojok, ada yang bermain game online, ada yang lagi ngerjain tugasnya, ada yang lagi buat konser, dan lain sebagainya.

Seperti Kenzi dan Naufal yang kini mereka tengah berdiri di atas meja sambil membawa sapu dan pel-an ditangan masing-masing.

Naufal yang sedang memegang pel-an itu dijadikannya sebagai gitar.

"Tu wa ga pat!" teriak Kenzi sambil menggoyangkan pinggulnya mengikuti musik yang judulnya cintaku bukan diatas kertas.

Sebagian teman-temanya ikut bernyanyi dan berjoged ria seperti yang dilakukan oleh Kenzi dan Naufal.

"Temen lo tuh!" tunjuk Bagas ke arah Kenzi dan Naufal.

"Kalo lagi gila kaya gitu bukan temen gue!"

Adam sebagai ketua kelas sangatlah pusing menangani ke absurdan teman temanya.

Hingga...

"Bang Arga hosh..hosh!" teriak anggota Tiger laki-laki kelas 10.

"Wei napa lo ngos-ngosan gitu?" tanya Bagas. Sedangkan Arga hanya menaikan satu alisnya.

"Geng Wolf bang!" panik Ijal.

"Kenapa?" tanya Arga tenang.

"Dia ada didepan gerbang sambil manggil-manggil nama bang Arga, udah gitu geng Wolf bawa pasukan banyak!" jelas Ijal.

"What?!" kaget Rio.

Tanpa mengucap kata apapun Arga keluar kelas dengan langkah tegasnya. Kenzi dan Naufal yang sedang asik- asiknya joged bersama yang lain jadi kaget saat melihat Arga keluar kelas dengan langkah tergesa-gesa.

***

"Woy Arga keluar lo!"

"Siapapun itu panggilin Arga!"

"Arga bajingan keluar lo!"

"Akhirnya lo keluar juga, hampir aja gue rusakin sekolah butut lo ini!" teriak Baron saat melihat Arga ce'es menghampirinya.

Anggota Tiger pun sudah siap siaga di belakang Arga ce'es untuk berjaga-jaga kalau geng Wolf menyerang.

"Bangsat lo cari mati anjing!" maki Naufal emosi.

"Gak kapok kapok tuh orang cari masalah sama kita!" kesal Bagas.

"Ngapain lo?!" tanya Arga tegas dengan sorot mata tajam serta tangan yang mengepal kuat. Sungguh Arga sangat sangat menyeramkan jika seperti ini.

Siswa siswi SMA Genandra sungguh takut terjadi apa apa disekolahnya, bahkan guru-guru pun tidak ada yang berani mengusir SMA Negara Bakti yang telah mengacu keributan di area sekolahnya.

"Serang!" teriak Baron.

*
*
*

Mau lanjut? Vote dulu dong sebanyak banyaknya, kalo udah banyak aku janji bakal terusin

Author minta maaf ya kalo ceritanya kurang menyenangkan🙏🙂

See you

Arga {Complete}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang