Gedung teater tampak ramai dipadati pengunjung yang ingin menonton sebuah pertunjukkan di sana. Malam hari menjadi waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama dengan menyaksikan sebuah drama musikal. Panggung sudah disiapkan dan satu per satu tempat duduk pun mulai dipadati penonton yang sudah membeli tiket sebelumnya. Ini bukan pertunjukkan pertama kali yang diadakan di tempat itu namun antusias mereka rupanya terasa lebih besar hari ini. Di ruangan belakang panggung terlihat para staff sibuk mondar-mandir mempersiapkan segala hal untuk pertunjukkan itu yang akan dimulai sebentar lagi.
"Waktu tersisa 20 menit lagi sebelum tirai dinaikkan!" Salah satu pria berteriak yang menandakan keterbatasan waktu bagi para rekannya untuk mempercepat pekerjaan masing-masing.
Meja rias dipenuhi berbagai macam alat yang biasa digunakan untuk memoles wajah para pemeran drama musikal malam ini. Di tengah-tengah keramaian orang-orang yang sibuk berganti kostum dan mempersiapkan diri, ada seorang pria yang tampak tenang di tempat duduknya sambil membiarkan salah satu make up artist nya mendandani wajahnya.
"Lakukanlah dengan perlahan. Jangan terburu-buru"
Wanita muda di depannya tampak tidak memperdulikan ucapannya. Dia tetap fokus dengan riasan artisnya sampai beberapa kali sempat melakukan kesalahan sampai harus menghapus sesuatu di kelopak mata pria itu yang tertutup dengan rapat
"Aishh...." Tentu saja kekesalan mulai di rasakannya. Namun setelah membuka kedua matanya, emosinya tampak berkurang.
"Tidak apa. Kau masih dalam tahap pembelajaran. Lakukanlah lagi" Pria itu kembali membenarkan duduknya.
Tidak berapa lama kemudian, dia lagi-lagi harus merasakan polesan kasar dari wanita itu.
Di sisi lain ruangan tampak seseorang dengan membawa beberapa kertas di tangannya sedang sibuk memperhatikan sekitar.
"Sana'ah....." Dia memanggil salah satu wanita yang ada di sana.
"Cepat bawa dia ke sini sekarang. Pertunjukkan akan dimulai sebentar lagi""Sunbaenim, kau bisa memanggilnya sendiri. Aku sudah memberitahu lokasi keberadaannya padamu"
"Kau tahu kan kalau dia hanya patuh pada ajakanmu. Cepatlah.. Hanya tinggal beberapa menit lagi sebelum tirai di angkat"
Wanita itu keluar dari ruangan sambil mengangkat gaun yang dikenakannya. Tidak mudah baginya berjalan dengan kostum panggungnya seperti ini, ditambah sepatu hak nya yang selalu mengeluarkan bunyi seiring dia melangkah. Satu per satu tangga mulai diraihnya karena lift yang sempat penuh dengan barang tadi. Dia hanya ingin menuju ke lantai paling atas sekarang. Dengan sedikit terburu-buru, dia akhirnya tiba di sana meskipun harus merasa lelah sedikit dengan kegiatan berjalannya tadi.
Pintu kaca dibukanya dan terdapat seorang pria yang sudah mengenakan kostum panggungnya sedang menatap keluar jendela kaca yang menunjukkan cerahnya malam ini. Sesekali dia kedapatan menghela nafasnya pelan seakan sedang memikirkan sesuatu di dalam kepalanya.
"Junmyeon oppa...."
Hanya dengan satu panggilan, pria itu menoleh dan memberikan senyumannya pada wanita yang datang menghampirinya.
"Pertunjukkan akan dimulai sebentar lagi. Kajja...."
Pria itu menahan tangan sang wanita yang hendak membawanya melangkah bersama.
"Sana'ah...aku ingin membicarakan sesuatu denganmu setelah pertunjukkan selesai nanti"
"Arasseo. Sekarang, cepatlah menuju ke belakang panggung. Kenapa kau selalu menyulitkan para staff dengan berdiam di sini sendirian?"
Pria itu hanya bisa tersenyum dan mulai berjalan bersama dengan rekan bekerjanya ini.
Tidak butuh waktu lama bagi mereka berdua untuk tiba di tempat para pemeran lain yang sudah berkumpul.

KAMU SEDANG MEMBACA
Made In You
Fanfiction[COMPLETED] Terinspirasi dari lagu solo Suho EXO yang berjudul sama. Karakter Kim Junmyeon di sini diceritakan sebagai seorang aktor musikal terkenal yang mempunyai saudara tiri bernama Park Chorong karena Ayah dan Ibu keduanya yang saling menikahi...