27. Kebenaran & Kekecewaan

103 41 184
                                    

Dipart ini bakal terungkap sebuah kebenaran yang sesungguhnya.
Tentang apa? Dah, kepoin aja langsung! Wkwk

Dan bersamaan dengan itu, ada hati yang kecewa. Jererereng 😮

Siapin komen yang banyak ya!

Intinya, tidak selamanya yang di pikirkan sama seperti kenyataan. Dah gitu aja😅

SELAMAT MEMBACA🤗

--------

Pada dasarnya, apa yang kau lihat, tak seperti yang kau pikirkan. Apa yang kau ingat, tak seperti yang kau angankan.
Kesimpulanya satu!
Jangan berpendapat sendiri!

*******

"Bodoh!" desis Charlina saat Hauraa bangkit dari duduknya.

Hauraa menyerngit heran sembari menatap Charlina yang juga menatapnya acuh, lalu tersenyum meremehkan.

"Lo itu gak ada bedanya dari mereka-mereka. Bodoh dan gak punya otak!" caci Charlina sambil menatap Hauraa tajam.

"Kok lo, ngo-"

"Apa? Gak terima dibilang bodoh? Gak punya otak?" Charlina nyolot. "Emang bener kan?" sambungnya.

"Iya, gue bodoh, gue gak punya otak. Apa lagi? Bilang aja. Gak papa," sahut Hauraa lembut. Matanya semakin memanas.

"Lo itu orang terbodoh dari sekian banyak orang bodoh yang ada di muka bumi ini!" ujar Charlina tajam. Matanya juga memerah.

"Lo itu gak ada bedanya dari mereka semua. Dengan gampangnya lo nyimpulin kemarahan gue karena gue suka sama Kenny. Dimana otak lo?" Hauraa terkejut dengan ucapan Charlina barusan. Apa makasudnya?

"E-emang itu 'kan ke-kenyataanya."
Hauraa terbata.

"Anjirrr, gue sama sekali gak suka sama Kenny, BANGKE," sanggah Charlina. "Kalau gue suka, udah dari dulu gue pepetin."

"Ja-jadi?" tanya Hauraa heran. Jika bukan karena suka, lantas apa alasanya marah?

"Lo itu sahabat gue apa enggak, sih? Lo selalu tanya dimana letak kesalahan lo, tapi lo sama sekali gak ada niatan buat cari tau," kesal Charlina.

"Gimana gue tau? Lo aja gak mau ngasih tau," sahut Hauraa. Ia juga tak terima akan ucapan Charlina yang menyalahkanya seorang.

Entah siapa yang benar. Yang jelas, keduanya merasa dirinyalah yang benar. Dan lawan bicaranyalah yang salah.

"Gue sengaja. Biar lo mikir, tapi otak lo udah dibutakan sam-"

"Gue gak buta karena cinta," sanggah Hauraa cepat memotong ucapan Charlina.

"Terus apa?" tanya Charlina dengan dagu terangkat. "Asal lo tau ya. Gue sama sekali gak suka sama Kenny. Jadi, gak ada alasan buat gue cemburu atau semacamnya," jelas Charlina.

Sedang Hauraa, ia semakin bingung dengan arah pembicaraan Charlina. Gak suka? Gak cemburu? Lalu maksud perubahan sikapnya belakangan ini apa?

"Gue kecewa sama lo," sambungnya lirih sambil menghembuskan napas.

"T-tentang?" tanya Hauraa terbata.

"Lo jadian sama dia gak ngasih tau gue njriit. Katanya sahabat, kok diem-dieman? Gak mau sahabatan sama gue lagi?" tanya Charlina menatap Hauraa.

Seketika Hauraa tersenyum. Oh, ini alasanya ternyata. Chara marah gegara ngerasa gak dianggep sama Hauraa guys. Ngerasa gak dihargai sebagai sahabat dia. Wkwk

BIRU [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang