MIY 8

83 18 0
                                    

"Mungkin kau harus berpikir mengenai kepindahanmu di sini"

Junmyeon tidak menanggapi ucapan Changsub karena sibuk mengarahkan kamera miliknya ke arah pemandangan di depannya. 

"Kenapa kau sering datang diam-diam hanya untuk mengambil beberapa gambar saja di sini? Apa tidak ada pemandangan lain yang lebih bagus selain rumah Ayahmu?"

Junmyeon masih terdiam. 

"Apa aku mengganggu kalian berdua?" Suara seorang wanita membuat Changsub menoleh. 

"Tidak, Eommoni. Kau sama sekali tidak mengganggu"

"Aku membawa minum untuk kalian berdua. Cuaca di sore seperti ini memang lebih cocok dengan minuman hangat"

"Terima kasih.. Kau sudah memberi kami cemilan tadi dan sekarang minuman seperti ini"

"Aku baru pindah di sini kurang dari seminggu dan biasa menyambut kedatangan tamu suamiku sendiri. Jadi nikmatilah minumannya"

"Nde, terima kasih banyak, eommoni....." Changsub melihat wanita paruh baya itu berjalan masuk ke dalam rumah. 

"Ibumu terlihat sangat baik. Kau mungkin akan merasa lebih tenang kalau tinggal bersama dengannya di sini"

"Aku tidak tahu. Aku masih merasa aneh mendapatkan perlakuan seperti itu darinya" Ucap Junmyeon sambil mengecek hasil gambarnya. 

"Waeyeo?"

"Aku tidak pernah melihat Ibuku sendiri sejak kecil. Jadi aku tidak tahu bagaimana harus merespon sikapnya itu padaku"

Changsub mulai terdiam setelah Junmyeon membahas mengenai masa lalunya. Dia memilih untuk mencoba minuman yang dibawa sang tuan rumah tadi dan sedikit terkejut melihat kedatangan wanita lain yang berasal dari arah samping rumah ini. 

"Yaa!"

Junmyeon mengangkat kepalanya dan mendapati Chorong sudah berdiri di hadapannya. 

"Kita perlu berbicara"

"Bicaralah..." Ucap Junmyeon santai sambil memperhatikan riasan yang ada di wajah wanita ini. 

"Hanya berdua saja" Chorong menengok ke arah Changsub dan langsung dimengerti oleh pria itu. 

"Aku akan menunggu di dalam mobil" Ucap Changsub kepada wanita itu. 

Junmyeon melihat Changsub menjauh. 
"Dia adalah manajerku. Kau tidak seharusnya memperlakukannya seperti itu"

"Apa pekerjaan Ayahmu sebenarnya?" Chorong mulai bertanya. 

"Mwo?"

"Apa dia bekerja sebagai pemilik perusahaan majalah atau semacamnya?"

"Tidak. Dia Direktur utama dari perusahaan studio foto ternama di kota Seoul. Kenapa tiba-tiba kau menanyakannya?"

"Apa ada banyak majalah terkenal yang sudah bekerja sama dengannya?"

"Nde. Perusahaannya juga bekerja dengan pihak pertunjukkan musikalku"

"Apa dia selalu ikut hadir dalam perekrutan model?"

"Nde?"

"Dia biasa menjadi juri atau tim penilai dari model yang akan direkrutnya, benar kan?"

"Aku tidak tahu. Kau bisa menanyakannya sendiri padanya. Tapi, ada apa sebenarnya? Kenapa kau mendadak merasa penasaran dengan pekerjaan Ayahku?"

"Dia sudah merusak pekerjaanku. Seharusnya aku bisa mendapatkan kesempatan untuk terikat dengan sebuah perusahaan ataupun agensi supaya memperluas koneksi di bidang model"

Made In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang