Di Basecamp Revexal berada sudah ramai sebab semua anggotanya berkumpul lengkap. Chris, Xavi, dan Rafa yang sibuk bermain game. Leo dan Gilang yang sibuk sebagai sekretaris. Nathan yang sedang telfonan dengan seseorang dan Angga yang sedang mengirim chat Kiara.
"Senyum senyum bae," sindir Gilang kepada Angga.
"Sama cewek baru, ya?" Tuduh Chris menatap curiga.
"Gue sabet pala lu," jawab Angga. "Kiara," lanjutnya.
"Udah balikan, pj boss," pinta Xavi.
"Besok senin mang ujang."
***
Sesuai janji mereka hari ini Revexal sudah berada di kantin. Tidak ada yang berani datang ke kantin ya karena mereka takut pada Revexal.
"Ra, gak usah makan yukk, balik aja, takut gue," pinta Lisha.
"Gak, gue laper ngapain sih lo takut banget elah."
"Ada anggota Revexal di kantin. Bunda Lisha masih mau hidup hari ini," ucap Lisha memanjatkan doa.
"Masih idup kok sampai 1 abad lagi tenang aja gue jamin seratus persen."
Kiara melewati para anggota Revexal dengan santai sedangkan Lisha dengan keadaan yang selalu bersembunyi di samping Kiara. Ia sangat malu apalagi jika harus bertemu dengan Leo.
Jujur ia sejak lama sudah menyukai Leo. Bahkan sejak pertama kali ia masuk sekolah ini. Hanya saja ia tak tau bagaimana caranya mengungkapkan.
"Ra, balik, yuk," pinta Lisha
"Gak, nanggung, laper gue."
"Mentang mentang lo pacarnya Angga bisa sesantai ini," sindir Lisha berbisik.
Melihat kedatangan keduanya, Angga segera memberikan tempat duduk.
"Ra," panggil Angga. "Gabung."
"Setelah aku beli makan sama Lisha."
"Lo duduk aja gue beliin."
Kiara mengagguk lalu mengajak Lisha duduk. Tetapi bukannya duduk, Lisha malah bersembunyi dibalik Kiara.
"Haii, decann," sapa Chris.
"Itu belakang lo kenapa kaya anak kucing sama induknya?" Tanya Leo.
"Sha, duduk lah ngapain lo di belakang gue?"
"Gak ush takut, kita gak bakal makan lo," ucap Rafa.
"Nama lo siapa?" Tanya Gilang.
"L-lisha."
"Santai, gak usah gugup."
Angga pun datang dengan membawa nampan yang berisi dua mangkok bakso dan dua gelas es jeruk. Setelah meletakkan nampan tersebut di depan Kiara dan Lisha, Angga langsung duduk di depannya.
"Makan," suruh Angga yang diangguki Kiara.
"Ra," panggil Lisha pelan. "Kak Leo ganteng ya," ucap Lisha sambil berbisik bisik sedangkan Kiara sudah tertawa karena ucapannya.
"Pffttt hahaha," suara Kiara tertawa menarik perhatian satu geng.
"Ih kok malah ketawa sih," ucap Lisha yang merasa malu.
"Jadi lo suka?! Hahaha, aduh sakit," ucap Kiara karena perutnya baru saja dicubit oleh Lisha.
"Kenapa sih?" Tanya Chris kepo.
Seluruh anggota pun memandang mereka penasaran. Baru saja Kiara ingin mengatakannya tetapi Lisha membekap mulutnya.
"Iniloh Lis- mmptthh," ucapan Kiara langsung terpotong karena Lisha membekap mulut Kiara menggunakan tangannya.
"Gapapa kok, hehe," sambung Lisha.
"Leo .. lo ganteng, kata Lisha," ucap Kiara dan seketika semuanya tertawa sedangkan wajah Lisha benar benar memerah.
"RAA!!" Teriak Lisha sambil merengek.
"Hahahah jadi lo suka sama Leo?" Tanya Gilang sambil tertawa.
"Waduh duh kok gue mencium cium aroma ada yang bakal jadian nih," ucap Rafa dramatis.
"Sha?" Panggil Leo
"I-iya, kenapa?"
"Gapapa lo cantik," ucapan Leo membuat wajah Lisha seketika mendadak merah.
"Aduh, adek gak kuat deh bang," ucap Chris.
"Alay lo," jawab Xavi.
Suasana yang tadinya tenang menjadi riuh karena ucapan Leo tadi. Teman temannya memang sangat mudah mencairkan suasana. Itulah beruntungnya anak anak geng Revexal. Saat mereka sedih atau canggung pasti akan ada yang mencoba untuk mencairkan suasana.
Tanpa mereka tau sebenarnya Leo memang menyukai Lisha sejak lama. Hanya saja ia terlalu gengsi untuk mengungkapkannya kepada teman temannya ataupun Lisha. Ia bahkan tidak tau jika Lisha juga mempunyai rasa kepadanya. Ia senang sangat senang, sekarang hanya tinggal menunggu waktu ia akan menjadikan Lisha miliknya.
#Basabasiauthor
Haii !!
-•-•-•-
Jangan lupa vote and comments yaa 🤗~ 27.9.20 ~
![](https://img.wattpad.com/cover/234810554-288-k741832.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA [END]
عشوائيFOLLOW SEBELUM MEMBACA 💕 Seorang pemimpin geng terkenal tidak lain adalah Angga Pratama. Dia kejam dan juga tegas dalam memimpin. Dia juga tidak akan segan-segan untuk membunuh orang yang sudah melukai anggotanya ataupun gadisnya. Otaknya yang cer...