MIY 28

63 12 0
                                    

Suara deruan ombak yang mengenai bebatuan bisa selalu di dengar oleh Junmyeon setiap paginya. Dia menghirup dalam-dalam udara di sana seakan mencari kesegaran yang bisa dia dapat dari sekitarnya. Matahari mulai menyinari hari ini di atas langit. Hal itu tidak menghalanginya untuk mengambil beberapa gambar lagi menggunakan kamera besar miliknya. Pria itu selalu membawa kemanapun benda itu selama berjalan dari penginapan menuju ke pinggir tebing ini. Dia sudah melakukan rutinitas biasa ini sejak beberapa hari yang lalu. 

"Eoh? Lumba-lumba......" Dia menangkap pergerakan hewan laut itu dari atas sana. 

Junmyeon pun tidak ingin melewatkan hal itu dan segera mengarahkan kameranya. Meskipun berada sangat jauh dari tempatnya berdiri, tapi dia bisa menghasilkan gambar yang bagus karena kualitas tinggi yang dimiliki benda di tangannya itu. 

"Lucu sekali...." Gumamnya pelan sambil terus memotret. 

Tanpa sadar, kakinya terus melangkah dan hampir saja tiba di pinggir tebing sebelum dia menurunkan kamera dari wajahnya. Dengan berani, dia menatap bawah sana yang sangat tinggi dari tempatnya berdiri. 

"Aku akan ke bawah sekarang" Junmyeon memutuskan untuk turun dari arah lain yang mempunyai jalur pejalan kaki yang lebih aman. 

Ini pertama kali baginya untuk berada di pinggiran laut lepas. Selama beberapa hari kemarin, dia hanya bisa mengambil gambar dari atas sana tanpa tahu ada banyak objek lain yang membuatnya tertarik untuk mengarahkan kameranya lagi. 

"Seharusnya aku mengenakan celana pendek tadi" Dia kembali bergumam sendiri saat kakinya sudah mengenai air laut. 

Junmyeon pun membiarkan celana panjangnya basah hingga mencapai lututnya. 

"Segar sekali di sini......"

Selama hampir dua jam, dia menghabiskan waktu bermain air sambil memotret banyak hal di sana. Pria itu pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke penginapan sambil berjalan perlahan. Meskipun sudah sering melewati jalan itu setiap harinya, tapi dia tetap tidak bisa berhenti mengagumi bagusnya pemandangan di sekitar sejak tadi. Dia juga sesekali mengarahkan kameranya lagi ke segala arah. 

Jalanan besar yang biasa dilalui kendaraan pun tampak sepi. Hanya ada satu atau dua kendaraan pribadi yang melewatinya. Junmyeon berjalan di pinggir dengan tenang walaupun hanya seorang diri di sana. 

"Aku tidak akan merubah keputusanku. Aku akan benar-benar menghentikan karierku sebagai aktor musikal....."

Kalimat itu kembali terngiang di kepalanya dan bisa secara tiba-tiba menurunkan tingkat kesenangannya tadi. Junmyeon masih belum bisa melupakan apapun terkait pembicaraannya dengan kedua orangtuanya waktu itu. Dia juga tampak melamun sambil terus melangkah dengan pikiran yang selalu mengarah ke sana. 

"Apa keputusanku benar-benar tepat?" Gumamnya pelan. 

Tanpa terasa penginapan yang dia tempati selama beberapa hari ini sudah berada di depan mata. Dia mendapati sosok yang tidak biasa di sana. Seorang wanita tampak berdiri sambil memperhatikannya mendekat dan dia pun berhenti dengan jarak yang sangat terlihat jelas. Wanita itu mulai berjalan untuk mendekati Junmyeon. 

"Lama tidak bertemu, Junmyeon oppa"

Kehadiran Sana sempat mengejutkannya tadi, tapi dia tidak ingin menunjukkannya saat sudah berhadapan dengannya seperti ini. 

"Kau terlihat lebih kurus dari terakhir kali aku melihatmu di kantor agensi waktu itu. Apa kau baik-baik saja?" Ucap wanita itu lagi. 

"Bagaimana bisa kau tahu aku berada di sini?"

"Tidak sulit menggali informasi dari manajermu yang sudah ditugaskan untuk mengatur semua jadwalku sekarang"

Junmyeon mulai menghela nafasnya pelan. 
"Pulanglah. Aku tidak ingin menerima kedatangan siapapun hari ini"

Made In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang