Three - Pacar??

8K 511 15
                                    

Hari semakin gelap, bulan sudah menunjukkan rupanya. Kini jam sudah menjelang pukul 10 malam dan mereka semua sudah berkumpul di tempat yang sudah dijanjikan.

Geng Revexal yang hanya memiliki 7 anggota sedangkan geng Severfold yang memiliki 14 anggota. Sebenarnya Anggota Revexal bukan hanya 7 tapi sekitar 115 anggota dan 7 anggota tersebut adalah anggota inti. Tapi jangan salah walaupun anggota inti mereka sedikit tapi mereka mencari anggota yang benar benar memiliki kualitas yang bagus.

Begitupun Severfold anggota mereka memiliki jumlah sekitar 220 anggota tapi hanya dipanggil saat pertempuran besar saja.

"Makin asik nih," ucap Devan sebagai ketua geng Severfold.

"Gak usah banyak omong langsung aja," ucap Angga.

"Hmm oke, karena lo gak sabaran gue juga makin gak sabaran dong jadi mulai aja," jawab Devan menanggapi dengan smirknya.

Ya itu adalah Devan Azalea Tristan ketua Severfold sekaligus kakak Kiara. Devan sekarang sedang duduk di bangku SMA kelas 12.

Devan sebenarnya adalah seorang kakak yang over protective. Galak diluar namun ketika dengan Kiara Devan berubah menjadi sosok kakak yang manis walau kadang jahil.

***

Tanpa basa basi geng Severfold langsung menyerang. Suara pukulan dan goresan sudah terdengar semakin jelas. Mereka tidak menyadari sejak tadi ada yang melihat penyerangan mereka yaitu Kiara.

Awalnya Kiara baru saja pulang dari acara bersama temannya tapi Kiara menyuruh agar temannya pulang terlebih dahulu.

"Angga," ucap Kiara ketakutan. Karena merasa dipanggil Angga pun menoleh dan mendapati Kiara sedang ketakukan.

"Shit," umpat Angga.

"Ngga, lo anter dia pulang kita bisa kok," ucap Rafa. "Anter dia pulang, dia cewek, Ngga," lanjutnya.

Angga mendesah frustasi. Lantas ia menyugar rambutnya.

"Gimana kalau gue aja yang anter," ucap Devan tanpa melihat gadis tersebut dan dia sedikit tidak mendengar suara gadis tersebut karena telinganya berdengung.

"Dia gak ada hubungannya sama lo gak usah buat dia dalam bahaya inget itu," ucap Angga dengan tatapan tajam.

"Okey okey gue menyerah but-," ucap Devan.

Tanpa menghiraukan ucapan Devan selanjutnya, Angga dengan segera menarik tangan Kiara menjauh. Membuat Devan mendengus kesal

"Ayo," ucap Angga sambil menarik tangan Kiara tanpa menghiraukan perkataan selanjutnya dari Devan.

"Lepasin dulu, sakit," pinta Kiara.

"Gue tanya lo ngapain disitu?! Harusnya lo langsung lari inget lo cewek bahaya malem-malem," ucap Angga.

Seorang Angga memang jarang membentak perempuan karena dia sangat menghargai perempuan seperti dia menghargai ibunya. Tapi itu tidak lagi berlaku bagi semua perempuan yang menganggunya, kecuali ibunya.

"Naik, gue anter," ucap Angga lalu mengenakan helmnya.

"Gue pulang sendiri aja."

"Naik, banyak preman ini udah jam 11 malem."

Melihat tatapan Angga sudah cukup untuk membuat Kiara merasa ketakutan. Tatapan tajam seolah-olah siap menerkamnya jika ia tak menurutinya.

***

Sekarang mereka sudah dijalan dan mata Kiara sudah sangat berat apalagi ditambah dengan angin di jalan sangat sejuk. Tanpa sadar Kiara pun tertidur di punggung Angga.

ASMARALOKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang