23.Sebuah janji

37 5 0
                                    

Update lagi nih

selamat membaca


semoga syukaa

Typo?Koment dong sayang jan di hujat

♡♡♡

Saat ini ketiga manusia yang berjenis kelamin laki laki itu sedang memperbaiki sebuah rumah pohon yang sudah lama tak terpakai ya siapa lagi mereka kalo bukan the calm boy jangan bilang kalo kalian juga gak tau siapa itu 'the calm boy'.Sebelum nya rumah pohon ini adalah milik Rangga dan Vanya dulu mereka sering sekali kesini tapi setelah meninggal nya Rangga rumah pohon ini jadi tak terurus akhirnya rumah pohon ini di pakai oleh genk the calm boy,memakai rumah pohon ini sebagai markas adalah usulan Candra.

"Selesai".Ucap ketiga nya,akhirnya pekerjaan mereka selesai mereka datang ke rumah pohon ini dari habis subuh.Mereka membersihkan rumah pohon ini ,mengganti kayu nya yang hampir rapuh, mengecat nya ulang dan sekarang rumah pohon ini kembali indah.

Setelah merapihkan semua nya mereka turun ketiga nya menatap rumah pohon yang telah di renovasi oleh diri mereka.

Tin....Tin..

Suara klakson mobil itu berhasil membuat kepala ketiga cowok itu menoleh.Sebuah mobil putih parkir di belakang mobil Candra.Lalu tiga orang gadis turun salah satu dari mereka membawa paper bag yang membuat senyum Candra mengembang,dan satu orang lagi juga berhsil membuat senyum Revan mengembang.Ketiga gadis itu menghampiri ketiga cowok itu.Alin berlari kecil menghampiri Candra lalu memeluk nya beda hal nya dengan Vanya dia hanya berjalan santai bahkan setelah tiba di hadapan mereka Vanya tak sama sekali menyapa pacar nya.

"Jadi mana markas kalian?".Tanya Alin menguraikan pelukan nya.

"Tuhhh".Bibir ketiga cowok itu memoncong mengarahkan ke rumah pohon.

"Eh ini bukan nya rumah pohon nya Rangga sama Vanya ya?".Tanya Qyara dengan tatapan mengintimidasi.

"Hehe iya".Jawab Vicky sambil cengengesan.

"Va boleh kan rumah pohon ini jadi markas genk kita?".Tanya Candra pada sepupu ny itu yang tatapan nya menuju pada rumah pohon itu sepertinya rumah pohon ini telah mengingatkan Vanya akan sosok Rangga.Vanya memindahkan pandangan nya menatap Candra dan menjawab pertanyaan itu.

"Iya pake aja".

"Eh tadi lo bilang apa can markas genk kita?".

Vicky memutar bola mata nya merangkul Candra,".Gini loh mak dugong kita ini sekarang udah punya nama buat genk kita nama nya 'the calm boy' ".Kata Vicky menjelaskan.Lalu sedetik kemudian Qyara tertawa yang membuat kelima manusia ini menatap heran.

"Apa lo bilang the calm boy?calm?kagak bisa diem gini di bilang calm".Ucap Qyara yang lalu melanjutkan ketawa nya dan langsung mendapatkan tatapan horor dari ketiga cowok itu.

"Bercanda jan baper".Kata Qyara yang setelah itu tawa ny mereda.

"Udah yuk naik nih kita bawa brownis siapa yang mau".Kata Alin yang langsung mendapatkan sorakan gembira dari ketiga cowok itu.Mereka segera naik ke rumah pohon itu tapi tidak untuk Vanya dia masih berdiam diri di pinggir lapangan basket itu pikiran nya membawa nya mengingat semua nya dimana lapangan basket itu biasa dia dan Rangga gunakan untuk bermain bersama bahkan di lapangan ini lah Rangga mengajari nya basket sampai akhir nya dia terpilih menjadi kapten basket putri karna skill bermain nya yang bagus.

Tapi semua itu sudah tak ada lagi kini hana tinggal bayangan Rangga dan Vanya saja yang sedang bermain semua nya telah hilang semua keindahan di rumah pohon ini telah memudar tak ada lagi hal hal indah sekarang.Mata Vanya menangkap sebuah ayunan yang tak jauh dari sana dan dia membawa langkah nya menuju ayunan itu ,Revan yang hampir sampai ke teras rumah pohon dengan bahan kayu itu harus turun kembali di kala dirinya melihat Vanya melangkah.Revan mengikuti kemana Vanya menghentikan langkah nya nampak dari jauh Vanya sedang membersihkan tempat duduk ayunan itu lalu Vanya menduduki nya.

RevanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang