Four - Patah

6.7K 392 8
                                        

"Ra! Lo seriusan pacaran sama Angga?!" Tanya Lisha terburu-buru.

"E-enggak kok," jawab Kiara ragu.

"Jangan bohong deh lo! Satu sekolah ngomongin lo semua. Katanya ada yang ngelihat lo sama Angga kemarin, tapi gila banget sih lo pacaran sama Angga yang notabenya itu ketua geng Revexal."

Kiara tak menjawab, sepertinya ia harus mengumpulkan nyawanya kembali. Jadi serius kabar ini sudah tersebar? Secepat ini? Pupus sudah harapannya untuk menjalani hubungan backstreet yang selama ini ia idamkan.

"Bangga gue punya temen kek lo sumpah, apalagi Angga itu jarang banget mau deket sama cewek. Tapi lo?! Lo berhasil!"

"Yaa .. gitu."

Setelah diberi pertanyaan beruntun oleh Lisha. Akhirnya ia mengakhirinya karena bel sekolah sudah berbunyi. Kiara pun langsung merasa lega karena Lisha menghentikan pertanyaannya.

***

Siang ini geng Revexal berkumpul di rooftop sekolah. Karena mereka semua bolos pelajaran. Hanya anggota inti saja sebab anggota lainnya bukan hanya berasal satu sekolah tapi dari berbagai sekolah.

"Ngga, gue denger denger lo jadian sama Kiara, beneran?" Tanya Leo membahas masalah kemarin.

"Iya."

"Gila lo! Cewe baru masuk beberapa hari udah lo embat aja," ujar Chris takjub.

"Kapan lo putusin?" Tanya Xavi yang seoalah mengerti dengan sifat Angga.

"Doain amat gue mutusin dia," jawab Angga.

Seluruh anggota menatap Angga dengan tatapan jengah. Hampir saja mereka mengumpat.

"Yaiyalah, gimana gak orang lo rutin ganti pacar lihat tuh mantan lo segunung," jawab Rafa.

"Mantan gue cuma satu."

"Cuma satu? Terus siapa yang mantannya segunung?!" Tanya Rafa kebingungan. Ia juga bahkan tidak tau siapa yang ia bicarakan.

"Lagian ngapain sih lo pacaran ma Kiara mending buat gue aja 100% gue jaga segenap hati dan jiwa," ujar Gilang sambil menepuk dada.

Angga menatap tajam Gilang seolah bersiap menebasnya sekarang.

"Terus lo pacaran sama dia karena itu?" Tanya Leo.

"Hm, sekalian gue juga gak suka aja cewek-cewek ngejari gue terus."

Saat asik membahas Kiara, salah seorang siswa naik dan berteriak kepada mereka.

"NGGA!! KIARA DIKERUBUNGI SAMA ANAK ANAK CEWEK LAINNYA!"

"Ha?!" Tanya Angga lalu berlari menuju kelas Kiara.

Ia pun segera menuruni tangga dan menuju ke kelas Kiara. Sepertinya ia melupakan sesuatu karena keegoisannya kemarin. Ia bahkan tidak memikirkan ini, jika ia dan Kiara berpacaran pasti seluruh fans ganasnya akan langsung mengejar Kiara.

"WOI BUBAR !" Bentak Angga kepada seluruh siswi.

"Kita bakal bubar kalau lo jawab Kiara beneran pacar lo atau gak," tanya salah satu siswi.

"Iya, dia pacar gue, ada masalah?!" Tantang Angga.

"Aelah mentang mentang dilindungi gak ush sok lo !," Ucap salah satu murid dengan penuh kebencian.

"Diem! Bubar! Jangan sampai besok lo tinggal nama," ancam Angga.

Sontak ancaman itu membuat para murid memilih menjauh daripada kehilangan nyawanya. Angga juga tak akan bermain-main dengan ucapannya. Nyawa orang sudah seperti semut dimatanya.

Mendengar hal itu mereka langsung bubar sehingga hanya menyisakan Kiara dan Angga.

"Lo gapapa?" Tanya Angga mengecek tubuh Kiara.

"Gapapa."

"Omongan anak-anak gak usah dipikirin, kadang mereka punya otak tapi gak pernah dipake. Setiap istirahat bareng gue sama Revexal aja atau lo sama sahabat lo."

"Oke, kalau gitu gue ke kelas."

"Iya, kalau ada apa-apa panggil gue."

***

Sebenarnya anggota Revexal sudah sangat ingin tau alasan Angga sebenarnya berpacaran dengan Kiara. Apalagi Kiara juga merupakan murid baru.

"Ngga, lo pacaran sama Kiara itu alasan sebenarnya apa ?" Tanya Nathan yang masih tak mengerti, sepertinya ia adalah wakil yang melewatkan banyak hal. "Beneran lo cuma mau mainin dia doang?"

"Gue gatau hal itu yang gue tau sekarang gue ngerasa nyaman deket sama Kiara."

"Mantan lo?"

"Gampang gue urus nanti."

"Emang mantannya kenapa?" Tanya Rafa.

"Kejam, kan lo tau mantannya masih sayang sama Angga," jelas Chris. "Jadi lo pacaran sama dia bukan karena taruhan?"

***

Siang ini Kiara sedang berada di kelasnya sambil mengutak atik bolpennya. Guru yang seharusnya hari ini mengajar tidak masuk jadi kelas mereka jamkos. Sedangkan Lisha sedang ke ruang guru karena mendapat panggilan.

Kelas mereka sangat ramai banyak anak anak yang menyanyi tak jelas, ghibah, make up an, kejar kejaran. Rasanya sangat sangat bosan apalagi karena dia murid baru jadi tidak terlalu mengenal teman sekelasnya.

"Hei, sendirian aja lo," ucap Ogar salah satu murid.

"Bosen, gak ada temen."

"Bareng kita aja lah, asik sumpah."

"Gak percaya gue yang ada malah toxic semua."

"Ehh jangan salah toxic seru lohh serius gak mau ikutan jangan nyesel loh ya," iming-iming Ogar.

Kiara berpikir sejenak lalu akhirnya mengangguk setuju. Ogar langsung membawa Kiara ke teman-temannya.

"Kedatangan temen baru lagi."

"Lo ngomong apa ke Kiara sampe dia ikut?" Tanya seorang anak yang duduk di pojok.

"Ra, harusnya lo tadi jangan ngikut si pager sesat Ra sumpah," ucap salah satu lelaki.

"Ehh yang lo panggil pager itu sapa?"

"Lo lah. Lagia pager ajalah lebih enak."

Ogar mengelus dadanya sambil mengucap sumpah serapah. Kiara cukup merasa terhibur dengan teman barunya ini.

"Sejak tadi dikacangi mulu, kacang mahal lo," ucap Kiara.

"Ngawur lo, anak orang lo bawa-bawa terus lo kacangi, dosa lo."

"Iya iya. Kalau lagi gak ada temen sama kita aja."

"Jangan gitu, dia udah punya Angga. Jangan sampe besok lo ditebas," ucap lelaki yang duduk di pojok ruangan.

"Apaan sih, lo," elak Kiara.

"Mukanya udah merah kek tomat."


#Basabasiauthor

Haii readers !!
Kayanya seminggu bakal ketemu dua kali nih :)
Pingin banget gitu rasanya nyapa kalian semua 😅
Menurut kalian gimana nih part 4 ?? Seru gak ? Kalau ada kekurangan mohon sarannya yaa !
-•-•-•-
Jangan lupa vote and comments yaa 🤗 see you in the next part ! Bubyee !

~ 16.8.20 ~

ASMARALOKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang