MIY 13

86 18 0
                                    

-- Sebuah rumah --

Junmyeon menghentikan kendaraannya di depan kediaman itu dan segera turun dari sana. Dia merasa terburu-buru seperti ada yang ingin dia temui sore ini. Pintu rumah langsung dibukanya dan tidak terdapat satu orang pun di sana. Hanya ada suara yang berasal dari dapur terdengar di kedua telinganya. Saat dia menuju ke sana, dia sedikit canggung karena Ibu tirinya langsung menoleh ke arahnya dan menyambut kedatangannya yang tiba-tiba itu. 

"Junmyeon'ah, senang bisa melihatmu ke sini"

"N-nde..." Pria itu ingin beranjak dari sana namun merasa ragu akan sesuatu. 

"Apa yang membawamu ke sini hari ini? Apa kau ingin melakukan makan malam dengan Ayahmu?"

"Ti-tidak.. Aku hanya ingin bertemu Chorong"

"Chorong? Dia belum pulang sejak pagi tadi"

"Benarkah? Arasseo..." Junmyeon pun segera melangkah keluar dari area dapur. Namun kedua kakinya berhenti begitu saat ingin meraih pintu utama kembali. 

Dia tampak berbalik dan berjalan lagi menuju dapur tadi. 

"Bi-bisakah aku meminta nomornya padamu?"

Sang Ibu tiri tampak bingung dengan pertanyaannya itu. 

"Aku hanya ingin menghubungi Chorong dan berbicara sesuatu padanya"

Wanita paruh baya itu menunjukkan senyumannya dan mulai berjalan ke arahnya sambil mengutak-atik ponselnya. 

"Ini...."

Junmyeon dengan cepat mengetik nomor yang tertera di layar pada ponselnya sendiri. 

"Terima kasih...."

Ibunya masih merasa bingung dengan sikapnya ini yang langsung meninggalkannya begitu saja. 

"Kenapa dia terburu-buru seperti itu?" Gumamnya pelan sebelum melanjutkan kegiatannya yang tertunda. 

Junmyeon sudah berada di area luar rumah sambil menempelkan ponselnya di telinga. Suara dengung beberapa kali terdengar namun tidak terangkat sama sekali dari nomor yang sedang dihubunginya sekarang. Dia pun mencobanya lagi dari awal dan hasilnya pun tetap sama. Berkali-kali dia tetap menghubunginya dan kali ini terdengar suara ponsel yang berjalan mendekat ke arahnya. Dia menoleh dan mendapati seseorang dengan mengenakan tudung jaket serta masker yang menutupi wajahnya berhenti melangkah sambil mengecek ponselnya sendiri. 

Junmyeon mengakhiri panggilan dan menurunkan ponselnya. 

"Park......Chorong?"

Wanita itu mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang memanggilnya. Kemudian dia melanjutkan langkahnya untuk masuk ke dalam rumahnya. 

"Tu-tunggu.... Aku ingin berbicara denganmu..." Junmyeon tidak berhasil menahannya jadi dia mengikuti langkahnya sekarang. 

Wanita itu mengabaikannya sampai Junmyeon pun mengatakan hal yang sama saat mereka sudah berada di dalam rumah.

Ibu mereka mendengar hal itu dan berjalan keluar dari dapur. Dia melihat Chorong berjalan melewatinya dengan Junmyeon yang masih mengikutinya. Anak perempuannya langsung masuk ke dalam kamar dan menutup rapat pintu. 

"Yaa! Aku ingin berbicara denganmu.. Kenapa kau mengabaikanku? Apa kau masih merasa kesal dengan pembicaraan kita kemarin?" Ucap Junmyeon sambil beberapa kali mengetuk pintu. 

"Aishh! Tinggalkan aku sendiri! Aku tidak ingin menemui siapapun sekarang!" Suara Chorong terdengar dari dalam dengan cukup kencang. 

Ibunya mulai merasa curiga akan sesuatu memperhatikan dari tempatnya berdiri. Dia pun tidak sengaja melakukan kontak mata dengan Junmyeon yang langsung mengalihkannya dengan canggung. 

Made In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang