Chapter 7

70 14 1
                                    

"Anda merasa dijebak?"

"Saya tidak katakan seperti itu, tetapi saya merasa ada yang salah. Entah saya memasuki kamar itu di waktu yang salah atau seperti yang anda katakan barusan."

"Ada lagi yang ingin anda sampaikan?" tanya Hakim.

"Cukup Yang Mulia. Terima kasih."

"Apakah Anda memiliki orang tua?"

"Tidak Yang Mulia, saya dari kecil sudah berada di panti asuhan."

"PANTAS SAJA TIDAK MENDAPAT DIDIKAN YANG LAYAK JADI SEPERTI ITU!!" teriak seorang hadirin lagi.

"TENANG! JANGAN MENGGANGGU JALANNYA PERSIDANGAN!" tegas Hakim seraya mengetukan palu nya.

"Lalu siapa wali anda saat ini?"

"Tidak ada Yang Mulia, saya hidup sendiri saat ini dan tidak memiliki siapapun." terdengar diseluruh ruangan ini getaran pada suara AeRi karena menahan tangis. Wajah cantik pucat dan sendu dengan mata bengkak pun tersorot oleh seluruh kamera di ruangan ini.

"Jika tidak ada lagi yang ingin di sampaikan, maka dengan beberapa bukti yang sudah ada dan keterangan dari tersangka. Status tersangka saat ini menjadi terdakwa dan terdakwa dijatuhkan hukuman selama 1 tahun penjara dengan masa potongan tahanan 2 bulan. Jika Terdakwa menginginkan banding dapat dilakukan esok hari pada sidang putusan akhir. Sidang hari ini ditutup." ucap Hakim dengan ketukan palunya.

AeRi hanya menangis pasrah menundukan kepalanya lalu digiring kembali ke dalam sel tahanannya. Langkahnya pun diiringi dengan caci maki dan sumpah serapah dari orang-orang yang menghadiri sidang ini.

..........

"AeRi, aku akan membantumu semaksimal mungkin untuk esok hari. Aku akan berusaha meringankan hukumanmu, aku akan perjuangkan untukmu esok."

"Aku tidak apa dipenjara Kook, bahkan seumur hidupku juga tidak apa walaupun aku tidak melakukan kesalahan apapun. Tetapi aku hanya tidak ingin diberi predikat wanita seperti itu. Aku sungguh tidak melakukannya. Percayalah padaku, Jungkook. Bagaimana aku bisa melakukan hal itu bahkan aku tidak pernah melakukannya.." ucap AeRi frustasi, kalimat itu mengalir begitu saja dari mulutnya tanpa beban juga dengan tangisan tiada henti.

"Apa??! AeRi!!!! kenapa kau tidak katakan hal itu di persidangan tadi???"

"Aku kira itu tidak diperlukan dan tidak akan berpengaruh apapun bahkan semua pernyataanku dari awal saat dimintai keterangan pun seperti tidak ada artinya. Aku tidak merasa diperlakukan sebagai korban."

"Katakan itu dipersidangan besok untuk bandingmu, aku akan meminta pengadilan menyiapkan kehadiran seorang Dokter di sidang besok!"




....................







Sidang penutupan dan keputusan akan segera dimulai. AeRi melangkahkan kakinya ke kursi pesakitan itu dengan masih menggunakan pakaian khusus tahanan. Mendudukan dirinya dan hanya menatap lurus ke depan jika menjawab pertanyaan dari sang Hakim. Selebihnya ia hanya menunduk seperti tidak ingin menperlihatkan wajah cantik dengan mata bengkaknya itu.

"Saudari AeRi apa anda dalam keadaan sehat?"

"Ya Yang Mulia."

"Apa anda menerima keputusan sidang seblumnya?"

"Tidak Yang Mulia."

"Apa anda akan mengajukan banding?"

"Ya Yang Mulia."

"Silahkan katakan bentuk banding anda."

"Yang Mulia, saya tidak mungkin melakukan hal itu. Sungguh, siapapun yang menginginkan saya berada dalam penjara saya akan terima tapi tidak dengan predikat tersebut."

"Terdakwa silahkan langsung katakan bentuk banding yang anda inginkan dimohon untuk tidak berbelit."

"Sungguh sebenarnya saya sangat malu untuk mengatakan hal ini. Tetapi Bagaimana saya bisa menjual diri saya seperti yang dituduhkan dan melakukan hal itu...Bahkan..."

Ucapan AeRi terputus dan ia kembali melihat ke arah Jungkook, pengacaranya. Jungkook pun memberi anggukan sebagai isyarat agar AeRi tetap melanjutkan ucapannya.

"Bahkan..saya sendiri tidak pernah melakukan hubungan seperti itu Yang Mulia. Sungguh saya tidak pernah melakukan hal itu dalam hidup saya sekalipun. Maaf." AeRi pun menunduk masih dalam isak tangisnya setelah menjelaskan hal itu. Ia merasa hal pribadi seperti itu seharusnya tidak perlu dibicarakan apalagi sampai diumumkan dan menjadi bahan konsumsi publik pastinya setelah ini. Jungkook pun bernafas lega setelah AeRi mengakhiri kalimatnya.











Tbc...

LAW and LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang