Thirty - Pasar Malam

2.9K 170 1
                                    

Hari sudah malam namun Kiara masih enggan membuka matanya. Devan pun menjadi panik dan kebingungan pasalnya semua cara untuk membangunkan Kiara biasanya tidak manjur hari ini. Semua anak anak Severfold lainnya juga sudah pulang terkecuali Lio. Akhirnya hanya ada satu cara yaitu menelfon Angga siapa tau dengan kehadiran Angga, Kiara bisa bangun. Dia pun mengambil ponsel milik Kiara dan mencari kontak Angga

Halo sayang? Tumben nelfon, kenapa?

Gue Devan

Kenapa lo nelfon gue?

Lo kesini bangunin Kiara sejak tadi dia tidur terus

Otw

      Angga pun mengambil kunci motor dan segera mengenakan jaket kulit hitamnya.

"Mau kemana, Ngga?" Tanya Nathan.

"Ke rumah Kiara."

"Owhh .. yaudah sono"

      Malam ini lalu lintas di jalanan untungnya lancar sehingga membuat Angga cepat sampai ke rumah Kiara.

Tok .. tok .. tok
Ceklek

"Gercep bener lo" ucap Devan terkejut. "Yaudah tuh bangunin Kiara" ucap Devan sambil menunjuk ruang tamu yg sudah terdapat Kiara.

"Eh Angga nih Kiara bangunin" ucap Lio.

"Ra, ada Angga loh" ucap Lio sambil mengelus pipi Kiara

"Eengghh" suara Kiara sambil mengerjapkan kedua matanya. Dan melihat Angga dengan senyumannya yg otomatis membuat Kiara ikut tersenyum walaupun keadaannya belum sepenuhnya sadar

"Sini pindahin ke gue aja" ucap Angga sambil menepuk pahanya dan Lio pun langsung memindahkan Kiara ke pelukan Angga

"Ra, bangun yuk" ucap Angga. "Heyy besok mau jalan jalan gak?" Ucapan Devan sukses membuat Kiara langsung menegakkan badannya dan membuka kedua matanya

"Kemana?" Tanya Kiara antusias namun karena jarak wajah antara Angga dan dirinya sangat dekat sekitar satu jengkal berhasil membuat mereka berdua saling bertatapan

"Kamu mau kemana sayang?"

"Pasar malam!"

"Yaudah besok malem ya siap siap jam 7 aku jemput"

"Bangun juga lo akhirnya", ucap Devan dan Kiara langsung berjalan menuju dirinya. Lalu memeluk lengannya seperti anak kecil

"Bang Dev" bisik Kiara

"Kesambet apa lo manggil manggil gue bang"

"Besok malem Kiara sama Angga boleh pergi gak ke pasar malam?"

"Bolehh asalkan lo jaga diri jangan macem macem"

"Yeyyy makasihh kak Devannn" ucap Kiara kesenangan lalu mencium pipi Devan

"Ya, Angga besok lo jagain Kiara awas lo macem macem"

"Santai gak bakal"

       Keesokan harinya tepatnya malam, Kiara sudah bersiap siap dan malam ini ia menggunakan celana jeans hitam dan hoodie abu abu milik Angga yg sedikit kebesaran untuk Kiara. Suara motor milik Angga pun terdengar sehingga membuat Kiara cepat cepat keluar. Angga pun yg melihat Kiara menggunakan hoodienya sangat gemas.

"Cantik" ucap Angga sambil mengacak acak rambut Kiara

"Jangan diberantakin Angga!" Rengek Kiara

"Iya-iya maaf dah yuk naik. Jangan marah dong"

"Gatau ih"

"Sayang."

"A-apaan sih" ucapan Angga berhasil membuat pipi Kiara merah

"Makanya jangan marah"

"Iya-iya nih udah gak"

     Malam ini jalanan tidak terlalu ramai sehingga mereka bisa segera sampai di pasar malam. Lampu lampu yg menggantung di pasar malam tersebut menambah daya tarik tersendiri.

"Angga ke situ yukk" ucap Kiara sambil menunjuk bianglala

"Kamu gak takut?"

"Engga, kenapa? Kamu takut?"

"Gak dong yaudah ayo"

      Angga pun segera membeli tiket dan menaikinya dengan Kiara. Pemandangan seluruh isi kota sangat indahh. Lampu lampu yang menyala di setiap rumah rumah.

"Ihh masih ada awan ya malam malam gini aku baru tau" ucap Kiara antusias sambil melihat langit malam

"Iya, kamu tau ada satu awan yang paling bisa bikin aku bahagia"

"Awan apa? Aku mau juga."

"A wanna be with you"

"Gombal muluu ih" ucap Kiara sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. "Diajarin siapa kamu gombal mulu?"

"Diajarin sama anak anak"

"Pantess"

"Udh dong buka tangannya jangan ditutupin"

"Gak mau malu!"

"Ngapain malu?"

"Muka ku tiba tiba merah"

"Kamu sakit?" Tanya Angga panik sambil menyentuh kening Kiara dengan punggung tangannya

"Angga! Gak peka deh!"

"Lah kenapa? Gak panas kok. Hahaha canda udah ayo turun."

ASMARALOKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang