Suara degup jantungnya terdengar cepat dengan hanya memikirkan satu pertanyaan yang di ajukan oleh seorang pria beberapa jam yang lalu saja. Chorong kembali bangun ke posisi duduk setelah tidak bisa tertidur sejak tadi.
"Apa kau ingin menjadi kekasihku, Park Chorong?"
Dia bahkan harus berkali-kali mengigiti jarinya sendiri setiap mengingat suara itu di kepalanya.
"Aishhh......" Dia mulai berbaring di atas tempat tidurnya lagi namun dengan posisi tubuh yang meringkuk sambil memeluk bantal.
"Aku akan menunggu. Aku berharap kau bisa memberikan jawaban yang ku inginkan dalam waktu dekat ini"
Chorong semakin meringkuk seperti sedang kedinginan saat kalimat lain bersuara di kepalanya. Dia bahkan tidak bisa menanggapi apapun saat pria itu menyatakan perasaannya secara langsung tadi. Dia benar-benar tidak bisa menolak ataupun menerimanya karena masih belum tahu pasti perasaannya sendiri kepada Junmyeon.
"Aishhh, apa yang harus ku lakukan?" Gumamnya pelan sambil masih berada dalam posisi yang sama.
Namun tidak berapa lama kemudian dia akhirnya tertidur dengan lelap dan sudah melupakan kekhawatirannya itu.
Di tempat lain dalam waktu yang sama, pria yang sejak tadi berada di dalam pikiran Chorong tampak terduduk di pinggir tempat tidur dengan segala perasaan yang muncul dalam dirinya saat ini
"Apa aku terlalu cepat memutuskan sesuatu?" Ucapnya pelan sambil memegangi detak jantungnya sendiri.
Sesekali helaan nafasnya keluar sambil memikirkan hal lain. Pria itu mulai berjalan keluar dari kamar dan tampak sudah terbiasa dengan suasana sepi di sana. Keadaan di sekitar tidak serapih penampilannya. Ada banyak sampah botol plastik berserakan serta peralatan lain yang tidak tertata dengan teratur. Hal itu tidak mengganggunya sama sekali namun justru merasa nyaman dengan suasana rumahnya yang seperti itu.
"Kenapa aku tidak mengantuk sama sekali?" Junmyeon kembali bergumam pelan. Dia berusaha untuk tidur tadi namun selalu gagal. Padahal seharian ini dia sibuk mempersiapkan diri sampai bisa tampil di atas panggung teater lagi setelah beberapa bulan lamanya.
Ponsel yang ada di tangan di mainkannya sebentar sambil sesekali meneguk botol air yang sudah dia keluarkan dari lemari pendingin.
"Dia pasti sudah tertidur" Pandangannya menatap nomor seseorang yang tertera di layar.
Ponselnya tiba-tiba saja berbunyi tanda ada yang menghubunginya. Dia langsung menjawab panggilan itu.
"Halo?"
"Ku pikir kau sudah tertidur sekarang" Suara sang manajer terdengar di ujung telepon.
"Ada apa?"
"Kau harus datang ke agensi besok pagi. Ada pembicaraan mengenai jadwal baru untukmu di sana"
"Kenapa kau memberitahukanku melalui telepon seperti ini? Biasanya kau langsung menjemputku di pagi hari"
"Aku mempunyai jadwal lain untuk menemani artis baru ke sebuah acara. Hanya untuk besok kau harus bepergian sendiri tanpa ku"
"Apa tidak ada jadwal lain untukku selain mengunjungi agensi?"
"Nde. Wae? Apa kau akan menemui wanita itu lagi?"
"Kenapa kau bisa berpikiran seperti itu, Changsub'ah?"
"Apa kalian sudah benar-benar berkencan? Beberapa staff sempat membicarakan kalian berdua yang pergi ke lantai atas bersama setelah pertunjukkan selesai tadi"
Junmyeon mulai terdiam sambil memainkan botol air di tangannya.
"Berhati-hatilah. Kau baru saja memulai pertunjukan baru dan jangan merusaknya dengan skandal apapun sampai jadwal musikalmu selesai"

KAMU SEDANG MEMBACA
Made In You
Fanfiction[COMPLETED] Terinspirasi dari lagu solo Suho EXO yang berjudul sama. Karakter Kim Junmyeon di sini diceritakan sebagai seorang aktor musikal terkenal yang mempunyai saudara tiri bernama Park Chorong karena Ayah dan Ibu keduanya yang saling menikahi...