• o n e •

2K 158 23
                                    

:.*Sweet Niece*:.
Happy reading!

Bagian Satu : Pindah Kediaman.

•~•~•~•~•~•

Jungkook itu masih bergelar freshman di tempat kerjanya. Baru kemarin ia mendaftarkan diri untuk bekerja di sebuah perusahaan desain sebagai desainer grafis.

Namun tempatnya begitu jauh dari apartemennya, solusi utama agar ia tak terlambat di hari pertamanya bekerja adalah menumpang sementara di rumah sang kakak sepupu yang dekat dengan tempat kerjanya.

Awal hari Jungkook sudah menyiapkan banyak hal di apartemennya untuk dibawa menumpang kerumah kakaknya. Mulai dari alat-alat mandi, pakaian, selimut kesayangan bergambar Iron Man dan mesin printer portable. Terutama laptop, benda persegi itu adalah benda tercinta seorang Jeon Jungkook.

"Kau sudah siap, Jung?" Kakaknya bertanya yang berdiri sambil bersender di ambang pintu masuk apartemennya. Satu puntung rokok telah di apit oleh bibir merah muda sang kakak.

Jungkook terbatuk, ia sama sekali tidak suka asap rokok. Jungkook bukan tipe-tipe pria pecinta rokok, apa enaknya menghisap kertas berasa seperti itu? Jungkook lebih suka menghisap dada—ya semacam itu.

"Hyung! Jangan merokok disini! Kenapa tidak tunggu di bawah saja kalau mau merokok?" Jungkook terbatuk-batuk, "Sial! Apa kekasih hyung tahu hyung seaktif ini kalau merokok?!"

Taehyung tergelak pelan ketika melihat wajah memerah adik sepupunya karena menahan nafas akibat asap rokoknya.

"Tidak. Kalau kekasihku tahu aku merokok, aku tidak akan mendapatkan rumahku setiap malam." ujarnya lalu membuang rokoknya ke tong sampah di depan pintu apartemen Jungkook.

"Hah! Rasakan, aku akan memberitahu Yuna noona supaya hyung tidur diluar malam ini." ancam Jungkook.

Taehyung lantas menaikkan kedua alisnya, berpikir kalau pemikiran Jungkook tentang tidak mendapatkan rumah setiap malam adalah tidur diluar. "Kau salah duga, Jungkook. Maksudku itu—"

Jungkook mendadak mengibaskan tangannya, "Sudah jangan banyak bicara, hyung. Aku harus cepat pergi ke rumah Seokjin hyung agar aku bisa melanjutkan desainku." celanya sambil mengangkat dua koper hitam, bersiap meletakkannya di dekat pintu.

Taehyung hanya diam tak menyahut. Melihat adik sepupunya sesibuk ini membuatnya merasa bangga. Taehyung tidak sangka adik kecil yang ia rawat dulu bersama neneknya sudah sebesar ini bahkan sudah bekerja.

Saking bangganya, Taehyung mendekat dan menepuk keras kepala Jungkook sampai sang empu mengerang kesakitan dan menatap nyalang kakak sepupunya yang hanya menyengir lebar.

"Hyung gila?! Itu sakit sekali!" Jungkook mengusap kepalanya dengan tatapan yang tak lepas dari cengiran aneh sepupunya, apa yang ada di pikiran Taehyung sampai tega memukul keras kepala lembek Jungkook?

"Kau sudah sangat besar ya, Jung. Sampai sudah berani menbentakku, padahal dulu, bicara padaku saja kau harus menunduk." Ejek Taehyung lantas tertawa, sepertinya suka sekali menggoda adik kecilnya yang baru dewasa.

Jungkook cemberut, bibirnya di poutkan. "Enak saja! Jungkook tidak seperti itu ya dulu! Sudah 27 tahun masa masih takut!"

"Iya tentu saja masih penakut. Dimarahi nenek saja masih menangis,"

Sweet NieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang