37.Antara Vicky dan Putra

60 4 0
                                    

Upadate nih

Setelah ini jangan langsung di skip ya aku mau ngasih tau sesuatu sama para readers

Selamat membaca

♡♡♡

Tujuh hari berlalu setelah sikap Revan yang mendiamkan Vanya itu sekarang Revan sudah seperti Revan yang dulu bahkan Vanya sendiri sampai geleng geleng kepala melihat kekonyolan Revan ditambah lagi saat berkumpul dengan Vicky dan Candra tapi tak apa Vanya merasa lebih baik Revan seperti itu dari pada Revan yang hari itu yang mendiamkan nya.

Pucuk dicinta akhir nya yang ditunggu tunggu pun tiba ya apalagi selain bel pulang sekolah bel paling favorite setelah bel istirahat.

Mendengar bel berbunyi membuat para guru memberikan perintah untuk mengumpulkan soal ujian yang tadi telah diberikan waktu untuk mengerjakan nya.Satu persatu murid di kelas XII Ipa 3 bangkit dari tempat duduk nya melangkah menuju ke meja guru setelah itu kembali lagi ke tempat duduk mereka masing masing.

"Sudah semua nya?".Tanya guru yang mengawas dikelas tersebut untuk memastikan.

"Sudah".Jawab seisi kelas.

"Baik kalo seperti itu ibu akhiri wassalamualaikum warahmatullahhi wabarakatuh".Pamit guru tersebut.

"Waalaikumsalam warahmatullahhi wabarakatuh".Jawab seisi kelas yang mayoritas beragama islam itu.

Kepergian guru tersebut membuat seisi kelas langsung bersiap siap untuk menuju surga mereka masing masing satu persatu dari mereka pun mulai meninggalkan kelas.

Camelia Vanya Alfashiera gadis tersebut telah selesai merapihkan semua nya.Dia menggendong ransel nya dan melangkah keluar disusul juga oleh sahabat nya Arinda Qyara Zane.

Qyara dan Vanya sempat menghentikan langkah nya tatakala ada seseorang yang memanggil nya dari kelas sebelah.Dan dari kelas sebelah keluar seorang gadis dengan rambut bergelombang nya yang dia uraikan begitu saja tak lupa dengan senyuman manis yang tercetak di wajah cantik nya.

Gadis itu langsung merangkul kedua sahabat nya lalu ketiga nya pun melangkah setelah gadis tadi mengatakan'Ayo'.

"Tumben va gak bareng Revan".Ucap gadis tadi Alin kepada sahabat nya masih sambil berjalan bersama dengan kedua tangan nya yang merangkul bahu kedua sahabat nya.

"Iya va lo lagi gak ada masalah kan sama Revan?".Tanya Qyara sambil menolehkan kepala nya ke arah Vanya dan sedetik kemudian kembali ke pandangan awal nya.

"Enggak kok".

Qyara dan Alin hanya memonyongkan bibir nya membentuk sebuah pengucapan dari huruf 'o'.

Tiga detik kemudian Alin kembali mengeluarkan suara nya seperti nya gadis itu tidak bisa berhenti berbicara.

"Qy kamu udah tau siapa yang ngasih surat waktu itu?".Tanya Alin yang kini melepaskan rangkulan nya.

"Emang nya siapa?".Bukan nya menjawab malah bertanya balik.

"Enggak,Alin cuman nanya kali aja Qyara udah tau".

"Oh gue juga belum tau siapa yang ngasih itu surat".Ucap Qyara.

"Kira kira siapa ya Alin penasaran banget yakin".

"Yang dikasih surat siapa yang penasaran siapa?".Celetuk Vanya.

"Emang nya Vanya gak penasaran juga?".

Vanya menolehkan kepala nya ke kiri lalu kembali menatap depan.

"Sedikit,kalo lo qy?".Tanya Vanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RevanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang