25.Terbongkar

24 4 0
                                    

Vanya berjalan mendahului Revan yang sekarang masih sibuk memarkirkan motor nya,huft Revan sendiri juga heran kenapa ia bisa jatuh cinta pada cewek bodo amatan sejenis Vanya.Revan berlari demi mensejajarkan langkah nya dengan Vanya, Revan memelankan langkah nya di kala telah berhasil mensejajarkan langkah nya dengan pacar nya itu.

"Lain kali jangan ninggalin ya".Ucap Revan.

"Gue gak ninggalin cuman mendahului".

Revan menghela nafas berat,"Sama aja".

"Beda van".

"Apa beda nya?".

"Pikir aja sendiri".Revan melongo tak percaya lalu kembali melanjutkan langkah nya yang sempat terhenti menyusul Vanya yang mulai menjauh meninggalkan nya.

Vanya tak ikut menghentikan langkah nya dia masa bodo meninggalkan Revan yang tadi nya jauh tertinggal di belakang dan sekarang sudah di samping nya.Mata Vanya menangkap sesosok gadis yang berjalan di depan mereka dia meras mengenali gadis itu dan langsung menghampiri nya.

"Van lo duluan aja".Kata Vanya yang langsung meninggalkan Revan mendekati gadis itu.

"Ikut gue".Vanya membawa gadis itu yang entah Revan tak tau kemana Vanya akan membawa gadis itu.Gadis yang di tarik Vanya itu jelas kaget bukan main dia ikut saja kemana Vanya membawa nya.

Vanya melepaskan pegangan nya pada tangan gadis itu lalu dia menatap gadis itu serius seperti nya ada sesuatu yang ingin Vanya bicarakan dengan gadis itu.

"Jelasin apa alasan lo nyuruh gue buat jauhin Qyara dari Dika".Kata Vanya tanpa basa basi langsung to the point.

"Lo sayang kan sama Qyara?".

"Jelas dia sahabat gue"

"Dika itu bukan cowok baik baik dia pemabuk dia suka mainin cewek dia play boy emang nya lo mau kalo nanti nya Qyara pacaran sama Dika".

Yang dikatakan gadis itu benar cepat atau lambat pasti nanti nya Qyara akan mengetahui semua nya tapi bukan kah lebih baik di beritahukan sekarang daripada nanti kalo dipikir masalah sakit hati pasti nya Qyara akan lebih sakit hati lagi kalo nanti dia sudah berpacaran dengan Dika.

"Gak ada lagi kan yang mau di bahas gue ke kelas dulu".Pamit gadis itu yang langsung meninggalkan Vanya begitu saja ,Vanya masih memikirkan tentang ini semua bagaimana kalo nanti nya persahabatan dia dan Qyara malah hancur,oh ayolah semoga Qyara mau menerima ini.

♡♡♡

Setelah bel istirahat berbunyi Vanya dkk memutuskan untuk pergi ke perpustakaan apalagi alasan mereka kalo bukan untuk mengadem andai saja kalo di perpustakaan boleh membawa makanan dan minuman ,ah sungguh jam istirahat ini benar benar nikmat.

"Eh kalian duluan ya gue tiba tiba kebelet oke".Qyara melenggang padahal sekarang ketiga nya sudah di depan pintu perpustakaan hanya tinggal membuka pintu nya dan masuk saja.Tapi tak apalah.Vanya dan Alin mendorong pintu perpustakaan dan mereka langsung di sambut oleh dingin nya ruangan ber ac dan harum nya yang khas.Sebelum duduk mereka berdua memilih milih buku terlebih dahulu setelah dapat baru lah mereka duduk dan mulai membaca ,bukan mereka nama nya kalo jam istirahat seperti ini lebih memilih diam alias tak membicarakan sesuatu hal.

"Va tau gak kemarin Alin sama Candra liat Dika lagi berduaan tau sama cewek mereka tuh kayak orang pacaran gituh".Vanya langsung memindahkan pandangan nya dari buku menghadap ke Alin.

"Serius?".Alin hanya mengangguk mantap.Lalu mengeluarkan ponsel nya memperlihatkan foto Dika bersama perempuan kepada Vanya karna kebetulan Alin memotret nya.

RevanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang