-- Beberapa hari kemudian --
Aktivitas yang dilakukan Chorong kembali terulang. Dia selalu keluar rumah di pagi hari tanpa melakukan sarapan dengan kedua orangtuanya. Dia lebih banyak terdiam dan menghindar setelah pembicaraannya dengan keluarganya waktu itu. Sang Ibu pun menyadari hal itu dan mulai memikirkan kembali kata-kata yang diucapkan oleh anak perempuan satu-satunya.
"Kau kembali melamun tanpa sebab" Suaminya tampak mematikan kompor karena ada sup yang sudah mendidih sejak tadi.
"Ma-maaf....." Hanya itu ucapnya sambil menyibukkan diri dengan hal lain lagi. Namun pria di dekatnya langsung mengambil pisau yang hendak digunakannya.
"Beristirahatlah. Kau bisa melukai dirimu kalau ku biarkan lebih jauh lagi"
"Nde?"
Sang suami membawanya untuk duduk di meja makan dan mereka pun mulai terlibat percakapan serius di sana.
"Ini semua salahku. Seharusnya aku memikirkan kembali perasaan anakmu saat memutuskan untuk menikahimu waktu itu"
"Apa maksudmu?"
"Aku tahu kau pasti sedang memikirkan semuanya termasuk perdebatan kita waktu itu"
Ibu Chorong langsung terdiam dan mulai mengalihkan pandangannya.
"Aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan dan aku memutuskan untuk memulainya dengan meminta maaf padamu"
"Apa kau merasa menyesal telah menikahiku?" Tanya sang istri.
"Tidak. Aku hanya merasa bersalah setelah mendengarkan ucapan jujur dari Chorong beberapa hari yang lalu"
"Aku juga. Aku tidak pernah berpikir kalau ingatannya benar-benar sebaik itu. Dia bahkan tidak pernah membahas apapun setelah kematian Ayahnya"
"Aku merasa gagal untuk melaksanakan janji pernikahanku padamu. Aku tidak bisa membahagiakanmu ataupun Chorong sampai saat ini"
"Apa itu berarti kau akan menyerah pada hubungan kita berdua?"
"Tidak.."
"Lalu kenapa kau berbicara seperti itu tadi?"
"Aku......hanya ingin memiliki kehidupan yang lebih baik saat memilikimu sebagai istriku. Namun aku justru memperburuk keadaan dengan hal-hal yang tidak terduga"
"Kita berdua telah gagal mewujudkan impian kedua anak kita"
"Nde?"
"Chorong hanya ingin kehidupan yang tenang jauh dari kerumitan seperti ini. Sementara Junmyeon juga menginginkan kariernya yang sekarang sesuai dengan impian masa kecilnya. Tapi justru kita sebagai orangtua mereka lah yang menghancurkan semuanya"
Pria paruh baya itu terdiam sejenak.
"Apa menurutmu begitu? Aku yang berperan sebagai kepala keluarga di sini seharusnya bisa bertanggung jawab kepada kalian semua. Maaf karena harus melibatkanmu juga dalam hal ini""Aku merasa lelah"
"Mwo?"
"Aku lelah karena kita berdua selalu merasa bersalah sejak tadi tanpa menemukan solusi untuk masalah ini"
"Kau benar. Apa yang harus kita lakukan sekarang?"
"Mungkin aku akan mulai dari diriku sendiri. Aku tidak akan menghindar lagi saat ada seseorang ataupun wartawan yang melihat kehadiranku di luar rumah"
"Apa maksudmu?"
"Aku sudah membuat Chorong takut dengan ceritaku kemarin saat harus berhadapan dengan orang-orang yang mengambil fotoku diam-diam. Aku seharusnya tidak perlu mengatakan hal itu padanya. Jadi mulai sekarang, aku harus memberanikan diri menunjukkan identitasku ke publik. Lagipula itu merupakan sebuah resiko yang harus ku terima sejak awal menikahimu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Made In You
Fanfiction[COMPLETED] Terinspirasi dari lagu solo Suho EXO yang berjudul sama. Karakter Kim Junmyeon di sini diceritakan sebagai seorang aktor musikal terkenal yang mempunyai saudara tiri bernama Park Chorong karena Ayah dan Ibu keduanya yang saling menikahi...