56. End

44.2K 2.3K 332
                                    

Mohon di ingatkan kalau ada typo man-teman

*
*
*

Tiga tahun kemudian..

Fiona uring-uringan di kamarnya, pasalnya semenjak 1 tahun lalu, Arga sama sekali tak menghubunginya, nomornya pun tidak aktif.

Drt..drt..

Dengan cepat Fiona melihat ponselnya, ia kira Arga yang menelfonnya, namun bukan, ternyata yang menelfon Acha, sahabatnya.

Fiona, Aqeela, Bela, Acha, Naufal, Kenzi, dan Bagas, satu Universitas di jakarta pusat. Yang tak lain adalah milik keluarga Fiona. Sementara Rio ia mengikuti ibunya dan kuliah di Malang, sedangkan Rina kuliah di luar negeri, yaitu di Amerika.

"Kenapa Cha?" tanya Fiona ketika sambungan terhubung.

"..."

"Anjir lupa! Oke gue kesana,"

Fiona mematikan sambungannya, bergegas ke kamar mandi untuk mandi, ia lupa bahwa ia ada praktek kedokteran, iya, Fiona memilih bidang kedokteran di kampusnya.

Terlalu memikirkan Arga, Fiona jadi lupa akan segalanya.

Setelah selesai mandi, Fiona memakai pakaian kemeja putih, serta rok span selutut. Sangat cantik dan manis.

Bergegas keluar rumah setelah berpamitan dengan Renata, lalu menaiki mobilnya dan melesat pergi ke kampusnya.

Oh iya, Kenzi dan Bela sudah menikah beberapa bulan lalu, namun keduanya masih ingin mengejar cita-cita masing-masing. Jadi ia tetap kuliah meski sudah berumah tangga.

Bagas dan Acha pun sudah menikah 1 tahun lalu, dan Alhamdulillah mereka sudah di karuniai seorang anak. Acha hamil di umur yang sangat muda, bayi di kandungannya masih berusia 2 minggu.

Di kampusnya, banyak yang menyukai Fiona, namun hati Fiona tertutup rapat, ia hanya menunggu pujaan hatinya, yaitu Arga.

"Fiona!" teriak Aqeela melambaikan tangannya.

Fiona melangkahkan kakinya pada teman-temannya, matanya sedikit sembab akibat tadi sempat menangis.

"Lo habis nangis?!" kaget Bela ketika menyadari mata sembab Fiona.

"Nggak kok! Tadi pas di jalan kelilipan," alibinya.

"Nama lo udah di panggil dosen, sana masuk lab," kata Aqeela.

"Lo udah praktek?" tanya Fiona pada Aqeela.

"Udah,"

Fiona mengangguk, lalu kakinya melangkah ke ruangan lab.

Hanya Fiona dan Aqeela yang masuk di dibidang Kodekteran, sementara Bagas dan Naufal di bidang Hakim, Acha dan Bela di bidang Teknik Informatika, dan Kenzi di bidang Astronomi.

Mereka ber7 masih menjalin tali persahabatannya, Aqeela dan Naufal pun sudah berpacaran semenjak beberapa bulan lalu. Ntah apa yang merasuki Naufal, setelah dirinya berpacaran dengan Aqeela, ia jadi berhenti memainkan hati perempuan, alias berhenti jadi playboy.

Setelah menjalankan prakteknya, Fiona dan kawan-kawan mampir di restoran milik keluarga Arga.

"Guys Arga lagi ngapain ya? Gue kangen banget sama dia," ujar Fiona dengan muka murungnya.

Acha memegang pundak Fiona, "Lo pasti kangen ya?"

Fiona mengangguk lesu, "Udah satu tahun Arga gak ngabarin gue,"

"Positif thinking aja Fi, mungkin Arga sibuk dengan pekerjaannya, kan sekarang Arga udah megang saham sendiri," kata Bagas.

"Iya si, kata Arga kalo udah 3 tahun dia bakal pulang, tapi gue tungguin kok gak pulang-pulang?"

Arga {Complete}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang