35.Berlebihan

27 7 0
                                    

Hari minggu telah berakhir kini semua murid SMA Arjuna kembali masuk sekolah melanjutkan kembali ujian mereka yang belum selesai.

Dua pasangan remaja baru saja sampai,perempuan yang duduk di jok belakang itu turun membuka helm nya lalu memberikan nya kepada sang pacar.Sebelum masuk sang pacar merapihkan rambut nya terlebih dahulu dengan bantuan kaca spion.

"Dah ganteng belum va?".Tanya cowok itu Revan pada pacar nya sambi menaik turunkan alis nya.

Pacar nya itu mengulurkan tangan nya mengacak acak rambut Revan yang membuat tataan rambut Revan tadi berubah.

"Lah kok di acak acak,jadi jelek ntar".Keluh nya.

"Gak papa jelek gue gak mau kegantengan lo itu diliat sama cewek lain".Kata Vanya.

Revan tersenyum jahil lalu mencubit pipi Vanya.

"Cie cemburu".

Vanya menepis tangan Revan itu,"udah lah ayo masuk buruan".

"Iya iya".Seperti biasa Revan menggandeng tangan Vanya lalu kedua nya masuk di dalam mereka sudah disambut beberapa pasang mata yang menatap mereka.Tapi Revan dan Vanya tak mau ambil pusing itu mereka mengabaikan nya dan terus berjalan.

"Pokok nya ntar lo pulang wajib bareng gue,kemana mana wajib bareng gue".Ucap Revan dengan penuh penekanan di setiap kata.

"Kalo gue mau ke toilet?".

"Ya gak sampai kesitu juga kali va".Kata nya sambil menatap Vanya yang juga menatap nya.

"Udah gue masuk ya".Kata Vanya saat tiba di depan kelas nya Revan hanya mengangguk.

Vanya berbalik dan melangkah masuk ke kelas nya Revan pun juga ikut masuk ke kelas Vanya .

"Ngapain lo disini kenapa lo gak masuk ke kelas lo?".Tanya Vanya heran ketika melihat Revan yang ikut masuk ke kelas nya.

"Gue gak mau kejadian kemarin ke ulang lagi hanya karna gue gak ada disisi lo".Setelah mengucapkan itu Revan menarik kursi disamping Vanya yang merupakan kursi milik Qyara lalu Revan duduk menopang dagu nya menatap lekat Vanya yang sibuk mengambil buku nya.

"Mending lo ke kelas aja van gue mau belajar dulu sebelum bel".Ucap Vanya namun pandangan nya masih fokus ke lembaran lembaran buku.

"Ya udah kalo mau belajar belajar aja".

"Gue gak bisa fokus kalo lo liatin kayak gitu".Kata Vanya yang kali ini menatap Revan.

"Ya udah gue gak ngeliatin lo gue ikut belajar juga deh".Revan juga mengambil buku yang sama seperti yang Vanya keluarkan.

Vanya memutar bola mata nya dia tak mau ambil pusing dia memilih untuk segera belajar sebelum bel berbunyi.

"Revan lo ngapain disini?".Tanya Qyara yang baru saja datang.

Revan mendongak kan kepala nya beralih melihat Qyara.

"Jagain Vanya emang kenapa?".

"Ha?".Qyara menatap Vanya dengan penuh tanda tanya Vanya hanya mengedikkan bahu nya tak tau.

"Ya udah minggir gue mau duduk balik ke kelas lo sono".Usir Qyara sambil mendorong Revan sampai terjatuh keluar dari kursi.

"Sakit bego".

Qyara hanya menjulurkan lidah nya kemudian duduk di kursi nya Revan berjongkok kemudian duduk bersila dilantai melanjutkan kembali acara membaca buku nya itu.

"Balik ke kelas aja sana van".Kata Vanya yang mulai merasa risih.

"Enggak gue gak mau gue akan balik ke kelas kalo bel udah bunyi".Kata Revan yang membuat Vanya menghela nafas pasrah dia menggeleng gelengkan kepala nya tak mengerti lagi harus mengusir Revan dengan cara apa.

RevanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang