Vanya masih asik dengan ponsel nya sampai ia tak sadar kalo sudah ada Revan dihadapan nya,Revan berdecak kesal merasa seolah ponsel itu lebih berarti daripada dirinya Revan mengambil ponsel secara paksa Vanya hany bisa melongo saat ponsel nya berpindah tangan.
"Seberapa penting sih ponsel lo sama gue?".Vanya menghela nafas dia tau kalo Revan cemburu pada ponsel nya ,dasar cemburu kok sama ponsel.
"Iya pentinggg banget kalo gak ada ponsel gimana gue bisa tau kabar lo".Revan tersenyum sumringah mendengar nya.
"Bagus ,pacar beliin gue minum dong".Kata Revan yang baru saja duduk di samping Vanya.
"Nyuruh nih cerita nya?".
"Bukan nyuruh sayang tapi minta tolong".
"Emang tadi lo pake kata tolong".Revan mendengus kesal bisakah Revan mendapatkan perhatian dari pacar ini.
"Ya udah biar gue beli sendiri aja".Kata Revan lalu ia bangkit dengan segera Vanya menghentikan nya.
"Ih gitu aja baper nih minum nya udah gue beliin dari tadi".Revan menyambar botol minum yang Vanya berikan lalu meneguk nya eskul basket ini benar benar menguras tenaga nya.
Revan menutup kembali botol itu hanya menyisakan setengah dari botol itu.
"Pulang yuk".Ajak Revan yang diangguki oleh Vanya,Vanya bangkit dari duduk nya menepuk nepuk rok bagian belakang nya yang sedikit kotor setelah itu mereka berjalan menuju parkiran Revan berjalan di samping pacar nya itu mengaitkan kelima jari nya dengan kelima jari Vanya.
"Pacar katanya lo mau cerita soal urusan tadi ke gedung Ips".
"Ingat aja lo".
"Emang nya urusan apaan sih?".Tanya Revan yang menghentikan langkah mereka berdua dan sedetik kemudian mereka kembali berjalan.
"Jadi gini kemarin Natasha ngechat gue katanya kalo gue emang sayang sama Qyara gue di suruh buat jauhin Qyara dari Dika,nah gue gak ngerti apa maksud nya makanya tadi gue ke gedung Ips tapi ternyata Natasha gak masuk gue coba cari Putra katanya juga gak masuk".Seketika itu Revan menghentikan kembali langkah nya Vanya yang melihat Revan berhenti pun ikut berhenti dia menatap Revan yang nampak sedang memikirkan sesuatu.
"Gue rasa apa yang dibilang Natasha tadi ada bener nya juga deh lo harus jauhin Qyara dari Dika".Kata Revan yang nampak serius.
"Maksud lo?".
♡♡♡
Vicky melangkah dengan gontai mood ny hari ini benar benar tidak bagus setibanya di kamar Vicky langsung menaruh tas nya asal dan merebahkan dirinya di kasur king size milik nya menutup wajah nya dengan bantal tak lama Vicky kembali mengangkat kepala nya mengambil posisi duduk dia meraih ponsel nya ,alpikasi yang pertama ia buka adalah Whats app entah kenapa dia jadi sering membuka alpikasi itu.Vicky sedikit lega karna pesan nya sudah di baca oleh Natasha tapi belum di bales yang membuat dirinya semakin yakin bahwa ia memamg di takdirkan untuk menjadi seorang jomblo ngenes.
Vicky mematikan data lalu melempar ponsel nya begitu saja beruntung ia tak melempar nya ke lantai.Vicky membuka kancing bagian atas kemeja ny blazer nya sudah ia buka dari tadi.Vicky memejamkan mata nya mencoba untuk tenang tidak perlu memikirkan status jones nya.
"Ka".Seseorang membuka pintu kamar Vicky sedikit gadis itu hanya menongolkan kepala nya saja hanya untuk memastikan apakah sang kaka ada di dalam kamar.Rupanya ada gadis itu langsung masuk menghampiri Vicky yang sedang tidur tiduran di kasur nya.Gadis itu duduk di kasur di samping Vicky tepat nya melihat kaka nya yang memejamkan mata nya membuay dia berpikir apa kaka ny ini sedang tidur atau hanya sekedar memejamkan mata nya.Penasaran akhir nya gadis itu mempunyai niat untuk mengerjai kaka nya dia melemparkan kaos kaki Vicky ke wajah nya ,tersadar akan hal itu Vicky langsung bangun menyingkirkan kaos kaki yang ada di wajah nya lalu menatap adik nya yang sedang tertawa puas karna telah berhasil mengerjai nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revanya
Teen FictionPlagiat harap menjauh✅ Cerita murni dari otak author✅ Typo bertebaran✅ Akan direvisi setelah selesai✅ ♡♡♡ Ini bukan tentang seorang anak korban broken home Juga bukan tentang seorang badboy dengan good girl atau sebalik nya Dan juga bukan tentang se...