-- Beberapa hari kemudian --
Junmyeon tampak tidak berhenti memainkan ponselnya sejak dia bangun dari tidurnya. Dia masih mengenakan piyama dan terduduk di tempat tidur. Selimut juga masih menutupi kedua kakinya namun salah satu tangannya terangkat mengacak-acak rambutnya sendiri sejak tadi. Beberapa tulisan yang tertera di layar ponselnya selalu bisa terbaca oleh kedua matanya. Dia sesekali berdecak kesal dan menghela nafasnya sendiri seolah sedang merasakan suasana hati yang buruk di pagi hari ini.
"Aishh! Sial....." Dia bergumam singkat sambil membuka artikel lain yang masih muncul di ponselnya.
"Kenapa dia tidak mendiskusikannya terlebih dulu denganku?"
Junmyeon mulai menekan nomor seseorang dan menghubunginya. Suara dengung beberapa kali terdengar lalu setelahnya panggilan pun terangkat.
"Abeoji, apa yang sedang kau pikirkan? Bagaimana bisa berita mengenai rencana pernikahanmu tersebar hari ini?"
Ayahnya tampak terdiam sejenak.
"Kau sudah menemui langsung calon istriku waktu itu. Aku menganggap kalau kau setuju dengan pernikahanku dengan kedatanganmu itu""Tidak... Aku tidak pernah mengatakan hal itu padamu secara langsung"
"Tapi Park Chorong sudah menyetujuinya kemarin dan tidak mempermasalahkan mengenai artikel yang keluar pagi ini"
"Mwo?"
"Apa kau belum mengenalnya? Dia anak dari calon istriku yang.........."
"Aku tahu. Kenapa kau tidak membicarakannya terlebih dulu denganku?"
"Tenanglah, Junmyeon'ah. Artikel itu hanya berisi mengenai diriku saja tanpa melibatkan dirimu"
"Tetap saja. Siapa di negara ini yang tidak tahu kalau kau merupakan Ayahku? Bagaimana aku bisa berhadapan dengan orang-orang di agensi nanti? Para aktor pasti juga akan menanyakannya padaku secara langsung mengenai detail pernikahanmu itu"
Sang Ayah tampak sedikit tersenyum.
"Kau tidak perlu khawatir. Agensimu juga sudah tahu mengenai pernikahanku lebih dulu dibandingkan dirimu""Nde?"
"Mereka akan membantu proses acara resminya bulan depan dan otomatis kau juga akan tersorot oleh kamera dari beberapa media yang datang nanti"
"Bulan depan?"
"Nde, bulan depan. Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk mendapatkan persetujuanmu"
Junmyeon mulai terdiam namun tangannya kembali menjambak rambutnya sendiri seolah masih merasa kesal akan sesuatu.
"Ahh aku baru ingat. Apa kau bisa membujuk Chorong supaya dia menempati rumah yang sama denganku?" Ayahnya berbicara lagi.
"Nde?"
"Dia menyetujui pernikahanku namun dia tidak ingin ada satu pun orang yang mengetahui identitasnya sebagai anak kandung dari calon istriku. Dia juga memilih untuk menempati rumah lamanya saat aku sudah menikahi Ibunya nanti"
"Lalu, kenapa kau ingin menyuruhku untuk melakukan hal itu, Abeoji?"
"Ibunya khawatir kalau Chorong akan menerima tanggapan negatif lebih jauh lagi dari para tetangganya yang selalu melihatnya pulang tengah malam"
"Itu adalah urusannya dan aku tidak perduli dengannya"
"Sudah ku duga kau akan mengatakan hal itu. Kalau begitu, berhentilah mengomentari pernikahanku lagi. Aku akan tetap menjalani upacara resmi meskipun kau tidak datang di sana nanti"
Junmyeon menurunkan ponselnya karena panggilan sudah terputus lebih dulu. Dia kembali berdecak kesal karena sesuatu. Kemudian terdengar bel rumahnya berbunyi. Dia tampak enggan untuk beranjak kemanapun namun suara bel yang berhenti berbunyi membuatnya harus keluar dari kamar untuk melihat siapa yang sudah masuk ke dalam rumahnya ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Made In You
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Terinspirasi dari lagu solo Suho EXO yang berjudul sama. Karakter Kim Junmyeon di sini diceritakan sebagai seorang aktor musikal terkenal yang mempunyai saudara tiri bernama Park Chorong karena Ayah dan Ibu keduanya yang saling menikahi...