Two - Basecamp

9.5K 604 15
                                        

Revexal diambil dari kata Reveal yang artinya mengungkapkan🔥

Di basecamp Revexal sekarang bisa dibilang sangat ramai karena semua anggotanya terutama anggota intinya juga sudah berkumpul.

Alasan mereka berkumpul adalah karena memang sangat penting. Hari ini mereka mendapatkan ancaman dari geng Severfold. Yaitu geng lawan mereka, berbeda dengan geng kebanyakan. Geng Severfold ini memiliki stamina yang hampir menyamai geng Revexal. Bahkan mereka bisa melakukan apapun untuk mendapat kemenangan termasuk mencari titik kelemahan lawannya. Dan mau tidak mau mereka harus bertarung malam ini tepat pukul 12 malam.

Untungnya di geng Revexal memiliki anggota inti yang bisa diandalkan untuk membuat rencana yang matang. Jadi Angga sebagai ketua Revexal tidak harus terlalu menggunakan pikirannya 100%.

"Jadi gimana?" Tanya Angga.

"Ya .. gak gimana gimana rencana juga udah kelar kan," ucap Chris santai sambil memakan camilan.

"Iya, makanya sekarang istirahat dulu aja, lumayan buat ngumpulin tenaga," sambung Nathan yang diangguki oleh seluruh anggota.

"Ngga, gue mau bicara sama lo," ajak Rafa.

"Oke ke rooftop."

Chris, Nathan dan Rafa. Mereka bertiga adalah anggota Revexal. Sebenarnya anggota inti Revexal berjumlah 7 orang hanya saja 3 anggota lainnya sedang diluar setelah menyelesaikan rencana.

Mereka bertiga lah yang sering menempati basecamp tersebut. Katanya basecamp merupakan rumah kedua mereka.

"Lo serius mau bertarung sama geng Severfold?" Tanya Rafa dengan cepat.

"Serius."

"Tapi anggota inti mereka lebih banyak, dan kemungkinan kita menang pun hanya sedikit peluangnya."

"Gue tau, tapi kita gak boleh jadi pengecut cuma karena takut kalah."

"Oke, gue percaya," jawab Rafa sambil menganggukkan kepalanya. "Oh ya gue denger-denger katanya anggota inti mereka ada yang keluar satu karena ternyata dia bagian salah satu anggota geng lain yang ditugaskan untuk mencari tau rencana geng mereka."

Angga menyimak dengan seksama. Cukup mengherankan karena mereka bisa kebobolan satu orang. Biasanya geng Severfold akan sangat teliti.

"Lo tau lah mereka gabakal memberi ampun kepada siapapun itu yang udah berani berhianat ke mereka. Bahkan jika mereka harus membunuh orang itu ditempat agar gak membocorkan rahasia geng mereka."

"Baguslah, sekarang hanya tinggal 14 anggota intinya."

***

"Gue menang lagi dongg," ucap Chris.

"Gila lo pasti pergi ke dukun kan? Ngaku gak lo!" Tanya Nathan.

"Enak aja! Emang pro mah gue kalau main Uno. Terima saja kekalahan kalian!"

"Gak! Masa sejak tadi lo menang terus sih gak adil amat," ucap Xavi kesal.

"Mangkanya ke dukun mane lo, biar gue bisa join," sambung Leo.

"Gak percaya amat sih yang pro mah beda kalian semua pada noob," ejek Chris.

"Kampret!" Ucap Xavi.

Anggota lainnya menatap Chris dengan pandangan lelah. Mau meladeni sampai 1000 abad pun tak akan berguna.

"Gini aja kan Chris menang berarti lo harus beliin mie ayam mang ujang buat satu geng."

"Ide bagus, sobat," ucap Nathan sambil menepuk pundak Xavi. "Kalo gak beliin yaudah gue anggep lo pergi ke dukun dan gue kasih tau ke semua orang."

"E-eh woi! Gue kaga ke dukun!"

"Makanya traktir," balas Xavi enteng membuat Chris mendengus kesal. "Mampus uang tunai di dompet lo semakin menipis."

"Diem lo!"

Ya begitulah keributan yang biasa terjadi di markas geng Revexal. Walaupun mereka suka bercanda tapi mereka tau dimana waktu untuk serius.

Angga sejak tadi tidak turun karena dia harus membuat susunan anggota yang baru. Dia menyusunnya berdasarkan kemampuan anggotanya, jelas dia tau siapa saja yang cocok. Dan tidak butuh waktu yang lama karena sekarang dia sudah menyelesaikannya dan akan segera turun kebawah.

"Susunan anggota," ucap Angga sambil meletakkan kertas di tengah meja yang bertuliskan.

Ketua : Angga
Wakil : Nathan
Sekretaris : Gilang, Leo
Eksekutor : Chris, Xavi, Rafa

"Yesss, eksekutor akhirnya," ucap Chris, dia sudah lelah sejak dulu harus menjadi pengurus, apalagi anggota lainnya yang terkadang membuatnya jengkel.

"Gila men, gue sekretaris," ucap Leo tak percaya. "Men lo baik banget sih sama gue, bisa gak kita tukeran posisi aja," lanjutnya kepada Rafa.

"Gak!" Jawab Rafa singkat.

"Lohhh sekretarisnya baru dateng," goda Chris.

"Siapa?" Tanya Gilang kebingungan sambil membuka jaketnya. Gue? Jadi sekretaris? Gak mungkin."

"Nihh baca," ucapnya sambil menyerahkan kertas.

Gilang segera mengambil kertas itu lalu menurunkan kertas itu dengan pandangan kosong. Lalu ia menghela nafas. Tulisannya saja seperti ceker ayam, bagaimana ia bisa menjadi sekretaris.

"Gila! Sekretaris kejam banget lo," ucap Gilang sambil menatap Angga.

"Tulisan lo bagus," jawab Angga enteng.

"Semoga," ucap Gilang ragu.

Mereka semua bersekolah di tempat yang sama yaitu SMA Alexandra. Pantas saja kalau mereka sering menjadi pusat perhatian saat bersama sama. Ketampanan dan auranya benar benar menarik bagi para kaum perempuan.

Kepopuleran geng Revexal pun sangat luas sampai satu kota mengetahuinya. Banyak geng mengajak untuk bergabung tapi semuanya ditolak oleh Angga dengan alasan 'Sudah lebih dari cukup'.

Jangan lupa vote and comments yaa 🤗
Bubyee

ASMARALOKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang