14. Kesetanan

135 52 91
                                    

Jangan lupa tekan bintang di pojok kiri bawah ya 🙏 Gak bayar kok, geratissss.

Jangan jadi silent reader😫

-----------

Orang yang berhasil menyelusup ke relung hatinya. Orang itu pula yang mampu melemahkan hati yang keras tersebut.

*******

Bukhh

Pukulan yang sekian kalinya kembali mendarat tepat di uluh hati lawan. Yang dipukul pun kembali meringis kesakitan untuk yang kesekian kalinya. Ia terus memukuli pria yang ada di depannya tanpa ampun.

Dari sorot matanya, dapat di lihat bahwa ia benar-benar dalam keadaan di ambang kemarahan. Sorot mata yang tajam serta wajah yang berubah memerah cukup memberi tahu bahwa ia akan segera melenyapkan pria yang ada di hadapannya saat ini.

"DASAR BRENGSEK!" umpatnya kasar, lalu satu pukulan kembali mendarat tepat di sisi bibir lawan, mengukir sobekan kecil yang memgeluarkan cairan merah segar. Pria berambut kriting itu pun mengusap darah yang keluar dari sisi bibirnya.

"Cuihhh." Yang dipukul meludah ke sembarang arah.

Sedang sang pemukul terus menerus melayankan tonjokannya ke sudut bibir, plipis, ulu hati dan di bagian lainnya. Yang dipukul hanya diam pasrah menerima berbagai pukulan yang diberikan padanya tanpa bisa melawan.

Bukan ia tak mau melawan, namun memang ia tak bisa melawan. Sedikit saja ia tak di beri cela kesempatan untuk melawan.

"LO MAU MATI? HAH!" Tangannya masih menggenggam kerah baju pria yang terlihat gemetaran itu.

"M-maaf Ken," cicit pria berambut keriting tersebut.

"Maaf-maaf. Lo gak liat baju gue kotor?" Oh, jadi ini permasalahannya?

"G-gue gak s-sengaja."

"Apa? Gak sengaja?" Genggaman Kenny di kerah baju si kriting semakin menguat. Dengan seketika pria yang sedari tadi gemetar itu terpental membentur dinding dengan keras.

Kenny maju melangkah mendekati pria yang terpental akibat ulahnya. Seketika senyumnya tersungging.

Perlahan tangannya terulur, berniat membantu pria yang masih terbaring kesakitan itu untuk bsngkit. "Terlalu kuat ya? Sini gue bantu bangun," ujarnya tanpa berniat untuk meminta maaf.

Si rambut kriting pun mengangkat tangannya, meraih uluran tangan Kenny ragu-ragu, takut-takut itu hanya akal-akalan Kenny untuk menghajarnya lagi.

Kenny masih tersenyum saat uluran tangannya dijabah. "Sorry," ujarnya. Mendengar pengutaraan maaf dari Kenny, keraguan dan rasa takut si rambut kriting mulai sedikit menghilang.

Bukhh

Satu tendangan kembali mendarat. Membuat si rambut keriting kembali terpental ke sisi tiang besar sembari meringis. Senyuman smrik Kenny terpancar. Oh, si rambut keriting sudah salah menilai. Ia terlalu menganggap kesungguh-sungguhan dari kata maaf yang diucapkan Kenny.

Kenny kembali maju mendekat. Mencengkrang kerah baju yang sudah kusut dan melayangkan tonjokan-tonjokan super duper kuatnya.

Semua orang yang menyaksikan adegan itu hanya bisa menatap nanar ke si rambut keriting. Ingin mereka menghentikan aksi gila Kenny, namun tak ada yang berani.

Berani maju ikut campur urusan Kenny, itu artinya siap menjadi korban jotos selanjutnya.

"Woii laknat, udah! Bisa mati anak orang," tegur Riyan. Tangannya memegang pundak Kenny.

"DIAM BANGSAT!" Tangan Riyan yang tadinya menyentuh pundak Kenny ditepis dengan kasar ileh sang empu.

Bukhh bukhh

Pukulan demi pukulan terus mendarat. Telah banyak tercetak lebam di bagian wajah.

"Wah, gawat Yan. Bisa gak naik kelas lagi nih anak kalau gini caranya." Kirain gawat takut anak orang mati bang. Wkwk.

Si kebo, alias Raka yang buka suara. Ia khawatir terhadap Kenny yang selalu tidak naik kelas akibat aksi brutalnya.

Raka yang terkenal sebagai raja molor seantero Mekar Jawa mulai heboh.

Riyan hanya diam tanpa berniat untuk menanggapi ucapan Raka. Matanya terus menatap Kenny yang kini masih asik meluapkan amarahnya.

"Woiii, malah diem. Cari cara buat berentiin ni bocah. Elaaaah." Kebo semakin heboh sambil menonjol pundak Riyan.

"Lo liat sendirikan tadi? Gak bakalan bisa kita berentiin dia kalau udah kesetanan gini. Yang ada malah kita yang kenak gibeng." Riyan memilih diam tanpa berniat untuk melerai. Sudahlah. Dia mau cari aman. Tak ingin wajah tampannya ternodai oleh lebam. Tentang Kenny? Ah, itu urusan kesekian.

"Ya, terus gimana? Gak mungkin kita diem gini aja. Selain tuh si kriting mati, tuh Kenny pasti juga bakalan masuk penjara. Pasti ada caranya ini."

"Hauraa," gumam Riyan, nyaris tak terdengar. Namun, tetap masih bisa ditangkap oleh pendengaran si Kebo.

Raka menatap tajam Riyan. Ada pancaran amarah yang kentara dari matanya.

"Gue nyuruh lo mikirin cara buat berentiin tuh anak, bukan malah mikirin cewek. Bilangnya gak suka yang modelan alim kek Hauraa, tapi malah nyebut-nyebut ae." Urat di leher Raka tercetak jelas. "NIH TEMEN LO LAGI KESETANAN WOII." Suaranya meninggi.

Bukhh

Satu tonjokan berhasil mendarat di rahang Raka. Ia terjungkal mundur beberapa langkah. Tangannya mengusap rahangnya yang terasa sakit.

"GAK USAH EMOSI JUGA KALI, BO! MASALAH GAK AKAN SELESAI KALAU LO IKUT-IKUTAN EMOSI GINI." Tangan Riyan menunjuk wajah Raka. Sedang wajahnya sudah memerah akibat menahan amarah.

"LO PIKIR LO DOANG YANG PANIK? GUE JUGA BEGO." Wah, sama-sama ngegas guys. Hayukk gelud juga, wkwk

"KALAU LO JUGA PANIK, NGAPAIN LO MALAH MIKIRIN CEWEK ITU DI SAAT-SAAT GENTING KEK GINI BANGSAT?!" Wah, ternyata emosi bang Kebo belum turun juga. Ke duanya sama-sama tersulut emosi.

"CUMA DIA KUNCI KELEMAHAN KENNY BEGO."

"What?" Seketika emosi Raka mereda. Otaknya berpindah pikir pada kalimat yang baru saja Riyan ucapkan. Mencoba mencerna tiap kata yang di maksud.

"Gak usah what-what! Pergi sono, cari tuh cewek, pusing gue lama-lama liat tuh bocah," ujar Riyan sambil menunjuk Kenny yang masih setia menggebuki si kriting.

Jangan tanya bagaimana keadaan si kriting. Sudah pasti babak belur. Tentu kalian juga bisa membayangkannya.

  ------------

Gimana? Makin gaje ya? Maaf 🙏

Makasih yang selalu setia ninggalin jejak. Itu sudah mampu buat mood nulis Yayaa bangkit. Semoga di balas sama yang kuasa ya. Amiiiiin.

Jangan lupa buat ninggalin jejak sebanyak-banyaknya ya. Juga tekan bintangnya.

See you 😘

14

BIRU [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang