Maapin ya, kalo ceritanya gaje😭
*
*
*Kringg, kringg
Fiona menggeliat dalam tidurnya, dilihatnya jam weker di nakas, ternyata sudah pukul 06:15.
Hari weekend memang sangat menyenangkan untuk bermalas-malasan, tapi, tidak dengan Fiona, gadis itu kini tengah melakukan ritual mandinya, tujuan Fiona mandi adalah untuk joging.
Memakai celana training hitam, dan kaos lengan pendek berwarna hijau tua. Rambutnya ia iket menjadi satu, setelah dirasa sudah cukup rapi, Fiona bergegas turun kebawah.
"Selamat pagiiiii." Sapanya ceria ketika telah sampai dimeja makan.
"Pagi sayang, tumben udah bangun weekend-weekend gini," ujar Renata.
"Fio mau joging Bun,"
"Gak mau sarapan dulu?"
"Ngga Bun, nanti aja kalau selesai joging,"
"Yaudah, Fiona berangkat ya."
"Tunggu, Fi." Cegah Fadli.
"Kenapa Yah?"
"Ayah minta maaf udah bentak kamu," katanya menatap Fiona dengan pandangan menyesal.
"Gakpapa kok Yah, Fiona ngerti." Ucap Fiona tersenyum.
Fadli lega akan jawaban Fiona, "Yasudah, sok pergi joging, ingat jangan jauh-jauh."
"Iya Yah, assalamualaikum," katanya lalu keluar rumah.
Fiona memakai sepatu diteras rumahnya, sambil mendengarkan lagu favoritenya.
*
*
*"Huh, cape juga ya keliling komplek gini." Ujarnya menyeka keringat didahinya.
"Lanjut ahh."
Fiona berlari kecil menyusuri taman komplek dengan menyalakan musik dihandpone nya.
Taman disini lumayan ramai, karena banyak penjual keliling dan anak-anak kecil yang sedang bermain-main.
Fiona duduk dibangku taman, sambil meluruskan kakinya, peluh keringat telah membasahi tubuh Fiona.
Memejamkan matanya dengan posisi menyender ke bangku taman.
"Awww!" pekik Fiona saat kakinya ditendang sesorang.
"Lo?!" kaget Fiona.
"Lo lagi, lo lagi!" kesal orang itu.
"Lo tuh, udah nendang kaki gue, gak minta maaf lagi!" ujar Fiona ngegas.
"Heh! Siapa suruh kaki lo masang gitu, ya gue tendang lah, gue kira itu kayu." Kata Arga tanpa dosa.
"Rasain!" geram Fiona mencubit pinggang Arga.
"Sakit tolol!"
"Minta maaf, buruan!" kata Fiona dengan garang.
"Ngapain minta maaf? Gue gak salah ya!" tegas Arga.
"Dasar babu gak tau malu!" cibir Fiona.
"Gue, bukan babu lo!" tekan Arga dingin.
"Iya bukan babu, tapi pembantu!"
"Mulut lo mau gue sobek, hah?"
"Udah ah, ngapain juga gue ngurusin orang gila!" katanya lalu hendak pergi.
Saat hendak pergi, Arga menarik rambut kuda Fiona, membuat Fiona berbalik menatap Arga tajam.
"Apasi lo! Lepasin gak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arga {Complete}
Fiksi Remaja📌Hargai author dengan memfollow sebelum membaca. Apa jadinya jika cowok dingin seperti Arga, dipertemukan dengan cewek pecicilan seperti Fiona? Di mana ada keduanya, pasti di situ ada pertengkaran. Akankah mereka terus seperti tom and jerry? Ata...